Sunday, July 27, 2025
Pintu Baja Fortress, Canggih untuk Keamanan Rumah Maksimal

BERITA TERKAIT

ICBT 2025: Pameran Teknologi Pemeliharaan Fasilitas, Smart Building, dan Sustainability

Catat Kinerja Positif, Berikut 5 Strategi Summarecon Agung

Melalui beragam kebijakan dan pertimbangan kepentingan bisnis, Perseroan mempertahankan target pra penjualan sebesar Rp5 triliun untuk tahun 2023.

PropertiTerkini.com, (JAKARTA) — Sepanjang 2022 lalu, PT Summarecon Agung Tbk berhasil menunjukkan kinerja yang positif. Hal ini terjadi seiring dengan perbaikan di lingkungan bisnis, dimana pendapatan perseroan meningkat 2,6% dari Rp5,57 triliun menjadi Rp5,72 triliun.

Perseroan juga berhasil mendapatkan peningkatan laba bersih sebanyak 40% yaitu dari Rp550 miliar menjadi Rp772 miliar.

Baca Juga: Dua Mall Baru Summarecon Segera Dioperasikan

Selain itu di bulan April 2022, Lembaga Pemeringkat Kredit PEFINDO memberikan peringkat “idA+” kepada PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) dan Obligasi Berkelanjutan III tahap II-B/2019 serta Obligasi Berkelanjutan IV tahap I/2022.

Hal ini mencerminkan posisi bisnis perseroan yang kuat di Industri Properti, kualitas aset yang baik dan pendapatan berulang yang memadai. Semuanya tertuang dalam pelaporan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Summarecon, pada hari Kamis, 15 Juni 2023.

Unit usaha Investment Property mencatat pertumbuhan yang cukup tinggi di sepanjang tahun 2022. Penjualan rumah di unit usaha Property Development juga berlangsung cukup baik, sehingga perseroan sangat optimis untuk mencatat kinerja yang lebih baik di tahun depan.

Baca Juga: Garap Dua Proyek Baru, Metland Optimis Properti Semakin Moncer

Adrianto P Adhi selaku Presiden Direktur Summarecon mengatakan, tahun 2022 masih menjadi tahun dengan penuh tantangan, meski demikian, Summarecon mampu menghadapinya dengan pencapaian yang cukup baik.

“Tahun 2022 kami bisa mencapai marketing sales sebesar Rp4,95 triliun dari target Rp5 triliun. Memang di tahun 2021, kami mencapai Rp5,24 triliun,” katanya kepada media usai digelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Summarecon, Kamis (15/6/2023).

Pencapaian pra penjualan tersebut didominasi dari penjualan rumah yakni 75%, dimana kontribusi berasal dari 8 kota terpadu (township) yang sudah dikembangkan. Harga rata-rata hunian tersebut berkisar Rp1,5 miliar – Rp2,75 miliar. Sementara untuk penjualan ruko dan properti komersial lainnya menyumbang sekitar 9%, apartemen 4%.

Baca Juga:  Torehkan Pencapaian Gemilang, PT Indonesian Paradise Property Tbk (INPP) Fokus Garap Empat Proyek

“Dominasi penjualan masih dipegang oleh proyek Summarecon Serpong, yakni sebesar 41% dari seluruh marketing sales,” ujarnya.

Semakin terkendalinya Covid-19 dan pelonggaran PPKM juga berdampak pada peningkatan pendapatan yang signifikan di segmen bisnis investasi dan manajemen properti, yaitu sebesar 61% menjadi Rp1,48 triliun, dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp918 miliar.

Laba usaha juga mengalami peningkatan yang signifikan dari Rp259 miliar menjadi Rp677 miliar di tahun 2022 atau setara dengan 162%.

Baca Juga:  Summarecon Serpong Hadirkan Klaster Strozzi, Berikut 5 Keunggulannya

Untuk pusat perbelanjaan yang tersebar di Jabodetabek masih menjadi penopang utama dari pendapatan berkelanjutan dalam unit bisnis ini, dimana Kelapa Gading menghasilkan pendapatan terbesar (46%), diikuti oleh Serpong (33%) dan Bekasi (21%).

“Prospek untuk pusat perbelanjaan juga masih akan terus membaik dengan terkendalinya Covid-19,” kata Adrianto.

Perseroan juga tengah merampungkan dua mall baru, yakni di Karawang dan Bandung yang direncanakan akan mulai beroperasi pada tahun ini dan awal tahun 2024 (Baca di sini).

Baca Juga:  Mall Living World Grand Wisata Tutup Atap, Beroperasional Awal 2024

Untuk unit bisnis lain-lain yang terdiri dari bisnis perhotelan, rekreasi dan lain-lain memiliki kontribusi pendapatan sebesar 12% dari total pendapatan Perseroan.

Rugi usaha di segmen bisnis ini turun menjadi Rp51 miliar dari sebelumnya Rp111 miliar akibat dari kenaikan pendapatan yang terutama berasal dari bisnis perhotelan.

Hal ini terefleksikan dari peningkatan pendapatan sebanyak 41% menjadi Rp 710 Miliar dibandingkan tahun sebelumnya.

Strategi Summarecon Tingkatkan Kinerja

Adrianto mengatakan, sepanjang 2022 lalu masih dilalui dengan beberapa tantangan. Termasuk pandemi Covid-19 yang belum tuntas meski lebih terkendali, serta ancaman resesi global.

Baca Juga:  Keren, Ada Rumah Subsidi Siap Huni dalam Cluster di Grand Cikarang City 2

Summarecon sendiri, kata dia, dalam membuat kebijakan selalu mengantisipasi tantangan-tantangan tersebut, dan selalu memegang strategi pertumbuhan yang berkelanjutan.

“Oleh karena itu, Summarecon selalu fokus pada dinamika yang terjadi di luar, kemudian terus melakukan konsolidasi sehingga pada waktu tertentu, bisa memberikan produk yang tepat kepada konsumen,” terang Adrianto.

Lebih rinci, Adrianto menjelaskan, langkah strategis yang akan dilakukan Summarecon. Pertama, dalam hal pengembangan produk (product development). Antara lain mengetahui segmentasi yang dituju, kemudian menciptakan inovasi.

Baca Juga:  Terjual 90 Persen, Paramount Petals Hadirkan Gardenia Plus yang Lebih Fresh

“Yang tentunya adalah produk-produk tersebut harus sesuai dengan kebutuhan konsumen saat ini. Tidak bisa kita mengeluarkan produk yang sama dengan sebelumnya, karena zamannya beda-beda. Apalagi pasca-pandemi ini,” tegasnya.

Kedua, terkait dengan skema pembayaran. Summarecon akan terus memberikan kemudahan-kemudahan bagi konsumennya melalui skema dan cara-cara pembayaran yang menarik.

“Kita harus benar-benar peka terhadap kebutuhan konsumen. Ini adalah the art of property business, jadi sebetulnya, seninya adalah bagaimana kita bisa menciptakan cara pembayaran yang menarik,” ungkap Adrianto.

Baca Juga:  Raffi Ahmad dan Kaesang Pangarep Bangun Fasilitas Kuliner Nusantara dan UMKM Terbesar di BSD City

Ketiga, memanfaatkan teknologi digital dalam melakukan promosi. Dengan daya jangkauan yang lebih luas, Summarecon akan terus memaksimalkan dan mengoptimalkan teknologi ini untuk menjangkau pasar yang lebih luas.

Keempat, menjaga kepercayaan konsumen. Summarecon menyadari bahwa suksesnya launching beberapa produk sebelumnya tidak luput dari kepercayaan konsumen kepada pengembang.

“Kita sudah dikenal sebagai pengembang yang memiliki produk dengan kualitas terbaik, sehingga itu yang harus kita pertahankan. Juga delivery tepat waktu,” kata Adrianto.

Baca Juga:  Luar Biasa, Penjualan Perdana Summarecon Crown Gading Raup Rp827 Miliar Dalam 6 Jam

Dan kelima, menentukan timing yang tepat. Setiap produk yang diluncurkan harus dilakukan pada waktu yang tepat sehingga benar-benar terserap ke pasar dalam waktu dan target yang ditentukan.

“Di bulan November 2022 lalu, kami launching proyek baru, yaitu Summarecon Crown Gading yang hasilnya cukup bagus. Dimana dalam waktu 6 jam kami bisa jual 390 unit dan kami mendapatkan Rp827 miliar,” ungkapnya.

Di tahun 2023, Bank Dunia telah mengindikasikan bahwa ekonomi global akan melambat karena risiko resesi di berbagai belahan dunia akibat tekanan inflasi, kenaikan suku bunga, krisis energi, dan ketegangan geopolitik.

Baca Juga:  Kulkas Jumbo Polytron, Beri Ruang Tak Terbatas Bagi Makanan dan Minuman di Rumah

Kendati demikian Perseroan akan terus melakukan konsolidasi dan memperkuat serta mengembangkan kompetensi agar terus mampu memanfaatkan bangkitnya industri properti pasca Covid-19.

Summarecon berharap Pemerintah akan menghasilkan kebijakan-kebijakan yang mendukung pertumbuhan Industri Properti. Berdasarkan kajian dari KADIN bersama Universitas Indonesia, saat ini industri properti memberi kontribusi 14,63% terhadap Pertumbuhan Ekonomi Nasional.

Melalui beragam kebijakan dan pertimbangan kepentingan bisnis, Perseroan mempertahankan target pra penjualan sebesar Rp5 triliun untuk tahun 2023.

Baca Juga:  Anggaran Ditjen Perumahan Capai Rp6,19 Triliun untuk Tahun 2024

“Ke depan, kami semakin optimis, meski masih ada perang Rusia dan Ukraina. Tetapi kami yakin bahwa Pemerintah Indonesia melakukan berbagai langkah yang dapat menjaga stabilitas. Bahkan, sekarang suku buka, terutama KPR juga sangat baik,” jelas Adrianto.

Terkait dengan adanya pesat demokrasi lima tahunan, yakni Pemilihan Umum (Pemilu), catatan Adrianto, selama 4 kali Pemilu terakhir, Summarecon tidak mendapatkan kendala berarti dalam pengembangan bisnisnya.

“Semuanya lancar. Bisnis kami juga tidak terganggu. Semoga tahun depan juga bisa lancar. Saya optimis, bisnis properti tetap jalan seperti biasa, karena kebutuhan akan ada terus,” imbuhnya.

Baca Juga:  Pemenang GPA 2023 Diumumkan Agustus Mendatang, 400 Lebih Proyek Properti Diseleksi Ketat

Keyakinan Adrianto juga didasari angka kesenjangan antara jumlah rumah terbangun dengan jumlah rumah yang dibutuhkan (backlog) yang kini mencapai 12 juta.

“Memang investor mungkin akan menahan untuk tidak membeli, tetapi bersyukur bahwa komposisi pembeli sekarang ini, end user semakin banyak dibanding investor,” pungkasnya.

Baca berita lainnya di GoogleNews

*** Baca berita lainnya di GoogleNews
——— KONTAK REDAKSI:
Telepon/WA: 0821 2543 0279
Email Redaksi: redaksi@propertiterkini.com
Email Iklan: iklan@propertiterkini.com
Pameran Teknologi Pendinginan, Ventilasi, Pemanas, dan Efisiensi Energi (Refrigeration & HVAC Indonesia)

BERITA TERBARU

Demo Half Page