Coworking space sedang trend di dunia, termasuk di Indonesia. Kemunculan coworking pertama di Indonesia pada 2010 lalu yang diawali seorang freelancer di Bandung.
propertiterkini.com – Salah satu ruang kerja yang lagi tren saat ini adalah coworking space atau yang sering juga disebut sebagai ruang kolaborasi. Beberapa properti di lokasi-lokasi premium menghadirkan coworking space yang paling diminati para startup, freelancer dan usaha kecil tersebut.
Baca Juga:
- Trend Coworking Space yang Semakin Diminati
- Segera Beroperasi, Inilah Coworking Space Sinar Mas Land di Kawasan Strategis Jakarta
- Serviced Office vs Coworking, Mana yang Tepat Bagi Anda?
Lantas bagaimana sesungguhnya awal mula lahirnya istilah ruang kerja yang disebut coworking space tersebut?
Data yang dihimpun propertiterkini.com dari deskmag.com, menyebutkan bahwa coworking bukanlah istilah yang baru muncul di tahun 2000-an, tetapi sudah ada sejak tahun 1600-an.
Pada tahun 1628 sudah ada beberapa buku yang menggunakan istilah coworking. Publikasi terkait hal yang sama juga sudah ada pada 1645, 1651, 1653 dan 1657.
Konsep coworking memang berubah dari waktu ke waktu hingga yang dikenal saat ini sebagai ruang kerja bersama, baik untuk freelancer, individu maupun tim, terutama startup dan usaha kecil.
Berikut data terkait perkembangan coworking:
1995:
C-base didirikan di Berlin, Jerman. Ini adalah ruang kolaborasi pertama di dunia yang juga adalah hackerspaces pertama dunia. Pada tahun 2002 mereka melengkapi fasilitas dengan internet yang diberikan secara gratis bagi para pengunjung.
Hackerspaces biasanya berorientasi pada komunitas, menawarkan lokasi di mana mereka dapat bertemu dan bekerja. Ruang-ruang inilah yang kemudian dianggap sebagai beberapa pre-model coworking space pertama. Komunitas hackerspace juga berkembang hingga di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
[Konsep coworking space di Indonesia diperkenalkan pertama kalinya oleh anak muda, freelancer di Bandung, tahun 2010 yakni Yohan Totting yang juga pendiri Hackerspace Bandung].
1999:
DeKoven meluncurkan kata “coworking” sebagai cara untuk mengidentifikasi metode yang akan memfasilitasi kerja kolaboratif dan pertemuan bisnis dengan basis komputer. Metode ini bertujuan untuk mendukung kerja kolaboratif melalui pendekatan non-kompetitif sambil memberi orang kesempatan untuk bekerja untuk proyek mereka sendiri.
Pada tahun yang sama, 42 West 24 muncul di New York City. Ruang ini dijalankan oleh perusahaan perangkat lunak dan menawarkan lingkungan kerja yang menyenangkan dengan meja yang lebih fleksibel, baik untuk individu maupun tim. Meskipun kurang penekanan pada aspek komunitas, dibandingkan dengan coworking space lain, inisiatif ini merupakan terobosan nyata di pasar.
2002:
Di Wina, ibukota Austria, coworking space dibuka sebagai Schraubenfabrik, yang kemudian disebut yang pertama sebagai komunitas para entrepreneur. Di beberapa sumber lain, bahkan Schraubenfabrik ini juga disebut sebagai mother of coworking.
2005:
Coworking space pertama resmi dibuka di San Francisco, Amerika pada 9 Agustus oleh programer Brad Neuberg, sebagai reaksi terhadap pusat bisnis “unsocial” dan kehidupan kerja yang tidak produktif di homeoffice. Dia mengorganisir coworking space tersebut sebagai asosiasi non-profit yang diselenggarakan di Spiral Muse, yang disebut sebagai “rumah kesejahteraan”.
Asosias ini menawarkan lima hingga delapan meja, wifi gratis, termasuk makan siang bersama, fasilitas untuk istirahat dan meditasi serta pijat. Namun coworking space ini ditutup setelah setahun yang kemudian digantikan oleh Hat Factory pada 2006.
Hub pertama dimulai dari London’s Angel Station. Dari sana, lebih dari 40 coworking spaces lainnya telah berkembang oleh jejaring waralaba di lima benua, yang merupakan jaringan coworking spaces terbesar saat ini.
Di jerman, St. Oberholz dibuka pada tahun 2005 sebagai salah satu kafe pertama di Berlin yang menawarkan akses internet gratis dan memungkinkan orang untuk bekerja di laptop mereka sebagai tamu, bukan parasit wifi. Ini kemudian diulas dalam sebuah buku, “We Call It Work – The Digital Bohemians or intelligent life beyond fix employments”.
Buku yang diterbitkan tahun 2006 tersebut memang tidak khusus mengulas soal coworking, namun menggambarkan pola baru dari sebuah bentuk pekerjaan yang sekarang disebut sebagai coworking spaces.
2006:
Coworking Wiki dimulai di San Francisco, Amerika. Salah satu pendirinya adalah Chris Messina, pencipta Twitter Hashtag. Wiki merambah sebagai salah satu coworking terbesar dunia, bahkan hingga 2012 jumlahnya bertambah hampir dua kali lipat setiap tahun.
2007:
Untuk pertama kalinya istilah “coworking” dilihat sebagai tren di database Google. Sejak saat itu data pencarian coworking terus meningkat. Bahkan konsep coworking juga menjadi bagian penting dalam ulasan media mainstream di Amerika Serikat.
Dia akhir tahun 2007, “coworking” mendapat halamannya sendiri di Wikipedia versi bahasa Inggris.
2008:
Pertemuan tidak resmi coworking pertama kali terjadi selama South By Southwest (SXSW) pada tahun 2008 dan 2009. Berdasarkan pertemuan-pertemuan tersebut, Konferensi Coworking pertama diselenggarakan di Brussels pada 2010. Loosecubes – sebuah komunitas kantor bersama di seluruh dunia – memutuskan pada 2011 untuk menyelenggarakan Coworking Unconference resmi pertama selama SXSW. Satu tahun kemudian, muncullah GCUC (Global Coworking Unconference Conference).
Hingga akhir tahun 2008 sudah ada sekitar 160 coworking space yang tersebar di seluruh dunia.
2009:
Buku pertama tentang coworking diterbitkan yang berjudul, “I’m Outta Here! How coworking is making the office obsolete“. Buku ini mengulas tentang orang-orang dan tempat-tempat yang memulai revolusi tempat kerja di AS.
Maret di tahun yang sama, sebuah coworking pertama resmi dibuka di Jerman, yakni Betahaus. Bahkan media mainstream di Jerman juga menempatkan halaman khusus untuk coworking. Hingga setahun kemudian, Jerman didedikasikan sebagai negara pertama di Eropa yang menggunakan istilah “coworking“, menurut Google Trend.
2010:
Gerakan merayakan #CoworkingDay pertama untuk mengenang hari kerja pertama “coworking day“, yang sudah terjadi lima tahun sebelumnya.
2011:
Tahun ini dimulai dengan European Jelly Week, yang setahun kemudian berubah menjadi Worldwide Jelly Week.
Coworking Unconference pertama berlangsung di Austin pada 10 Maret. Seheari sebelumnya, NextSpace juga mengumumkan jaringan coworking space pertama mereka.
2012:
Pada Oktober 2012, sudah lebih dari 2.000 coworking space ditemukan di seluruh dunia. Sepanjang tahun ini, pengguna Twitter mengirim sekitar 93.000 tweet dengan hastag “coworking“, meningkat 52% dari tahun sebelumnya.
2013:
Pada awal 2013, sudah lebih dari 100.000 orang yang bekerja di coworking space. Pada juli tahun tersebut, sudah lebih dari 3.000 coworking space dibuka di berbagai negara.
Gambaran tentang sejarah perkembangan coworking tersebut tentu selalu berubah dari tahun ke tahun. Selalu ada penambahan ruang kolaborasi terbaru, termasuk di Indonesia. Untuk lengkapnya, baca COWORKING SPACE di sini.