Youtube Channel PT
Friday, December 13, 2024

Perbedaan Rumah Pasif dan Rumah Konvensional, Beserta Perhitungan Biaya Pembangunannya

Walaupun biaya awal rumah pasif lebih tinggi, ada penghematan signifikan dalam jangka panjang karena efisiensi energi yang tinggi. Dalam 10-15 tahun, perbedaan biaya awal bisa terbayar dari penghematan operasional.

PropertiTerkini.com, (BOGOR) — Saat ini, rumah pasif tengah menjadi tren dan semakin banyak diminati. Meski dibangun dengan biaya yang lebih besar dari rumah konvensional, namun untuk jangka panjang, rumah pasif dinilai lebih menguntungkan. Lantas, apa perbedaan rumah pasif dan rumah konvensional?

Rumah pasif menjadi pilihan tepat bagi mereka yang ingin berinvestasi dalam hunian yang hemat energi, ramah lingkungan, dan nyaman.

Baca Juga: Mengenal Rumah Pasif yang Jadi Solusi Hemat Biaya Listrik Hingga 95 Persen

Walaupun biaya pembangunan awal rumah pasif lebih tinggi dibandingkan rumah konvensional, penghematan jangka panjang dari sisi operasional dan nilai tambah properti membuat rumah pasif menjadi pilihan yang berkelanjutan dan menguntungkan.

Pengertian Rumah Pasif dan Rumah Konvensional

Lantas, apa sih rumah pasif atau passive house tersebut? Dari berbagai sumber, disimpulkan bahwa, rumah pasif adalah jenis hunian yang dirancang untuk menghemat energi secara maksimal dengan mengoptimalkan isolasi, ventilasi dan desain arsitektur.

Rumah pasif biasanya menggunakan konsep desain yang mengurangi ketergantungan pada sistem pemanas dan pendingin konvensional, sehingga menghasilkan efisiensi energi yang tinggi dan jejak karbon yang rendah.

Baca Juga: Signify Luncurkan Philips UltraEfficient LED, Solusi Pencahayaan Hemat Energi Dukung Target Pengurangan Emisi Karbon

Adapun standar rumah pasif pertama kali dikembangkan di Jerman pada tahun 1980-an dan mengacu pada prinsip arsitektur berkelanjutan yang dapat menjaga suhu ideal tanpa banyak memerlukan energi tambahan.

Misalnya, rumah pasif umumnya memiliki jendela berkualitas tinggi, dinding yang sangat terisolasi, serta sistem ventilasi mekanis dengan pemulihan panas.

Sedangkan rumah konvensional adalah rumah yang dibangun dengan cara dan desain standar, tanpa perhitungan khusus untuk efisiensi energi atau isolasi termal yang maksimal.

Pada umumnya, rumah konvensional lebih bergantung pada penggunaan AC atau pemanas untuk menjaga kenyamanan suhu dalam ruangan.

Baca Juga: 5 Cara Sederhana Menghemat Listrik di Rumah

Desain dan bahan yang digunakan juga cenderung lebih umum, tanpa fitur-fitur khusus yang dirancang untuk mengurangi konsumsi energi.

Perbedaan Rumah Pasif dan Rumah Konvensional

perbedaan rumah pasif dan rumah konvensional atau rumah biasa
Rumah pasif (Ilustrasi: www.kore-system.com)

Berbagai literatur mengungkapkan bahwa rumah pasif lebih menghemat energi, bahkan hingga di atas 90 persen, dibandingkan rumah biasa.

Rumah pasif juga dinilai lebih sehat lantaran kualitas udara lebih tinggi. Ini dikarenakan ventilasi yang digunakan adalah ventilasi berkelanjutan.

Dan yang terpenting, biaya operasional rumah pasif juga lebih rendah, karena konsumsi energi yang lebih kecil.

Baca Juga: Midea Luncurkan AC Midea Split Inverter 1/2 PK, Lebih Hemat Listrik dan Tahan Lebih Lama

Berikut penjelasan lengkap dalam tabel:

Tabel Perbedaan Rumah Pasif dan Rumah Konvensional
Aspek Rumah Pasif Rumah Konvensional
Efisiensi Energi Tinggi; menghemat hingga 90% energi dibanding rumah biasa Relatif rendah, sangat bergantung pada pemanas dan pendingin
Isolasi Menggunakan bahan isolasi tinggi pada dinding, jendela dan atap Isolasi standar, sering kali kurang optimal
Ventilasi Menggunakan ventilasi mekanis dengan pemulihan panas Ventilasi alami atau HVAC biasa
Kenyamanan Termal Suhu stabil sepanjang tahun tanpa pemanas/pendingin tambahan Tergantung pada iklim dan cuaca, lebih variabel
Kualitas Udara Kualitas udara lebih tinggi karena ventilasi berkelanjutan Kualitas udara bervariasi
Dampak Lingkungan Emisi karbon lebih rendah, ramah lingkungan Emisi karbon lebih tinggi
Biaya Operasional Rendah, karena konsumsi energi yang minimal Lebih tinggi karena ketergantungan energi

Perhitungan Biaya Pembangunan Rumah Pasif dan Rumah Konvensional

Biaya pembangunan rumah pasif biasanya lebih tinggi dari rumah konvensional karena penggunaan material dan teknologi khusus untuk efisiensi energi.

Berikut perkiraan perbedaan biaya pembangunan untuk kedua jenis rumah ini:

1. Biaya Pembangunan Rumah Konvensional atau Rumah Biasa

  • Rata-rata biaya pembangunan rumah konvensional di Indonesia berkisar antara Rp4 juta – Rp 6 juta per meter persegi.
  • Untuk rumah berukuran 100 m², biaya totalnya bisa mencapai sekitar Rp400 juta hingga Rp600 juta.
Baca Juga: Sharp Jalin kerjasama dengan Aplikasi Vidio, 3 Bulan Nonton Gratis

2. Biaya Pembangunan Rumah Pasif

  • Karena memerlukan insulasi khusus, jendela berkualitas tinggi, dan ventilasi pemulihan panas, biaya pembangunan rumah pasif bisa mencapai sekitar Rp7 juta – Rp10 juta per meter persegi.
  • Untuk rumah berukuran 100 m², biaya totalnya bisa mencapai sekitar Rp700 juta hingga Rp1 miliar.

Mengapa Biaya Rumah Pasif Lebih Tinggi?

Biaya pembangunan rumah pasif lebih tinggi karena beberapa komponen berikut:

  • Isolasi dan Bahan Bangunan: Material isolasi berkualitas tinggi digunakan di seluruh struktur untuk mengurangi kebocoran panas.
  • Jendela dan Pintu Khusus: Menggunakan jendela berlapis ganda atau tiga lapis untuk efisiensi termal.
  • Ventilasi Mekanis: Sistem ventilasi dengan pemulihan panas sangat penting untuk mengatur aliran udara tanpa kehilangan panas.
  • Desain dan Pemasangan Khusus: Desain rumah pasif membutuhkan perhitungan yang cermat terkait orientasi bangunan, ketebalan dinding, dan pemasangan material.
Baca Juga: Umala Andara di Jakarta Selatan Resmi Diluncurkan: Hunian Eksklusif Rp3,5 Miliaran yang Digawangi Para Arsitek
keuntungan bangun rumah pasif
Passive house atau rumah pasif. (Sumber gambar: fontanarchitecture.com)

Perhitungan Penghematan Jangka Panjang

Walaupun biaya awal rumah pasif lebih tinggi, ada penghematan signifikan dalam jangka panjang karena efisiensi energi yang tinggi.

Dalam rumah pasif, tagihan energi bisa turun hingga 70% – 90% dibandingkan rumah konvensional. Bahkan, perhitungan lain memperkirakan penghematan mencapai sekitar 95%.

Baca Juga: Jelajahi Rasa Indonesia di Festival Kuliner Pasar Guyub Grand Metropolitan Bekasi

Biaya pemanas, pendingin, dan pencahayaan berkurang drastis, sehingga dalam waktu 10-15 tahun, perbedaan biaya awal bisa terbayar dari penghematan operasional.

***Artikel disadur dari berbagi sumber

Baca berita lainnya di GoogleNews

———
KONTAK:
Telepon: 021-87971014
Ponsel: 0813 8225 4684
Email Redaksi: [email protected]
Email Iklan: [email protected]

- Advertisement -
Demo Below News

BERITA TERKAIT

Klaster Lily, Paramount Petals
Klaster Lily, Paramount Petals

BERITA TERBARU

Demo Half Page