Seperti di area lainnya, Bank Mandiri Area Depok juga mengandalkan kecepatan proses melalui Mandiri Instant Approval dengan lama proses hanya 2 hari.
PropertiTerkini.com – Depok terus berkembang sebagai sebuah kota strategis. Selain berdekatan dengan wilayah Jakarta bagian selatan, Kota Belimbing ini juga semakin dekat lantaran adanya infrastruktur Jalan Tol Depok-Antasari (Tol Desari), Bus Trans Jakarta hingga Commuter Line.
Baca Juga: Strategi BTN Cabang Depok Kejar Target KPR 2019
Lantaran strategisnya, Kota Depok kini menjadi pilihan tempat tinggal kaum urban yang bekerja di Ibukota. Kota ini pun kini menjadi kota pendidikan terbesar di wilayah Jabodetabek dengan ratusan ribu mahasiswa yang tersebar di beberapa kampus besar, seperti Universitas Indonesia, Universitas Gunadarma dan Universitas Pancasila.
Tidaklah heran, rumah-rumah sewa, baik kontrakan maupun kos-kosan pun menjamur cepat. Bahkan kini, para penghuninya mulai beralih ke hunian vertikal alias apartemen yang juga tumbuh menjamur, yang tentunya sudah lebih modern dengan berbagai fasilitas yang lengkap.
Besarnya potensi properti di Depok tersebut pun sejalan dengan pencapaian penyaluran kredit properti dan beberapa bank yang ada di sana. Salah satunya adalah Bank Mandiri Area Depok (Bank Mandiri Region V/Jakarta 3: Area Jakarta Selatan, Depok, dan Bogor).
“Pencapaian KPR Mandiri Area Depok pada tahun 2018 lalu melampaui target yang telah ditetapkan dengan presentasi sebesar 101,35%,” ujar Anton Zulkarnain, Senior Vice President Regional CEO Jakarta 3 Bank Mandiri, ketika ditemui di kantornya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, belum lama ini.
Baca Juga: Perbankan Bidik Ceruk Pasar Milenial Bandung Raya
Adapun nilai pencairan KPR wilayah Depok pada tahun 2018 sebesar Rp189 miliar jika dibandingkan dengan tahun 2017 lalu sebesar Rp168 miliar.
“Jadi ada peningkatan pencairan sebesar Rp21 miliar,” tegas Anton.
Bank Mandiri memang lebih fokus menawarkan berbagai program KPR-nya kepada nasabah-nasabah yang sudah payroll. Menurut Anton, pertumbuhan perumahan di Depok untuk segmen harga di bawah Rp1 miliar masih sangat besar. Dan kebanyakan yang membeli adalah end user dengan tipe rumah 45/90.
“Ini cocok dengan skala gaji nasabah-nasabah kami yang sudah payroll. Animonya sudah cukup besar dan PKS (Perjanjian Kerja Sama) kami juga sudah cukup banyak,” katanya.
Untuk tahun 2019 ini, Bank Mandiri Area Depok mentargetkan baki debet sebesar Rp731 miliar, naik 18% dari tahun sebelumnya sebesar Rp615 miliar. Dimana dengan angka tersebut, realisasi pencairan Rp224 miliar per tahun atau sebesar Rp18.66 miliar per bulan.
Untuk saat ini, Bank Mandiri masih menerapkan suku bunga sebesar 7,58% fixed 3 tahun (super promo) dan KPR Milenial 7,99% fixed 5 tahun. Beberapa jenis KPR yang ditawarkan, yakni KPR Primary, KPR Secondary, KPR Take Over, KPR Top Up dan KPR Multiguna.
Baca Juga: Evenciio Margonda, Lebih Menggoda di Pusaran Apartemen Mahasiswa
Anton menilai, kawasan Depok juga menjadi area potensial untuk penyaluran KPR Milenial. Alasannya, generasi milenial memiliki masa kerja yang masih panjang. Apalagi Mandiri juga punya program KPR Milenial yang sangat meringankan bagi generasi milenial.
“KPR Milenial tenor kreditnya bisa lebih panjang dan angsuran yang berjenjang setiap tahunnya sehingga terasa lebih ringan dengan harapan ada kenaikan gaji setiap tahunnya. Kami menawarkan KPR ini dengan jangka waktu sampai dengan 25 tahun dengan suku bunga 7,99% fixed 5 tahun dan angsuran yang berjenjang setiap tahunnya,” ungkap Anton.
Selain KPR Milenial, Bank Mandiri juga masih mengandalkan kecepatan proses dalam pelayanannya melalui program Instant Approval.
“Dalam dua hari saja sudah ada keputusan. Bank lain belum punya program ini, sehingga inilah yang menjadi keunggulan kami,” sambung Berniana Saragih, Consumer Loan Manager Bank Mandiri Area Depok.
Melihat potensi yang ada, Anton pun optimis target realisasi KPR Mandiri Area Depok pada tahun ini juga akan mencapai target. Adapun realisasi pencapaian sampai triwulan pertama baki debet Rp634,09 miliar (97.04%) sedikit dibawah target yang ditetapkan.
Baca Juga: Investasi Menggoda Hunian TOD di Margonda Depok
Hal ini disebabkan karena kondisi dan situasi politik dalam negeri terkait dengan Pemilu yang berdampak pada investor dan pembeli yang masih menunggu kebijakan yang akan dikeluarkan pemerintah sambil menunggu pergerakan harga.
“Tapi kami tetap optimis target kami pada tahun ini juga akan kembali sukses seperti tahun lalu,” katanya.