Hotel berbintang di Bojonegoro ini ditargetkan beroperasi pada Q3 2019. The Eastern LAVANDE Bojonegoro memiliki 112 kamar dan suite, juga ballroom berkapasitas hingga 200 orang.
Propertiterkini.com – Plateno Group memperkuat komitmennya menghadirkan hotel berbintang di Bojonegoro, Jawa Timur. Hotel dengan brand The Eastern LAVANDE Bojonegoro ini merupakan proyek kemitraan dengan PT Graha Persada Internasional.
Baca Juga: PRIME PLAZA HOTEL PURWAKARTA: Resort di Tengah ‘Belantara’ Industri
Untuk menandai dimulainya kerjasama ini, kedua perusahaan telah menyepakati Perjanjian Kerjasama Strategis, pada Rabu (20/3/2019) di The East, Mega Kuningan, Jakarta. Pembangunan The Eastern LAVANDE Bojonegoro direncanakan akan dimulai pada Q1 2019 dan siap menyambut tamu pada Q3 2019.
“Kami hadir di di Bojonegoro untuk menjawab permintaan pasar atas kehadiran hotel berkualitas modern, penuh karakter dan mengedepankan keramahan,” ujar Ali Yang, Business Development Manager, Plateno Indonesia.
LAVANDE adalah brand hotel bintang empat yang menggabungkan unsur lavender, aromatik dan keramahan. Berpegang pada filosofi “More than comfort” atau lebih dari sekadar nyaman. LAVANDE hadir membawa suasana yang santai dan nyaman ketika para tamu jauh dari rumah.
Tavip, Project Director, PT Graha Persada Internasional melanjutkan, pada umumnya, masyarakat tertarik dengan brand hotel yang dapat mengkomunikasikan tujuannya dan itulah keunggulan LAVANDE.
“Kami yakin The Eastern LAVANDE Bojonegoro dapat diterima dengan baik karena pendekatan customer service yang holistik mencerminkan tujuan dari brand ini. Contohnya dengan menggunakan aroma lavender untuk memanjakan tamu hotel dan penggunaan sejumlah perangkat pintar untuk meningkatkan kenyamanan para tamu,” ungkap
Tavip.
Baca Juga: Sst…., Ada Hotel di Dave Apartment, Lho!
Hadirnya LAVANDE di Indonesia adalah bagian dari strategi multi-brand jangka panjang Plateno Group, yang berlandaskan dua prinsip utama, yakni light asset dan glocalization.
Kedua prinsip ini menjadikan Plateno Group sebagai salah satu perusahaan manajemen hotel paling berpengaruh di Cina dengan lebih dari 100 juta anggota dan 5.500 hotel di 470 tujuan.
“Prinsip light asset menjadikan manajemen franchise sebagai fokus utama. Dengan pengalaman dalam mengembangkan hotel di seluruh dunia, mitra Plateno Group dapat menghemat hampir 30 persen untuk biaya pengoperasian hotel, 50 persen untuk biaya konstruksi hotel serta manfaat dari brand image yang kuat,” ujar Lynn Liao, Director of Operations, Plateno Group – International Department.
Dia melanjutkan, berakar dari strategi Plateno Group yang konsumen-sentris, prinsip glocalization mencerminkan upaya Plateno Group untuk menghormati pasar lokal dan mendengarkan kebutuhan mereka sembari memegang teguh standard global untuk memastikan kualitas layanan terjaga.
Ceruk Kelas Menengah
Bergabung dengan Jinjiang Group pada 2015, Plateno dan Jinjiang Group menjadi jaringan hotel internasional terbesar kedua di dunia. Plateno memperkenalkan 7Days Premium Hotel tahun lalu guna mempertegas komitmennya terhadap Indonesia. Selain 7Days Premium dan LAVANDE, Plateno akan membawa lebih banyak brand hotel ke Indonesia, terlebih hotel berskala menengah, untuk menjawab permintaan pasar yang semakin meningkat.
Lebih dari sekadar Bali dan Jakarta, industri perhotelan Indonesia memiliki masa depan dan peluang yang cerah. Ada peningkatan yang stabil dalam jumlah pelancong domestik di Indonesia. Pada 2017, ada 271 juta pelancong domestik dibandingkan dengan 255 juta pada 2015.
Baca Juga: Targetkan 20 Juta Wisman, Kementerian PUPR Bangun Infrastruktur Labuan Bajo
World Travel and Tourism Council mengumumkan bahwa pertumbuhan pariwisata Indonesia berada di peringkat kesembilan dunia pada 2018. Ada 15,8 juta wisatawan internasional mengunjungi Indonesia pada 2018 – 12,6% lebih banyak dari tahun sebelumnya.
“Dengan populasi 260 juta orang dan pertumbuhan PDB lebih dari 5% setahun serta jumlah masyarakat kelas menengah yang besar dan terus berkembang, daya tarik Indonesia tengah dianalogikan dengan keadaan Cina sebelum mengalami gebrakan ekonomi tiga dekade lalu,” sebut Ali Yang.
Sementara Bojonegoro juga tengah mengalami gelembung ekonomi mini menyusul penemuan sumur minyak pada tahun 2005. Temuan ini dikenal sebagai penemuan minyak terbesar di Indonesia dan menjadi salah satu cadangan minyak terbesar di Indonesia.
Dengan populasi sekitar 1,5 juta, Bojonegoro adalah sebuah kabupaten yang terletak lebih dari 100 kilometer barat Surabaya yang sebelumnya dikenal sebagai penghasil kayu jati dan tembakau.
Baca Juga: Bandung, Destinasi Wisata Halal Indonesia yang Paling Digemari
The Eastern LAVANDE Bojonegoro nantinya memiliki 112 kamar dan suite, sebuah ballroom yang dapat menampung hingga 200 orang dan ruang pertemuan. Akan ada beberapa gerai makanan dan minuman termasuk all-day dining cafe, bar dan lounge hotel kelas atas, ruang serba guna, infinity pool yang outdoor, pusat kebugaran yang lengkap dan tempat spa.