Iklan Youtube Properti Terkini
Saturday, February 8, 2025

Bendungan Sukamahi dan Ciawi Pasang Target Selesai di 2021

Dua bendungan kering ini diharapkan bisa mengendalikan banjir di wilayah Jakarta. Progres pembangunan fisiknya sudah di atas 75 persen.

PropertiTerkini.com, (CIAWI) — Upaya menanggulangi banjir di Ibukota Jakarta terus dilakukan mulai dari hulu sampai ke hilir. Maklum, banjir belum pernah bosan melanda Jakarta. Salah satu upaya yang dilakukan saat ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mempercepat penyelesaian pembangunan Bendungan Kering (dry dam) Sukamahi dan Ciawi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Pembangunan kedua bendungan merupakan bagian dari rencana induk sistem pengendalian banjir (flood control) dari hulu hingga hilir untuk mengurangi kerentanan bencana banjir kawasan Metropolitan Jakarta.

Baca Juga: Targetkan 40.000 Orang, Ciputra Group Kembali Gelar Vaksinasi Covid-19

Menurut Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Bendungan Sukamahi dan Ciawi merupakan dry dam yang khusus dibangun untuk mengendalikan atau untuk pengendali banjir saja. Sebagai bendungan kering, maka pengoperasinnya akan berbeda dengan bendungan lain. Kedua bendungan ini baru akan digenangi air pada musim hujan. Sementara pada musim kemarau bendungan ini kering.

“Dua bendungan ini tidak akan menampung air, karena air hujan hanya ditampung sementara dan dialirkan sekecil mungkin ke Sungai Ciliwung, sehingga diatur debitnya yang harus mengalir saat musim hujan,” ujar Basuki, saat menjadi narasumber Rapat Koordinasi dan Pembangunan Nasional (Rakorbangnas) BMKG, di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Bendungan kering di Ciawi dan Sukamahi adalah bendungan yang pertama kali dibangun di Indonesia sebagai upaya merespons risiko bencana hidrometeorologi di Jakarta dan sekitarnya.

Baca Juga: Tunjuk Dastor Sebagai Distributor Resmi, Hettich Buka 5 Showroom Furnitur

Pengoperasian bendungan akan menggunakan Aplikasi Sistem Manajemen Air Terpadu (SIMADU) Kementerian PUPR dengan memanfaatkan data klimatologi dari BMKG yang menampilkan laporan kejadian banjir atau kekeringan, prakiraan cuaca dan hari tanpa hujan, termasuk prakiraan banjir dan kekeringan.

Pembangunan Bendungan Sukamahi sudah direncanakan sejak tahun 1990-an dan mulai dibangun tahun 2017 dengan progres mencapai 78,96 persen dengan capaian pembebasan lahan 95,01 persen. Kontrak pembangunannya senilai Rp464,93 miliar dengan kontraktor pelaksana PT Wijaya Karya-Basuki KSO.

Bendungan Sukamahi didesain tipe urugan random inti miring dengan tinggi puncak 55 meter, lebar 9 meter dan panjang 169 meter. Bendungan Sukamahi memiliki daya tampung 1,68 juta m3 dan luas area genangan 5,23 hektare dengan manfaat mereduksi banjir sebesar 15,47 m3/detik.

Baca Juga: Revitalisasi Kawasan Bendungan Cengklik Akan Disegerakan

Sementara progres konstruksi Bendungan Ciawi saat ini sudah sebesar 79,44 persen dengan capaian pembebasan lahan 97,67 persen. Kontrak pembangunannya senilai Rp798,70 miliar dengan kontraktor pelaksana PT Brantas Abipraya dan PT Sacna (KSO).

Sama dengan Bendungan Sukamahi, Bendungan Ciawi didesain tipe urugan random inti miring dengan tinggi puncak 55 meter, lebar 9 meter dan panjang 334,5 meter. Bendungan Ciawi memiliki volume tampung 6,05 juta m3 dan luas area genangan 39,40 hektar untuk mereduksi banjir sebesar 111,75 m3/detik.

Pembangunan Bendungan Sukamahi dan Ciawi di bawah tanggung jawab Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung-Cisadane, Ditjen Sumber Daya Air, Kementerian PUPR dengan target selesai 2021.

Baca Juga: Bangun Rumah Ramah Badai di NTT, Habitat Indonesia Gelar Konser Amal “NTT adalah Kita”

Dari data debit banjir kala ulang 50 tahun-an, dibangunnya Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi dapat mengurangi debit banjir di Pintu Air Manggarai sebesar 577,05 m3/detik.

- Advertisement -
Demo Below News

BERITA TERKAIT

Mesin Cuci Sharp Terbaru
Mesin Cuci Sharp Terbaru

BERITA TERBARU

Demo Half Page