PropertiTerkini.com, (JAKARTA) — Per Oktober lalu, harga rumah seken di Denpasar mencatatkan kenaikan tahunan tertinggi, yakni sebesar 13,2%.
Angka ini, menurut laporan Rumah123 Flash Report edisi November 2024, menempatkan Denpasar sebagai pemimpin dalam pertumbuhan harga rumah di antara 13 kota besar lainnya di Indonesia.
Kenaikan tersebut tidak hanya menjadi bukti keunggulan pasar properti Denpasar, tetapi juga mengukuhkan kota ini sebagai salah satu kawasan yang paling diminati oleh pembeli rumah dan investor.
Salah satu indikator penting yang menjadi sorotan dalam laporan tersebut adalah kemampuan Denpasar mencatatkan pertumbuhan harga rumah seken yang melampaui laju inflasi tahunan sebesar 10,2%.
Kenaikan ini menandai momentum emas bagi pasar properti di Denpasar, yang terus berkembang meskipun kondisi ekonomi global sedang menghadapi tantangan.
Menurut Marisa Jaya, Head of Research Rumah123, performa gemilang ini mencerminkan daya tarik Denpasar sebagai pusat ekonomi, pariwisata, dan budaya di Bali.
“Kenaikan harga rumah seken di Denpasar didorong oleh infrastruktur yang terus berkembang, serta tingginya minat baik dari pembeli lokal maupun investor nasional dan internasional,” ungkap Marisa.
Lonjakan Permintaan Rumah di Denpasar
Tidak hanya harga yang mengalami kenaikan, permintaan terhadap rumah seken di Denpasar juga melonjak tajam.
Pada Oktober 2024, permintaan rumah yang dijual di kota ini meningkat hingga 25,8% secara tahunan.
Angka ini mengindikasikan tingginya daya tarik pasar properti Denpasar di tengah persaingan dari kota-kota besar lain di Indonesia.
Sebagai kota yang dikenal dengan potensi wisatanya, Denpasar juga menarik minat investor karena lokasinya yang strategis dan perkembangan infrastruktur yang signifikan.
Proyek infrastruktur baru, seperti perbaikan akses jalan utama dan pembangunan fasilitas umum, telah menjadi magnet tambahan bagi para pencari rumah dan pelaku investasi.
Kota-Kota Lain yang Mengalami Perlambatan
Berbanding terbalik dengan performa Denpasar, beberapa kota besar di Indonesia justru menunjukkan perlambatan dalam pertumbuhan harga rumah seken.
Jakarta hanya mencatat kenaikan 0,2% secara tahunan, sementara Bekasi, Surabaya, dan Makassar masing-masing mencatat kenaikan sebesar 0,6%, 0,4%, dan 4,4%.
Tren perlambatan ini terjadi akibat stagnasi pada segmen rumah kecil hingga menengah di beberapa wilayah.
Di Jakarta, misalnya, rumah dengan luas hingga 60 m² mencatatkan penurunan harga di hampir semua wilayah kecuali Jakarta Utara.
Sementara itu, Makassar dan Surabaya mengalami perlambatan karena pertumbuhan harga yang tidak merata di berbagai segmen ukuran rumah.
Peluang Investasi di Pasar Rumah Seken
Kenaikan harga rumah seken di Denpasar memberikan sinyal positif bagi para pelaku investasi. Dengan pertumbuhan yang konsisten, properti di kota ini menjadi pilihan menarik untuk dijadikan aset jangka panjang.
“Ketika harga properti tumbuh lebih tinggi dari inflasi, potensi capital gain meningkat, menjadikan rumah seken di Denpasar sebagai salah satu investasi paling stabil,” jelas Marisa.
Selain itu, lonjakan permintaan rumah seken memberikan keuntungan bagi penjual yang ingin memanfaatkan momentum ini untuk mendapatkan harga optimal.
Dalam jangka panjang, pasar properti di Denpasar diperkirakan akan terus menguat, terutama dengan dukungan sektor pariwisata yang menjadi tulang punggung ekonomi daerah.
Denpasar Menjadi Pilihan Utama
Laporan Rumah123 Flash Report juga menyoroti bahwa Denpasar memimpin pertumbuhan harga di berbagai kategori rumah berdasarkan luas bangunan.
Rumah dengan luas 91–150 m² dan 151–250 m² mencatatkan pertumbuhan harga tertinggi masing-masing sebesar 13,2% dan 11,5%.
Kondisi ini mencerminkan bahwa berbagai segmen pembeli, baik individu maupun investor, tertarik untuk berinvestasi di Denpasar.
Hal ini didukung oleh infrastruktur yang semakin maju dan daya tarik kota ini sebagai destinasi wisata dunia.
Baca berita lainnya di GoogleNews
———
KONTAK REDAKSI:
Telepon: 021-87971014
Ponsel: 0813 8225 4684
Email Redaksi: [email protected]
Email Iklan: [email protected]