PropertiTerkini.com, (JAKARTA) — Setelah kurang lebih tiga tahun hadir dengan layanan Gravel Construction berbasis aplikasi smartphone, inovasi baru kembali dihadirkan Gravel -perusahaan teknologi yang fokus di bidang konstruksi– melalui aplikasi Gravel Maintenance.
Layanan terbaru ini akan lebih fokus pada perbaikannya dan perawatan hunian. Georgi Ferdwindra Putra, Co-Founder dan CEO Gravel mengatakan, hadirnya layanan Gravel seiring dengan berkembang pesatnya industri pembangunan atau konstruksi.
Baca Juga:Â Pilih Tukang Harian atau Tukang Borongan?Â
Kata dia, hingga di tahun 2024 Kementerian PUPR akan memiliki sekitar 249 proyek pembangunan infrastruktur strategis, dimana 91-nya merupakan proyek super strategis. Sementara konstruksi merupakan salah satu industri yang menyumbang PDB terbesar di Indonesia, yakni sekitar 10 persen pada kuartal 3-4 2022 lalu.
“Selain itu, industri konstruksi juga menyerap tenaga kerja yang sangat besar, yakni mencapai 8,5 juta pekerja di 2022 lalu, dan diproyeksikan akan meningkat menjadi 8,7 juta pekerja konstruksi di 2023,” terang Georgi kepada awak pers di sela peluncuran Gravel Maintenance di Bekasi, Jawa Barat, Kamis (11/5/2023).
Sayangnya, lanjut Georgi, di tengah meningkatnya kebutuhan dari proyek-proyek konstruksi, baik skala hunian maupun skala besar, belum mampu diimbangi dengan penyediaan tenaga kerja konstruksi yang cepat, memiliki kualitas yang terstandarisasi untuk setiap individunya dan juga harga yang transparan.
Baca Juga:Â Komunitas Akademi Tukang (AKANG) SCG, Tingkatkan Kompetensi Para Pekerja
“Oleh karenanya, Gravel hadir untuk mengatasi berbagai persoalan tersebut. Gravel menjadi solusi untuk permintaan maupun penyediaan tenaga kerja konstruksi (tukang) dengan menggunakan teknologi,” terang Georgi.
Dia memastikan bahwa setiap pekerja yang dihadirkan oleh Gravel telah memiliki kepastian jumlah, kepastian penghantaran dan kepastian kualitas kerja, serta biaya yang juga transparan.
“Hingga saat ini, tenaga kerja konstruksi kami yang aktif ada puluhan ribu. Kami juga mengelola komunitas pekerja konstruksi yang hingga saat ini berjumlah lebih dari 1,7 juta pekerja konstruksi,” ungkap Georgi seraya menambahkan, kesejahteraan hidup para mitra tukang Gravel lebih terjamin lantaran moto yang diusung, yakni “hari ini kerja, besok pasti gajian”.
Baca Juga:Â Konsep Rumah Tumbuh Kian Diminati, Begini Tahapan Pembangunannya
Adapun hingga saat ini, Gravel juga telah berpartisipasi menyelesaikan lebih dari 4000 proyek konstruksi yang tersebar di 19 provinsi di Indonesia. Beberapa proyek antara lain LRT Jabodebek, MRT Jakarta, Jakarta International Stadium, peremajaan Stadion Gelora Bung Karno, termasuk beberapa proyek hunian.
Untuk diketahui, Gravel Construction memang lebih menyasar ke para kontraktor sebuah proyek, dimana Gravel menyediakan para tukang andal yang akan bekerja melalui kontraktor proyek tersebut.
Sementara melalui Gravel Maintenance, para tukang tersebut akan langsung terjun ke rumah-rumah masyarakat untuk melakukan perawatan dan perbaikan.
Baca Juga:Â Simak Batasan Renovasi Rumah Subsidi yang Boleh Dilakukan
Durasi waktu kerja pun berbeda. Untuk tukang maintenance biasanya antara 1-7 hari, sedangkan tukang construction biasanya dalam waktu bulanan bahkan hingga setahunan.
Luncurkan Aplikasi Gravel Maintenance
Produk terbaru Gravel, yakni Gravel Maintenance dihadirkan atas adanya permintaan konsumen terhadap layanan perbaikan atau perawatan hunian.
Georgi menuturkan, mayoritas proyek yang dijalankan selama ini merupakan proyek baru yang dibangun atau dikerjakan dari nol. Misalnya, kata dia, pembangunan hunian atau klaster hunian dalam sebuah kawasan perumahan, hingga perumahan dalam skala besar, high-rise building, maupun infrastruktur.
“Kami melihat ada begitu banyak permintaan dari pemilik hunian untuk solusi perbaikan maupun peremajaan hunian. Untuk menjawab ini, maka kami hadirkan produk baru kami, yakni Gravel Maintenance,” tegasnya.
Baca Juga:Â Budget Ekonomis Tetap Bisa Renovasi Rumah, Begini Caranya!
Fredy Yanto, Co-Founder dan CPO Gravel menambahkan, saat ini, ternyata masih banyak pemilik hunian yang kesulitan mencari tukang-tukang terbaik untuk memperbaiki berbagai persoalan di rumah mereka.
“Jadi kalau sebelumnya kami lebih berfokus pada proyek-proyek besar, saat ini melalui Gravel Maintenance kami masuk ke market yang lebih luas, yaitu langsung ke pemilik hunian,” ujar Fredy.
Atasi 8 Masalah di Rumah
Gravel Maintenance menyediakan para tukang yang sangat ahli dalam berbagai bidang, sehingga seorang tukang bisa menyelesaikan beberapa pekerjaan sekaligus. Misalnya, pekerjaan perbaikan/penggantian material lantai, tembok rembes, atap bocor, talang bocor, hingga persoalan kelistrikan.
Melalui aplikasi Gravel Maintenance, setidaknya ada 8 masalah yang sering terjadi pada sebuah bangunan bisa diatasi oleh para tukang terbaik dari Gravel. Mulai dari pekerjaan pada atap, dinding, gipsum, waterproofing, lantai, kelengkapan rumah, saluran air, serta persoalan kelistrikan.
Baca Juga:Â Tips Menyiasati Area Dapur dan Ruang Makan Agar Terlihat Lebih Luas
“Ke depan tentu akan kami tambah lagi. Misalnya, persoalan plambing, perbaikan AC, atau persoalan lainnya,” kata Fredy.
Bahkan berbagai permasalahan tersebut ungkap Fredy, bisa dikerjakan oleh satu orang tukang saja. Menurutnya, tidak sembarang tukang bisa bergabung menjadi mitra Gravel.
Pertama-tama tentu harus divalidasi terlebih dulu skill mereka, kemudian dites dengan kurikulum yang sudah disusun.
Baca Juga:Â Semen Pelapis Anti Bocor Aquagard ECO7, Paling Mudah Diaplikasikan
“Dari situ kemudian kami seleksi lagi, mana yang cocok bisa gabung ke tukang maintenance, karena dia harus punya beberapa skill. Tukang maintenance tentu berbeda dengan tukang di proyek yang hanya memiliki spesialis di bidang tertentu saja,” jelas Fredy.
Prosedur Pemesanan Tukang di Aplikasi Gravel Maintenance
Melalui aplikasi Gravel Maintenance, seorang pemilik rumah akan dengan mudah berkonsultasi, mendapatkan rincian harga serta rekomendasi penggunaan material untuk perbaikan tersebut.
Adapun prosedurnya, sebagai berikut: Melalui aplikasi yang sudah diunduh di smartphone tersebut, pemilik rumah cukup memasukkan jenis perbaikan hunian, misalnya, pekerjaan atap, listrik, atau lainnya.
Baca Juga:Â Cara Menghitung Kebutuhan Semen yang Tepat untuk Hunian
Selanjutnya adalah melengkapi alamat hunian, pilih tanggal survei dan jam survei. Adapun biaya survei untuk 1 orang surveyor adalah sebesar Rp199.000.
“Jadi melalui aplikasi Gravel Maintenance, kami tidak langsung menerjunkan tukang ke lokasi, namun didahului dengan survei,” terang Fredy.
Nantinya surveyor akan mencari tahu sumber masalahnya, menganalisa, hingga memutuskan, langkah terbaik apa yang harus dilakukan melalui estimation card yang diberikan kepada konsumen.
Adapun estimation card tersebut berisi catatan tentang permasalahan kerusakan tersebut, bagaimana cara mengatasinya, berapa jumlah tukang yang harus digunakan, durasi waktu, kemudian rekomendasi material serta estimasi harganya.
Baca Juga:Â TEKA Dukung Produk Lantai Kayu yang Sustainable
“Sehingga dari sisi customer-pun, bisa mendapatkan transparansi, baik dalam bentuk durasi, jumlah pekerja (tukang dan kernet) dan yang terpenting adalah rincian harga,” terang Fredy.
Lebih lanjut Fredy, mengatakan, ketika estimation card sudah dikeluarkan, maka akan dikembalikan kepada konsumen, kapan mulai dikerjakan. Di sini, pemilik hunian diberi kebebasan untuk menentukan sendiri waktu yang tepat.
“Jadi semuanya fleksibel, mau dipercepat, atau kapan mau dimulai,” kata Fredy.
Georgi menambahkan, owner atau pemilik hunian juga diberi kebebasan, jika mereka mau beli materialnya sendiri. Atau jika mereka mau menambah mandor untuk mengawasi pekerjaan tersebut juga bisa dibantu oleh Gravel.
Baca Juga:Â Bangun Proyek TOD, MRT Jakarta Jalin Kerja Sama dengan Jakarta Tourisindo
“Jadi kami bikin semua proses ini semudah mungkin untuk customer sekalian,” sebut Georgi.
Soal tarif tukang, Georgi menambahkan, bisa dibayar harian maupun secara borongan. Untuk harian berkisar mulai Rp120-270 ribu per tukang.
“Kalau tukang di Gravel Construction biasanya memang dibayar harian, tetapi kalau di Gravel Maintenance bisanya borongan. Biasanya pemilik bangunan tidak hanya menginginkan tukangnya saja, tapi sekaligus materialnya juga. Dan itu sudah pasti, tidak ada tambahan lain-lain lagi,” tutup Fredy.
Baca Juga:Â Sukses Pasarkan 1.000 Rumah di Tahap Awal, CitraGarden Serpong Raih Omset Rp1,5 Triliun
*** Baca berita lainnya di GoogleNews