Iklan Youtube Properti Terkini
Sunday, November 10, 2024
Iklan Youtube Properti Terkini

Bangun Home Cinema di Rumah Bisa Lampaui Bioskop, BenQ dan Focal Ungkap Berbagai Elemen serta Syarat yang Perlu Diperhatikan

BennQ memiliki segmentasi produk yang sangat kuat, sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan spesifikasi ruangan. Misalkan kapasitas ruangannya luas, bisa gunakan lensa normal yang menghasilkan layar 100 inch di 3-4 meter. Atau ruangan kecil, misalkan jarak tembak 2 meter untuk layar 100 inch, bisa gunakan lensa pendek.

PropertiTerkini.com, (PIK) — Keselarasan antara audio-visual dan desain arsitek serta interior sebuah bangunan akan menciptakan home cinema di rumah dengan kualitas terbaik, bahkan melampaui bioskop komersial.

Ini bisa dilakukan, dengan mengaplikasikan beberapa hal mendasar, selain menggunakan produk-produk audio-visual berkualitas yang juga didukung dengan sejumlah fitur unggulan.

Baca Juga: BenQ Hadirkan Home Cinema Proyektor W5800, Kualitas Gambar dan Warna Menakjubkan

Hal ini mengemuka dalam talkshow bertemakan, “Audio-Visual and Design Integration”, yang digelar BenQ Indonesia sebagai brand proyektor DLP 4K terdepan berkolaborasi dengan Focal Powered by Naim Indonesia.

Acara ini digelar dalam rangkaian Indonesia Design Week (IDW) 2024 yang diselenggarakan oleh Indonesia Design District (IDD), di Townhall, IDD, PIK 2, Tangerang, Sabtu (19/10/2024).

Talkshow menampilkan Arsitek Ren Katili, Principal of Studio Arsitektropis; Imelda, Marketing Director of Focal powered by Naim Indonesia; dan Erlina Dyah Listyowati, Business Development Manager of BenQ Indonesia.

Principal of Studio Arsitektropis, Ren Katili mengatakan, pasca pandemi, banyak permintaan masyarakat untuk mendesain hunian modern yang dilengkapi studio, atau ruang keluarga yang bisa difungsikan sebagai ruang entertainment.

Baca Juga: Proyektor Hisense C2 Ultra Resmi Diluncurkan, Kantongi Sertifikat Designed for Xbox

“Jadi modern di sini adalah bentuk lifestyle yang saat ini ada di mana-mana. Dan banyak permintaan desain seperti itu,” kata Ren dalam kesempatan talkshow tersebut.

Adapun talkshow “Audio-Visual and Design Integration” berfokus pada bagaimana penggabungan elemen suara, visual, dan desain dapat meningkatkan storytelling, melibatkan audiens, dan menciptakan pengalaman yang imersif.

Pentingnya Kolaborasi untuk Wujudkan Home Cinema Berkualitas di Rumah

Menggunakan produk dengan kualitas terbaik tentu akan mendukung dan menghasilkan home cinema yang juga memiliki kualitas maksimal.

Oleh karena itu, BenQ Indonesia menjalin kolaborasi dengan Focal powered by Naim Indonesia, dimana MDI Audio selaku representasi dari Focal powered by Naim Indonesia menciptakan home cinema yang kualitasnya menyamai atau bahkan melampaui bioskop komersial.

MDI Audio juga membuka layanan konsultasi untuk penggemar audio/video dan pemasang khusus. Dengan berbagai pemasang bersertifikat untuk menguji kabel yang digunakan pada home cinema.

Baca Juga: Yaber Lansir Proyektor T2/T2 Plus: Proyektor Portabel Terbaik untuk Menikmati Hiburan di Area Terbuka

“Keselarasan antara audio dan desain interior merupakan kunci untuk menciptakan home cinema yang tidak hanya estetis tapi juga fungsional dan memberikan kenyamanan,” kata Imelda, Marketing Director of Focal powered by Naim Indonesia, dalam kesempatan yang sama.

Demikian halnya BenQ, produsen elektronik terkemuka, khususnya sebagai penyedia solusi visual dengan kualitas terbaik, melalui lini produk monitor maupun proyektor.

“Salah satu segmen yang kami masuki adalah home projector, dan ini tentunya perlu kolaborasi untuk saling terintegrasi, baik dengan audio maupun penataan interiornya,” tambah Erlina Dyah Listyowati, Business Development Manager of BenQ Indonesia.

Untuk ini, menurut dia, kegiatan yang digelar tersebut juga merupakan bentuk edukasi mengenai pentingnya penataan dan desain hunian modern yang mengaplikasikan home cinema berkualitas di rumah.

“Biasanya kita sendiri-sendiri. Sehingga pada saat visualisasi, home projector-nya tidak sesuai dengan struktural yang sebenarnya kita butuhkan dari sisi akustik maupun visual. Sehingga saat ini kami coba untuk mengintegrasikannya,” tegas Erlina.

Baca Juga: Produk Audio Video Terbaru Sharp Hadir di Bintaro Jaya Xchange Mall 1: Yuk Merapat, Dapatkan Ragam Penawaran Menarik Selama Pameran

Untuk menciptakan home cinema yang baik di rumah, tentu harus mempertimbangkan berbagai hal, terutama dari penataan desain bangunan dan ruangan yang akan digunakan, hingga penempatan perangkat audio visual tersebut.

Imelda menambahkan, salah satu tantangan yang selama ini sering dihadapi adalah tidak adanya perencanaan sedari awal untuk mengaplikasikan perangkat audio di rumah.

“Biasanya kami dipanggil saat rumah sudah jadi dan sudah rapi, jadi harus dibobok dan lain-lain. Sedangkan perangkat audio yang kami bawa bukan hanya mencakup home theatre, tetapi all system. Sehingga lebih tepat kami masuk saat rumah masih berupa gambar denah,” terang Imelda.

Senada, Ren Katili juga mengimbau agar masyarakat yang berencana akan mengaplikasikan perangkat home cinema di rumahnya, untuk dapat merencanakan dari awal pembangunan rumah.

“Tetapi bagi mereka yang membeli rumah dalam kondisi sudah siap huni, tetap kita sesuaikan, hanya memang tentu ada biaya tambahan, terutama untuk tukang atau kontraktornya,” ungkap Ren.

Baca Juga: Makin Wow, Samsung OLED TV 2024 dengan Teknologi AI dan Layar Bebas Pantulan

“Kami pun, jika datang dalam kondisi rumah sudah rapi, maka bersama kami mencari solusi terbaik untuk meminimalisir kerugian atau pengeluaran tambahan. Dan jika memang tidak bisa dibobok, kami punya speaker yang all in one player, ini juga sudah bagus,” sambung Imelda.

benq projector w5800
BenQ Home Cinema Projector W5800. (Foto: Dok BenQ)

Yang Perlu Diperhatikan Ketika Bangun Home Cinema di Rumah

Banyak hal yang perlu dipertimbangkan ketika akan mewujudkan home cinema di rumah.

Selain elemen ruang, tata letak, pengendalian cahaya, audio, dan material, proyektor mengambil peranan sangat penting untuk mendukung integrasi teknologi yang dapat menciptakan the ultimate immersive home cinema room yang diimpikan para pengguna.

Lebih disarankan untuk merencanakan dari awal, ketika akan membangun sebuah rumah. Meski demikian, rumah yang sudah jadi pun bukan tidak mungkin mengaplikasikan studio mini tersebut.

Baca Juga: 5 Ide Malam Mingguan Bareng Proyektor Canggih Samsung The Freestyle 2.0

Masih dalam acara talkshow tersebut, Ren Katili mengungkapkan beberapa elemen penting, mulai dari layout, penempatan ruangan, peruntukan ruangan tersebut, hingga material yang digunakan.

“Banyak yang terjadi, ruangan home theatre ini biasanya adalah ruangan ‘buangan’. Artinya tidak didesain dari awal. Padahal banyak hal yang perlu dipertimbangkan, seperti lokasi dan akses ke ruangan tersebut, apakah hanya diperuntukkan bagi pemiliknya saja atau ada tamu juga akan diundang ke sana, sehingga tidak perlu harus melewati ruang private di rumah,” jelasnya.

Kemudian dari pada bagian dalam, ungkap Ren, maka elemen dinding, plafon dan lantai juga menjadi faktor utama. Biasanya floor to ceiling minimal 3 meter, material dinding kedap suara, serta warna juga menentukan. Kemudian layout jarak kursi terhadap layar.

“Tentu dalam hal ini kami sebagai arsitek juga punya keterbatasan, sehingga hal-hal teknis lainnya bisa kita diskusikan bersama dengan owner di bidangnya, seperti audio dan visual. Makanya penting sekali kita berkolaborasi dengan tim yang tepat, ahli di bidangnya,” tegas Ren.

Imelda menambahkan, ruangan yang bagus sebagai home cinema menggunakan material dominan kayu agar menghasilkan audio yang lebih optimal.

Room treatment memengaruhi 70 persen dari performance suara. Sehingga jikapun speakernya bukan pada level teratas, tetapi ruangannya benar, itu akan sangat membantu. Sehingga sejak awal, biasanya Focal akan melakukan treatment pada ruangan yang akan digunakan,” jelasnya.

Baca Juga: Haier Smart Home Resmi Akuisisi Carrier Commercial Refrigeration

Lantas, bagaimana dengan penempatan serta ukuran luas ruangan yang bisa digunakan?

Bagi Imleda, yang terpenting dan ruangan tersebut adalah jangan yang berbentuk bujur sangkar.

“Jangan ada parallel wall, itu rumusnya. 3×4 meter boleh, 4×5 meter oke juga. Jangan 5×5, 4×4, karena akan lebih susah untuk suaranya, akan bounce back,” jelas Imelda.

“Namun jika kami mendapati ruangan bujur sangkar, maka kami akan akali, misalkan ceiling-nya kami tambahkan, atau ujungnya kami tambahkan/buang sedikit,” lanjut Imelda.

Dari segi visual, BenQ punya beragam proyektor yang bisa disesuaikan dengan kondisi ruangan tersebut, baik yang ditempatkan di indoor maupun outdoor, serta berapa luas ruangan tersebut.

“Kami harus menyesuaikan dengan ruangannya untuk bisa menentukan proyektor mana yang cocok. Apakah indoor atau outdoor, dan ukuran serta bentuk ruangannya seperti apa,” kata Erlina.

Baca Juga: Perangkat Rumah Tangga Berteknologi Pintar dan Berkelanjutan Tumbuh Kian Pesat

Menurutnya, BennQ memiliki segmentasi yang sangat kuat, sehingga setiap produk punya spesifikasi masing-masing sesuai kebutuhan.

“Apakah proyektor tersebut menggunakan lensa yang terdekat atau normal. Jika kapasitas ruangannya luas, bisa gunakan lensa normal yang menghasilkan layar 100 inch di 3-4 meter. Tapi kalau ruangan kecil, misalkan jarak tembak 2 meter untuk layar 100 inch, kita bisa gunakan lensa pendek,” lanjut Erlina.

home theater
Home theater. (www.dmcsystemsllc.com)

Kecanggihan produk Focal untuk home theatre juga sudah pada level terbaik, misalkan mampu mengaplikasikan teknologi Dolby Atmos, sehingga sudah sama seperti di bioskop.

“Bahkan kami bisa aplikasikan suara yang lebih bangus dari bioskop. Dimana soundproofing kami juga bisa meredam up to 80 dB. Tetapi untuk mencapai ini tentu tergantung juga pada kondisi ruangan itu sendiri,” ungkap Imleda.

Untuk mewujudkan home cinema di rumah, Focal menyediakan beberapa paket yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan konsumen.

Baca Juga: Mesin Cuci Front Loading Sharp Terbaru Meluncur, Sematkan Fitur Canggih: 100 Persen Kering hingga Melumpuhkan Bakteri

“Kami punya paket harga dari Rp50 juta untuk sekitar 5 speaker dan perangkat lainnya, tapi itu belum termasuk ruangannya ya, hanya perangkatnya saja. Ini bisa di ruangan berukuran 3×4 meter,” kata Imleda.

Seluruh proses pengerjaannya dilakukan oleh tim Focal, termasuk untuk instalasi visual dengan perangkat BenQ.

“Focal jadi salah satu official partner BenQ Indonesia, sehingga tim Focal-lah yang akan mengerjakan semuanya,” tuntas Erlina.

Baca berita lainnya di GoogleNews

———
KONTAK:
Telepon: 021-87971014
Ponsel: 0813 8225 4684
Email Redaksi: redaksi@propertiterkini.com
Email Iklan: iklan@propertiterkini.com

- Advertisement -
Demo Below News

BERITA TERKAIT

Klaster Lily, Paramount Petals
Klaster Lily, Paramount Petals

BERITA TERBARU

Demo Half Page