PropertiTerkini.com, (JAKARTA) — Empat pabrik semen PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) raih Penghargaan Industri Hijau. Penghargaan ini sebagai bentuk apresiasi atas komitmen dan konsistensi SBI dalam penerapan prinsip-prinsip keberlanjutan.
Empat pabrik semen SBI yang raih Penghargaan Industri Hijau dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Republik Indonesia tersebut, yaitu Pabrik di Narogong, Jawa Barat; pabrik di Cilacap, Jawa Tengah; di Tuban, Jawa Timur; dan di Lhoknga, Aceh.
Baca Juga: SBI Luncurkan Truk Pengantar Beton MiniMix 2.0, Bisa Masuk Jalan Sempit
Penghargaan ini diberikan pada acara Penganugerahan Penghargaan Industri Hijau di Gedung Kementerian Perindustrian RI, beberapa waktu lalu.
Kemenperin menganugerahkan Penghargaan Industri Hijau kepada perusahaan yang telah menerapkan prinsip industri hijau dalam proses produksinya, dengan tujuan memberikan motivasi kepada perusahaan industri untuk menerapkan prinsip industri hijau.
Melalui Penghargaan Industri Hijau, Kemenperin mengharapkan tercapainya tujuan target pengembangan industri hijau di tahun 2030 yang pada akhirnya dapat meningkatkan daya saing industri, efisiensi sumber daya alam, penurunan tingkat pencemaran, serta pemenuhan target program nasional.
Baca Juga: Talang Air Beton Masih Bocor? Atasi dengan Pelapis Anti Bocor Aquaproof Pro
Direktur Utama SBI, Lilik Unggul Raharjo mengatakan, pembangunan berkelanjutan merupakan akar kuat dalam operasional dan bisnis SBI.
“SBI ingin menjadi bagian dari solusi dan mendorong inovasi untuk semakin ramah lingkungan, karena itulah yang kita butuhkan untuk mengamankan masa depan bagi generasi mendatang,” ujar Lilik.
Komitmen yang disampaikan Lilik, merujuk pada inisiatif-inisiatif SBI yang berkontribusi pada pemeliharaan lingkungan terutama penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK).
Baca Juga: Niro Granite Pamerkan Nuswapada, Produk Kolaborasi Iwan Tirta Private Collection
Hal tersebut berhasil dicapai melalui peningkatan thermal substitution rate (TSR) dengan pemanfaatan bahan bakar alternatif hingga 11,4% dibandingkan tahun sebelumnya, optimalisasi faktor terak (clinker factor) dan konsumsi energi panas spesifik (specific thermal energy consumption).
Lebih lanjut terkait dengan pencapaian tersebut, penggunaan bahan bakar dan bahan baku alternatif yang berasal dari limbah mencapai 1,6 juta ton pada unit bisnis semen dan beton.
Penurunan emisi spesifik net CO2 (cakupan 1) sebesar 15% dibandingkan basis 2010 (580 kg CO2/ton semen ekivalen). Capaian tersebut merupakan target yang dicanangkan untuk 2025 namun berhasil dicapai SBI pada tahun 2021.
Pelopor dan Promotor Konversi Sampah Perkotaan Menjadi Bahan Bakar Alternatif
SBI telah menginisiasi pemanfaatan bahan bakar alternatif dari sampah perkotaan yang diolah menjadi RDF sejak tahun 2012. Perjalanan proses kajian dan kolaborasi dengan para pemangku kepentingan, berujung pada peresmian fasilitas RDF pertama di Indonesia, yang terletak di Jeruklegi, Cilacap, Jawa Tengah pada tahun 2020.
SBI kini menjadi operator fasilitas RDF di Cilacap dengan kapasitas pengelolaan hingga 160 ton sampah per hari, untuk diolah menjadi 70 ton RDF sebagai untuk substitusi batubara di pabrik semen milik SBI.
Baca Juga: Cat Catylac AkzoNobel Beri Apresiasi Kepada Mitra Dulux (Painters)
Selain di Cilacap, SBI juga bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam pemanfaatan sampah domestik di TPST Bantargebang untuk diolah menjadi RDF melalui metode landfill mining di Pabrik Narogong. Inisiatif ini adalah langkah konkrit SBI dalam pengembangan ekonomi sirkular serta pengelolaan limbah industri yang masuk dalam kategori Industri Hijau.
“Kami terus berupaya mendorong pemanfaatan RDF ini di berbagai kota untuk membantu pemerintah daerah menciptakan lingkungan yang lebih sehat bagi masyarakat. Bersama SIG selaku holding company, kami mempunyai kesempatan untuk memperluas penerapan teknologi RDF untuk dapat dimanfaatkan sebagai substitusi batu bara di pabrik-pabrik semen di bawah naungan SIG,” terang Lilik.
Belum lama ini, Lilik Unggul Raharjo juga menjadi salah satu pembicara tentang pemanfaatan RDF pada rangkaian konferensi COP27 for Climate Change yang diadakan di Sharm El-Sheikh, Mesir, 14 November 2022.
Baca Juga: Ona Collection dari Roca, Hadirkan Gaya Hidup Mediterania di Kamar Mandi
“Kami berharap dapat membuka lebih banyak peluang kolaborasi baik lintas industri maupun dengan para pemangku kepentingan yang lain, karena perwujudan masa depan berkelanjutan adalah tanggung jawab kita bersama,” tambah Lilik.