PropertiTerkini.com, (TANGERANG) — Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terus berkomitmen memperkuat sektor konstruksi nasional agar semakin tangguh dan adaptif dalam menghadapi tantangan global yang mempengaruhi rantai pasok serta harga material konstruksi.
Komitmen ini menjadi landasan dalam pelaksanaan Konferensi Rantai Pasok yang digelar di ICE BSD, Tangerang, Kamis (7/11/2024) sebagai bagian dari rangkaian Konstruksi Indonesia 2024.
Baca Juga: Keunggulan Laser Garis Hijau Bosch: Teknologi Terbaru untuk Presisi Optimal di Konstruksi dan Interior
Menurut Menteri PU, Dody Hanggodo, penyelenggaraan Konstruksi Indonesia merupakan bagian dari upaya komitmen Kementerian PU dalam peningkatan penggunaan produk-produk dalam negeri seperti material dan peralatan konstruksi dengan tetap memperhatikan aspek keselamatan dan keamanan bangunan.
Mewakili Dirjen Bina Konstruksi, Sekretaris Ditjen Bina Konstruksi, Indro Pantja Pramodo menyampaikan Direktorat Jenderal Bina Konstruksi telah mengembangkan konsep Peta Jalan Pembinaan Konstruksi 2045 sebagai langkah strategis dalam mengembangkan sistem rantai pasok jasa konstruksi yang lebih efisien dan terintegrasi.
Baca Juga: Tol Serbaraja Tetapkan Tarif Baru Seksi 1B dan Penyesuaian Tarif Seksi 1A
Salah satu agenda utamanya adalah memperkuat ketangguhan rantai pasok konstruksi agar lebih agile dan adaptif. Rantai pasok yang adaptif akan mampu menavigasi tantangan dan risiko global, sekaligus mengurangi ketergantungan pada bahan baku impor, sehingga menciptakan ekosistem konstruksi yang mandiri dan berkelanjutan.
Rantai pasok yang agile dapat diartikan sebagai kemampuan sektor konstruksi untuk menyesuaikan strategi dengan cepat, khususnya dalam pengadaan, manajemen inventaris, dan pengiriman material.
Pendekatan ini akan meningkatkan efektivitas dan efisiensi sektor konstruksi dalam menghadapi tantangan ketidakpastian global.
Selain itu, pendekatan agile juga memungkinkan sektor konstruksi untuk memanfaatkan peluang baru dan beradaptasi dengan perubahan kondisi pasar.
Baca Juga: Cemindo Gemilang Siap Produksi Massal Rumah Modular Beton Precast Tahun Depan
Indro juga menyebutkan bahwa penerapan rantai pasok yang adaptif bukan sekadar tren, tetapi menjadi kebutuhan penting di tengah disrupsi dan perubahan iklim.
“Dengan prinsip adaptif, kita bisa menghasilkan bangunan yang tahan lama, efisien, ramah lingkungan, dan aman bagi penghuninya,” ujar Indro.
Guru Besar Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Agung Wibowo mengatakan sektor konstruksi dalam menopang perekonomian Indonesia pada Tahun 2023 sebesar 10 persen.

“Meskipun demikian, produktivitas sektor konstruksi masih rendah karena banyak permasalahan yang mengakibatkan biaya tinggi, material berlebih dan durasi proyek yang lama,” ucap Agung.
Baca Juga: Ingin Tingkatkan Produktivitas Pertanian, Irigasi Cibaliung Masuk Program Rehabilitasi
Melalui rantai pasok konstruksi yang agile dan adaptif, Kementerian PU optimis bahwa sektor konstruksi Indonesia akan menjadi lebih kompetitif dan mampu mendukung penyelenggaraan pembangunan infrastruktur nasional yang berkelanjutan serta berkontribusi pada pencapaian visi Indonesia Emas 2045.
Baca berita lainnya di GoogleNews
———
KONTAK REDAKSI:
Telepon: 021-87971014
Ponsel: 0813 8225 4684
Email Redaksi: [email protected]
Email Iklan: [email protected]