PropertiTerkini.com, (JAKARTA) — Flash Report Rumah123.com bulan April 2023 merilis temuan menarik terkait pertumbuhan tren harga rumah di wilayah Joglosemar (Jogja, Solo, dan Semarang).
Ketiga wilayah itu mencatat kenaikan harga year-on-year cukup signifikan. Tren kenaikan harga rumah tersebut dipimpin Solo (7,2%), disusul Yogyakarta (5,2%) dan Semarang (4,8%).
Baca Juga: Tinjau Pembangunan Tol Yogyakarta-Bawen, Menteri Basuki Tegaskan 4 Pesan
“Secara keseluruhan, harga rumah di Indonesia secara year-on-year mengalami kenaikan sebesar 4,3 persen pada Maret 2023 sejak Maret 2022 lalu,” kata Senior Vice President Growth 99 Group Indonesia, Benjamin Keens melalui keterangan pers yang diterima.
“Dan salah satu temuan menarik adalah pertumbuhan tren harga rumah di wilayah Joglosemar tersebut,” lanjutnya.
Benjamin mengungkapkan, salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan harga di Surakarta berkorelasi dengan pengembangan infrastruktur Jalan Tol Yogyakarta-Bawen yang ditargetkan rampung konstruksinya di tahun 2023 ini dan tersambung seluruhnya di tahun 2024 mendatang.
Baca Juga: Apartemen Solo Urbana Residence Diresmikan, Potensi Sewa Rp2-3 Juta Sebulan
Dengan total panjang hingga 75,82 kilometer, rute yang direncanakan menghubungkan Semarang, Yogyakarta, dan Solo ini diharapkan dapat mengurangi lalu lintas di jalan arteri dan mendukung aktivitas industri di koridor Ungaran-Bawen.
“Selain itu keberadaan jalan tol ini juga berpotensi meningkatkan aktivitas pariwisata di area Joglosemar. Dengan infrastruktur besar tersebut, area di Joglosemar semakin menjadi area potensial untuk investasi properti,” terangnya.
Sedangkan, kota-kota besar lainnya di Pulau Jawa yang mencatat kenaikan harga hunian adalah Bandung (1,7%) dan Surabaya (4,6%). Sementara di kawasan Jabodetabek, Tangerang mengalami peningkatan harga paling tinggi, yakni sebesar 4,7 persen.
Baca Juga: Paramount Village Semarang Luncurkan New Potala, Mulai Rp1,4 Miliaran
Selanjutnya, terdapat Kota Depok dan Bogor yang mengalami pertumbuhan masing-masing sebesar 4,6 persen, Bekasi (4%) dan Jakarta (3%). Di luar Pulau Jawa, harga rumah di tiga kota besar mencatat pertumbuhan tinggi, seperti Makassar (10,2%), Medan (9%) dan Denpasar (4%).
Suplai Rumah Meningkat, Tangerang Konsisten Populer
Dari sisi suplai, volume suplai rumah meningkat 2,9% dari bulan Februari ke Maret 2023. Sedangkan secara year-on-year kenaikan volume suplainya tumbuh hingga 31,6 persen sejak Maret 2022 lalu.
Baca Juga: Rumah di Makassar Semakin Diminati, Bogor dan Yogyakarta Pimpin Kenaikan Harga di Jawa
Dalam aspek permintaan hunian selama bulan Maret 2023, Tangerang masih menjadi yang paling populer, yaitu sebesar 13 persen dari total listing enquiries untuk rumah di Indonesia pada bulan Maret. Lokasi terpopuler kedua dalam permintaan rumah selanjutnya adalah Jakarta Selatan dengan pangsa pasar 11,7 persen, diikuti Jakarta Barat sekitar 11,6 persen.
Menurut Ben, posisi Tangerang yang berada di sebelah barat Jakarta memiliki infrastruktur aksesibilitas dan transportasi publik yang terintegrasi sehingga kota ini konsisten menjadi primadona bagi para pencari properti, terutama kalangan pekerja yang bekerja di pusat Jakarta.
“Kota ini terus berkembang seiring adanya sejumlah proyek infrastruktur yang dikembangkan, seperti pengembangan ruas Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) 2 yang ditargetkan tersambung penuh pada tahun 2023 dan MRT Fase 3 sepanjang 84,102 kilometer yang menghubungkan tiga provinsi, dari Balaraja, Banten, DKI Jakarta, dan Cikarang, Jawa Barat,” pungkas Ben.
Baca Juga: Komitmen BP Tapera Hadirkan Rumah Subsidi Berkualitas dan Tepat Sasaran Melalui Rumah Tapera