PropertiTerkini.com, (JAKARTA) — Bendungan Tiga Dihaji yang berada di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) ditargetkan rampung pada akhir tahun 2024.
Bendungan ini dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sumatera VIII Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air.
Baca Juga:Â Bendung DI Gumbasa Diresmikan Presiden Jokowi, Siap Dukung Pasokan Air di Sigi
Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan sekaligus Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S. Atmawidjaja mengatakan, bendungan pertama di Provinsi Sumsel ini nantinya akan menambah pasokan air pada Daerah Irigasi (D.I) Komering untuk lahan pertanian seluas 34.824 hektar.
“Diharapkan hasil pertanian dari Sumsel akan terus terjaga sepanjang tahun, karena mendapat aliran air yang cukup dan stabil dari bendungan ini,” kata Endra.
Tujuan utama pembangunan Bendungan Tiga Dihaji adalah untuk menjaga kestabilan pasokan air pada Daerah Irigasi Komering di musim kemarau yang selama ini hanya mengandalkan Sungai Komering.
Baca Juga:Â Sambut PON XXI Aceh-Sumut, Kementerian PUPR Bangun Stadion Utama di Deli Serdang
Tantangan dalam pengaturan air ke daerah irigasi adalah pada musim kemarau, yaitu debit air Sungai Komering yang masuk ke saluran irigasi sangat terbatas.
Sementara pada musim hujan, elevasi Sungai Komering naik sehingga debit yang masuk ke saluran irigasi cukup besar. Tetapi air tersebut juga membawa sedimen yang mengendap di dasar saluran.
Saat ini progres konstruksi Bendungan Tiga Dihaji sebesar 50,13 persen dan ditargetkan akan rampung pada akhir tahun 2024. Setelahnya kita akan segera lakukan pengisian waduk (impounding).
4 Paket Pengerjaan Bendungan Tiga Dihaji
D.I Komering memiliki potensi untuk mengairi lahan pertanian seluas 124.000 hektar. Sementara saat ini layanan air untuk daerah irigasi baru mencakup 70 ribu hektar dan sisanya sekitar 54 ribu hektar masih bersifat tadah hujan.
Baca Juga:Â Bendungan Lau Simeme Ditargetkan Rampung Juli 2024
“Kita harapkan nantinya akan bertambah pasokan air untuk melayani sekitar 34.824 hektar dari Bendungan Tiga Dihaji ini,” kata Endra.
Selain untuk irigasi, Bendungan Tiga Dihaji juga memberikan manfaat untuk konservasi sumber daya air dan pengendalian banjir.
Bendungan Tiga Dihaji juga berfungsi untuk pemenuhan kebutuhan air baku sebesar 1 m3/detik, pembangkit listrik sebesar 4×10 MW, dan destinasi pariwisata lokal, serta prasarana olahraga air.
Pekerjaan pembangunan Bendungan Tiga Dihaji terdiri atas 4 paket, yakni Paket 1 senilai Rp1,07 triliun dengan kontraktor PT Hutama Karya (Persero) dan PT Basuki Rahmanta Putra.
Baca Juga:Â Jelang Mudik Lebaran 2024, 6 Ruas Jalan Tol Baru Siap Difungsikan
Paket 2 senilai Rp1,34 triliun, dikerjakan oleh PT Waskita Karya (Persero), PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama, Tbk, dan PT SAC Nusantara.
Paket 3 dengan nilai kontrak Rp629,94 miliar, oleh PT Nindya Karya dan PT Taruna Putra Pertiwi.
Serta pengerjaan Paket 4 dengan nilai sebesar Rp690,71 miliar yang dilakukan oleh PT Wijaya Karya dan PT Rudy Jaya.
Baca Juga:Â Desain Baru Rumah Sederhana Disiapkan Kementerian PUPR bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah
Supervisi pembangunan Bendungan Tiga Dihaji dilakukan oleh PT Virama Karya (Persero) dengan KSO PT Tata Guna Patria, PT Tritunggal Pratyaksa, PT Bina Karya (Persero), dan PT Kwarsa Hexagon dengan nilai kontrak Rp82,87 miliar.
Baca berita lainnya di GoogleNews