PropertiTerkini.com, (JAKARTA) — PT Indonesian Paradise Property Tbk (INPP:IDX) atau Paradise Indonesia Group, sukses menorehkan prestasi pencapaian gemilang dengan membukukan pendapatan yang naik hingga 123 persen menjadi sebesar Rp956 miliar selama tahun 2022, dibandingkan pendapatan full year 2021 sebesar Rp428 miliar.
Bahkan pendapatan Perseroan di tahun 20222 tersebut juga masih lebih tinggi dibandingkan pendapatan tahun 2019 lalu, dimana sebelum terjadinya pandemi Covid-19, yakni Rp900 miliar.
Baca Juga: Apartemen Antasari Place Tutup Atap, Komitmen PDS Baru Rampungkan Proyek Mangkrak
“Ini adalah pencapaian yang luar biasa. Bahkan pendapatan di 2022 tersebut adalah yang paling tinggi sejak INPP berdiri di tahun 1996 lalu, sekitar 25 tahun berdiri,” ujar Anthony Prabowo Susilo, Direktur Utama PT Indonesian Paradise Property Tbk, saat Paparan Publik di Jakarta, Kamis (8/6/2023).
Adapun pencapaian penjualan Paradise Indonesia Group sepanjang tahun lalu ditopang oleh sektor komersial sebesar 41 persen, kemudian sektor perhotelan (hospitality) sebesar 33 persen, dan dari properti 25 persen
Selanjutnya, torehan kinerja positif lainnya pun berlanjut di kuartal pertama 2023, dimana tercatat peningkatan pendapatan hingga 96 persen menjadi Rp262,7 miliar dari Rp133,8 miliar di periode yang sama tahun 2022.
Baca Juga: GNA Group Luncurkan Perumahan Golden Vista, Rumah Villa yang Hangat dan Homey
Paradise Indonesia Group juga mencatatkan adanya peningkatan pada laba kotor yang naik sebesar 139 persen, yakni mencapai Rp577 miliar, dibanding pada periode yang sama tahun 2021 sebesar Rp242 miliar. Laba bersih Perseroan juga melonjak 265% menjadi Rp69 miliar, dari rugi bersih Rp42 miliar di 2021.
Dengan kinerja yang menjanjikan tersebut, Perseroan optimis akan meraih laba bersih dua kali lipat di tahun 2023 ini.
“Kinerja kami di tahun 2022 sangat gemilang, dan didukung oleh kondisi makroekonomi, maka kami optimis bisa mencetak laba bersih dua kali lipat di tahun 2023 ini,” ungkap Surina, Direktur PT Indonesian Paradise Property Tbk di tempat yang sama.
Baca Juga: KL Wellness City Diresmikan, Kota Mandiri Pertama di Asia Tenggara yang Mengusung Konsep Kesehatan
Dibandingkan perusahaan developer sejenis, INPP memiliki kemampuan tambahan untuk menghasilkan pendapatan berulang dari portofolio hotel dan mal papan atasnya.
Kemampuan ini akan memberikan nilai tambah bagi pemegang saham INPP, sekaligus memperkuat kestabilan dan keberlanjutan Perseroan tersebut.
Kebangkitan wisatawan pasca-pandemi baru-baru ini telah berkontribusi pada peningkatan pengunjung dan tamu ke properti paling populer Perseroan seperti Sheraton Bali Kuta Resort, HARRIS Suites fX Sudirman dan Beachwalk Residence.
Baca Juga: Raffi Ahmad dan Kaesang Pangarep Bangun Fasilitas Kuliner Nusantara dan UMKM Terbesar di BSD City
Trend ini diperkirakan akan terus bertumbuh dalam bulan-bulan ke depan seiring dengan libur sekolah pertengahan tahun dan musim liburan di Kuartal ke-IV.
Di sisi lain, INPP juga memberikan perhatian khusus pada aspek lingkungan, sosial dan tata kelola perusahaan dalam operasinya.
Anthony mengungkapkan, perusahaan juga telah menerapkan Konsep “Green Building” sebisa mungkin dalam proyek Perseroan, sembari tetap melakukan pengukuran berkala untuk memantau emisi.
Baca Juga: 31 Altitude, Sky Lounge Apartemen 31 Sudirman Suites Diresmikan, Tertinggi di Kota Makassar
“Ada pula program-program komprehensif yang digagas Perseroan untuk memberdayakan UMKM di sekitar wilayah operasi, dengan tetap mempertahankan komitmen kuat terhadap persaingan yang sehat dengan prinsip anti monopoli,” tambahnya.
PT Indonesian Paradise Property Tbk Kian Agresif dengan Proyek Baru
Setelah berhasil membangun dan menjalankan destinasi ikonik di kota-kota terbesar di Indonesia, PT Indonesian Paradise Property Tbk (INPP) bertekad untuk mengulangi kesuksesannya di kota-kota berkembang di Indonesia, seperti Balikpapan, Semarang dan Makassar.
Baca Juga: Pendopo Mulai Program Pembinaan dan Pelatihan UMKM Tekstil dan Pakaian di Kabupaten Buleleng
Rencana tersebut sudah berjalan dengan peresmian rooftop 31 Sudirman Suites di Makassar pada 31 Mei lalu. Juga digelarnya seremoni tutup atap atau topping off Antasari Place, proyek mixed-use premium Perseroan di Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Selanjutnya, guna menopang kinerja perusahaan pada tahun 2023 ini, INPP telah menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp600 miliar hingga Rp800 miliar.
Dana tersebut akan digunakan untuk membiayai sejumlah proyek, antara lain peremajaan Harris Hotel di Batam Center, penyelesaian proyek apartemen Antasari Place di Jakarta Selatan, serta dimulainya proyek mixed use development di Semarang, juga ekspansi 23 Paskal di Kota Bandung.
Sebagai informasi, saat ini INPP tengah mengembangkan empat proyek yang tersebar di beberapa kota, yakni Apartemen 31 Sudirman Suites dan Hotel Hyatt Place di Kota Makassar, Apartemen Antasari Place di Jakarta Selatan, juga pengembangan 23Paskal extension di Bandung serta pembangunan proyek baru di Semarang.
“Tahun ini kami mengerjakan empat proyek. Kami sedang menyelesaikan Hyatt Place di Makassar, juga menyelesaikan Antasari Place, kemudian kami akan mulai membangun ekspansi 23Paskal dan kami juga akan mulai membangun di Semarang,” terang Anthony dalam kesempatan terpisah.
Untuk proyek baru di Semarang, akan dibangun di lahan seluas 6,4 hektar. Proyek proyek mixed use baru ini juga bakal dilengkapi dengan beragam fasilitas, termasuk pusat perbelanjaan di dalamnya. Total project cost untuk proyek baru ini diperkirakan sekitar Rp800 miliar.
Baca Juga: Kementerian PUPR Serahterimakan Rusun Lansia Sasana Tresna Werdha Karya Bhakti Pembangunan
“Proyek Semarang ini kami bangun dari nol. Kami bermitra dengan partner kami, yakni dengan Sekolah Bina Nusantara (Binus). Di sana kami akan bangun semacam CBD ritel komersial ritel mixed use area,” ungkapnya.
Selain keempat proyek tersebut, INPP juga tengah mempersiapkan proyek baru yang berlokasi di Kota Balikpapan. Rencananya, pengembang akan membangun hunian tapak dan sejumlah fasilitasnya di lahan seluas 8,4 hektar.
“Di sana saya rasa lebih cocok dengan pengembangan yang low density development, seperti landed house, dan lainnya. Paling natural seperti itu. Komersial development-nya juga yang nature-nya lebih low density, seperti ruko 1-2 lantai,” sebut Anthony.
Baca Juga: Perumahan Mentari Village Balikpapan Terima Bantuan PSU Senilai Rp473,27 Juta
Proyek CBD Balikpapan tersebut rencananya baru akan dikembangkan di tahun 2024 mendatang. “Kami masih pelajari terus, karena di tahun ini kami sedang fokus dengan empat proyek yang ada. Jadi mungkin tahun depan baru kami mulai,” lanjutnya.