PropertiTerkini.com, (JAKARTA) — Harga Rumah di Bogor tercatat naik paling tinggi, dan memimpin untuk wilayah Jabodetabek. Kenaikannya mencapai 4,5 persen, secara tahunan pada Juni 2023 dibandingkan sejak Juni 2022.
Flash Report Rumah123.com bulan Juli 2023 tersebut juga mencatat bahwa harga rumah di Indonesia secara keseluruhan juga naik sebesar 2,2 persen.
Baca Juga: Tren Harga Rumah di Area Joglosemar Naik Hingga 7 Persen, Ini Penyebabnya
Associate Vice President Marketing 99 Group Indonesia, Firman Pamungkas Putra mengatakan, permintaan hunian sewa dan jual di Bogor telah meningkat sejak awal tahun 2023.
“Peningkatan paling signifikan terjadi pada bulan Mei 2023, dengan kenaikan 97,4 persen untuk rumah sewa dan 53,2 persen untuk rumah jual,” katanya.
Sementara di wilayah Jawa, kenaikan harga tahunan dicatatkan oleh tiga kota besar. Yaitu Semarang (3,9 persen), Surabaya (3,7 persen), dan Surakarta (1,2 persen).
Baca Juga: Tok! Harga Rumah Subsidi Naik, Masih Mau Tunda Beli Rumah?
Di luar pulau Jawa, terdapat tiga kota dengan kenaikan harga hunian tahunan yang signifikan. Yaitu Makassar (8,8 persen), Denpasar (7 persen), dan Medan (3,5 persen).
Faktor Penyebab Harga Rumah di Bogor Naik Paling Tinggi
Mayoritas peminat hunian di area Bogor didominasi kalangan yang berasal atau beraktivitas di Jakarta (53,5 persen). Kemudian disusul peminat dari Kuta, Bali (6,2 persen), Surabaya (5,8 persen) dan Bandung (5,1 persen).
Dilihat dari segi usia, sebanyak 73,9 persen peminat hunian di Bogor adalah kalangan generasi muda berusia 18-44 tahun. Diikuti rentang usia 45-54 tahun (16,8 persen) dan usia 55-64 tahun (7,2 persen).
Baca Juga: Rumah di Makassar Semakin Diminati, Bogor dan Yogyakarta Pimpin Kenaikan Harga di Jawa
99 Group mencatat lima wilayah di dengan permintaan hunian tertinggi di area Bogor mencakup Babakan Madang (13,9 persen). Selanjutnya wilayah Cibinong (9,5 persen), Gunung Putri, Bojong Gede dan Cileungsi.
Ada dua faktor yang memengaruhi permintaan tertinggi di area tersebut, yakni adanya pengembangan residensial berskala besar.
Dan, beberapa kecamatan, seperti Cibinong, Bojong Gede dan Cileungsi memiliki harga yang terjangkau meski lokasinya cukup jauh dari Jakarta. Oleh karenanya, cukup diminati kalangan menengah dan menengah-bawah.
Baca Juga: Cluster Fuji di Golden Hills, Tawarkan View Keren dengan Kontur Tanah Perbukitan
Area tersebut juga memiliki fasilitas publik dan pengembangan komersial yang sudah cukup memadai sehingga ideal bagi keluarga muda.
Kawasan Cibinong, Bojong Gede dan Cileungsi, didominasi oleh pembeli dengan preferensi rumah di bawah Rp400 juta.
Sedangkan, kawasan Babakan Madang yang menjadi lokasi dari pengembangan kawasan Sentul City menangkap pembeli dari pasar menengah dan menegah atas.
Preferensi harga rumah di kisaran Rp1-3 miliar (45.5 persen) dan Rp400 juta-1 miliar (26.5 persen).
Baca Juga: Hingga Juli 2023, Kementerian PUPR Salurkan FLPP Sejumlah 103.749 Unit Rumah
Sementara di Gunung Putri, yang berlokasi dekat dari Jakarta, saat ini didominasi oleh pengembang bereputasi skala nasional.
Kawasan ini diminati oleh kalangan kelas menengah dan menengah atas di rentang harga hunian Rp400 juta-1 miliar (20 persen) dan rentang harga Rp1-3 miliar (56,5 persen).
Firman mengatakan, Bogor merupakan bagian dari kota satelit Jakarta. Dengan tersedianya aksesibilitas yang cukup komprehensif berupa jalan tol, juga KRL Commuter Line.
Baca Juga: Target Beroperasi Agustus 2023, Kemenhub Intensif Lakukan Uji Coba LRT Jabodebek
Dan yang terbaru adalah LRT Jabodebek yang segera akan beroperasi. Nantinya KRL akan melintasi sejumlah area di kawasan Bogor, seperti Gunung Putri, Cibinong dan Babakan Madang.
“Ini akan membuat minat hunian rumah tapak di kawasan tersebut semakin tinggi. Terutama oleh kalangan masyarakat yang beraktivitas di ibu kota,” terang Firman.
Tangerang Konsisten Populer di Semester I 2023
Dalam hal pasokan hunian, volume suplai rumah meningkat sebesar 24,9 persen secara tahunan sejak Juni 2022.
Sementara itu, wilayah terpopuler terkait permintaan hunian selama bulan Juni, dipimpin oleh Tangerang dengan 15,6 persen dari total listing enquiries untuk rumah di Indonesia. Kemudian diikuti Jakarta Barat (10,1 persen) dan Jakarta Selatan (9,8 persen).
Baca Juga: Ciputra Group Gelar Topping Off Apartemen The Newton 2
Lebih lanjut Firman menjelaskan, Tangerang telah menjadi pilihan favorit bagi pencari hunian sejak tahun 2020 hingga Semester I 2023.
Kota ini menjadi primadona tempat hunian karena beberapa alasan, seperti keterlibatan developer berskala besar dan terpercaya dalam mengembangkan kawasan tersebut.
“Inilah yang menambah reputasi dan kepercayaan dalam hal kualitas hunian,” ungkap Firman.
Tangerang juga memiliki fasilitas yang sangat lengkap, termasuk fasilitas komersial seperti pusat bisnis, ruko, dan perkantoran. Juga, fasilitas publik, seperti ruang terbuka hijau yang memadai, rumah sakit hingga sekolah.
Baca Juga: Sepakati Kerja Sama, J Trust Bank Beri Fasilitas KPR di Sembawang Aparthouse
Selain itu, beberapa perusahaan terkemuka juga telah membuka kantor di Tangerang. Sehingga kota ini semakin menarik sebagai tempat tinggal dan potensi investasi yang menjanjikan.
“Oleh karena itu, tidak mengherankan jika masyarakat terus mengamati perkembangan di Tangerang. Kemudian mempertimbangkannya sebagai pilihan tempat tinggal, baik dengan membeli, menyewa, maupun membangun hunian,” pungkas Firman.
Baca berita lainnya di GoogleNews
*** Baca berita lainnya di GoogleNews
