Pernahkah Anda membayangkan bakal punya rumah sendiri, bahkan di usia muda, di sebuah tempat ‘asing’ yang bahkan tak pernah Anda bayangkan sebelumnya? Mungkin bagi banyak orang, ini hanya sebatas mimpi yang tidak mungkin terwujud, apalagi pada kondisi saat ini dengan berbagai hambatan ekonomi yang dihadapi.
Sekadar berbagi pengalaman saya ketika ‘terpaksa’ meraih rumah pertama di tempat dan lokasi yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya.
Setelah melepas masa lajang saya di tahun 2013, benak saya semakin gusar untuk segera memiliki rumah sendiri. Saat itu masih tinggal di kontrakan di daerah Kalimalang, Jakarta Timur dengan cicilan Rp550 ribu per bulan.
Baca Juga: SiKasep, Selangkah Menuju Rumah Idaman
Dalam sebuah kesempatan di pertengahan 2014, saya dan istri mengunjungi saudara saya di daerah Bojong Gede, Kabupaten Bogor. Saat itu, kami ditawari untuk beli rumah di daerah tersebut.
“Saya memang ingin punya rumah sendiri, tapi apakah mungkin terwujud sementara tabungan saya tidak mencukupi? Dan bukan tinggal di Bojong Gede, ini sangat jauh dari Jakarta,” demikian saya bergumam dalam diam.
Namun sore itu, ditemani seorang kenalan saudara saya, akhirnya kami menemui marketing perumahan yang tidak jauh dari komplek perumahan saudara saya tersebut.
Ternyata perumahan tersebut adalah rumah subsidi pemerintah yang dijual dengan harga sangat terjangkau. Bahkan uang muka (DP) sebesar Rp10 juta bisa dicicil hingga 3 kali.
Di situlah saya semakin bimbang, apakah akan mewujudkan rumah idaman saya di Bojong Gede?
Dalam perjalanan pulang ke kontrakan, saya dan istri mendiskusikan dengan cukup alot. Saat itu, istri saya masih tegas menolak lantaran masih bekerja di Jakarta Barat. Meskipun ada transportasi massal KRL Commuter Line yang juga sudah sangat lancar, bahkan letak Stasiun Bojong Gede pun hanya berjarak 2,5 kilometer atau sekitar 10 menit jarak tempuh.
Baca Juga: Bedah Rumah di Bireuen, PUPR Alokasikan Rp22,4 Miliar
Sementara saya yang semula ragu, semakin memantapkan niat untuk mewujudkan rumah pertama kami, meski di Bojong Gede, yang saat itu masih asing bagi kami. Saya pun berusaha untuk meyakinkan istri.
Sekitar Oktober 2014, kami pun mantap melakukan pembayaran tanda jadi (booking fee) sebesar Rp500 ribu ke kantor marketing perumahan tersebut. Beberapa waktu kemudian, setelah melengkapi persyaratan, uang muka pun mulai kami cicil hingga melakukan akad kredit di Bank BTN Bogor.
Namun yang menjadi satu kendala saat itu, kapan kami harus pindah ke Bogor? Yang jelas, istri saya belum siap untuk pindah dalam waktu dekat, sementara saya sudah mantap menuju Bojong Gede.
Gayung bersambut, kenaikan harga kontrakan menjadi Rp650 ribu per bulan adalah alasan yang cukup kuat saat itu. Akhirnya kami pun pindah ke rumah baru kami Bojong Gede, November 2014.
Sejak saat itu, kami pun mulai beradaptasi dengan kehidupan di tempat baru. Semuanya berjalan lancar dan menjadi normal. Segala aktivitas bisa dilakukan dengan mudah, apalagi lokasi perumahan juga terhubung dengan aksesibilitas yang mumpuni.
Program Pemerintah
Program perumahan bersubsidi pemerintah tentu menjadi kemudahan kami dan banyak orang dengan penghasilan terbatas untuk bisa mewujudkan rumah impian. Apalagi dalam beberapa tahun belakangan ini, dimana pemerintah semakin giat mendorong pembangunan rumah subsidi termasuk menyalurkan bantuan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Berbagai program digulirkan dalam upaya mewujudkan Program Sejuta Rumah yang sedari awal didorong oleh Presiden Joko Widodo. Mulai dari Program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang digulirkan melalui Bank Pelaksana; kemudian program rumah khusus; Bantuan Stimulan Prasarana, Sarana Dan Utilitas Umum (PSU); Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) atau Bedah Rumah, hingga program rumah susun.
Bahkan, di tengah era serba digital saat ini, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) juga telah meluncurkan dan menjalankan aplikasi perumahan yang disebut Aplikasi Sistem Informasi KPR Subsidi Perumahan (Aplikasi SiKasep). Hanya melalui smartphone, rumah idaman pun bisa terwujud.
Baca Juga: Rumah di Kabupaten Bandung Terima Program BSPS
Berbagai program perumahan tersebut tentu bertujuan untuk membantu dan memudahkan masyarakat yang akan mewujudkan impian rumah pertama dan layak huni. Kini semuanya menjadi lebih mudah. Masyarakat pun tentu dengan mudah bisa memeroleh rumah impiannya.
Oleh: Pius Klobor