PropertiTerkini.com, (JAKARTA) — “Apa instrumen investasi yang paling tepat dijalankan saat ini, apakah emas atau properti”? Demikian pertanyaan seorang wartawan properti dalam diskusi bertajuk, “Inflasi di Depan Mata, Saatnya Beli Properti”, yang diselenggarakan oleh Synthesis Huis di Marketing Gallery, kawasan Cijantung, Jakarta Timur, Rabu (31/8/2022).
“Investasi yang paling tepat saat ini adalah Properti!”, demikian jawab singkat dan tegas dari Indra W Antono, pemerhati properti dalam diskusi tersebut.
Baca Juga: Tangerang Kembali Jadi Kota yang Paling Diminati Konsumen untuk Pasar Rumah Seken
Alasannya kata dia, investasi di bidang properti paling aman dan harganya pasti akan selalu naik. Selain itu, properti juga akan menjadi kebanggaan bagi seseorang yang sudah memilikinya.
“Pastinya lebih bangga dong, jika Anda telah memiliki properti sendiri, entah rumah, atau jenis properti lainnya. Kalau emas hanya disimpan di rumah, dan harganya juga bisa turun,” lanjut Iwa, sapaan akrab Indra Antono.
Namun beberapa hal harus diperhatikan ketika akan berinvestasi. Mulai dari reputasi pengembang, harga hingga lokasi properti tersebut. Salah satunya yang sedang ditawarkan dan masih dengan harga yang cukup terjangkau adalah Synthesis Huis yang dikembangkan oleh PT Synthesis Karya Pratama (Synthesis Development).
Lokasi perumahan juga berada persis di pinggir jalan serta di kawasan yang sedang tumbuh dan prospektif untuk investasi jangka panjang. Bahkan, kawasan hunian ini berorientasi pada transportasi publik atau Transit Oriented Development (TOD). Nantinya, moda busway TransJakarta bisa langsung diakses penghuni, karena haltenya ada di dalam area Kawasan Synthesis Huis.
“Sementara bagi yang ingin beraktivitas menggunakan kendaraan pribadi, pintu Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) hanya berjarak satu kilometer dari kawasan. Jalan tol ini terkoneksi ke delapan ruas tol di Jakarta, sehingga memudahkan penghuni dalam melakukan perjalanan menuju CBD TB Simatupang, pusat kota, luar kota, maupun ke Bandara Halim Perdanakusuma dan Soekarno-Hatta,” terang Aldo Daniel, Managing Director Synthesis Huis dalam kesempatan diskusi tersebut.
Berbagai keunggulan yang dihadirkan ini, bahkan menurut Iwa, harga rumah yang dipasarkan saat ini masih terlampau murah. “Melihat prospek dan potensi berkembangnya kawasan ini, maka harga yang rumah yang dijual saat ini, bahkan masih terlalu murah. Sehingga calon konsumen untuk segera membeli sebelum terlambat dan akhirnya menyesal di kemudian hari,” ungkapnya.
Baca Juga: Klaster Gardenia Paramount Petals Dihadirkan dengan Sejumlah Penyempurnaan
Sebagai informasi, Synthesis Huis baru saja meluncurkan rumah tipe terbaru, yakni Safford dengan harga Rp1,6 miliar. Safford yang berukuran 6 x 10 m (LT 60/LB 73 m2) merupakan rumah dua lantai, dua kamar tidur, dua kamar mandi, serta dilengkapi carport untuk 2 mobil.
“Safford adalah rumah dengan dua kamar tidur tetapi berpotensi menjadi 3 kamar tidur. Tipe ini kami hadirkan untuk memperluas jangkauan pasar, terutama milenial atau keluarga muda, tetapi dengan jumlah yang sangat terbatas sehingga yang cepat akan beruntung,” kata Aldo.
Dalam dua tahun terakhir, kata Aldo, pihaknya terus berusaha melakukan beragam cara, memaksimalkan rancangan desain, menata lingkungan hunian senyaman mungkin, termasuk menuangkan konsep secara keseluruhan.
“Bahkan kami sengaja mengadopsi gaya arsitektur Skandinavia untuk menciptakan kesan hunian kekinian yang mengutamakan fungsi ruang sesuai kebutuhan aktivitas saat ini,” jelasnya.
Dan yang tak kalah menariknya yaitu lokasi perumahan juga bersisian dengan hutan kota Cijantung. Sehingga, menurut Aldo, dipadukan dengan lingkungan hunian yang asri, serta balutan nuansa alami sebagai perumahan eksklusif, rasanya sulit ditemukan di Jakarta.
“Buat saya Synthesis Huis merupakan hidden gems home dengan beragam keunggulan yang dimiliki dan diharapkan menjadi kawasan hunian yang mampu mengakomodir semua kebutuhan keluarga. Saya optimis, konsep bangunan dengan tata letak yang kami tawarkan akan menjadi tren di 2023 karena sudah menyesuaikan gaya hidup saat ini,” terang Aldo.
Maksimalkan Potensi yang Ada
Iwa melanjutkan, agar pengembang juga mampu memaksimalkan berbagai potensi dengan terus berinovasi secara cermat, karena konsumen properti saat ini lebih selektif.
“Ini menjadi tantangan yang harus diperhatikan secara matang oleh para developer saat menawarkan produk propertinya. Mencermatinya tidak hanya dari keunggulan lokasi saja, tapi juga dari berbagai sisi,” katanya.
Baca Juga: BCI Asia Awards 2022: Modernland Realty Masuk Top 10 Developers Indonesia
Menurut Iwa, geliat bisnis properti sebelum dan setelah pandemi sangatlah berbeda. Jika ingin produk propertinya sukses di pasaran dan bisa diterima semua kalangan, para pengembang harus jeli mengetahui kebutuhan dan kecenderungan pasar memilih hunian.
Karena itu dibutuhkan riset pasar, melakukan pendekatan, merincikan kebiasaan atau perilaku keseharian dalam beraktivitas dan menganalisa lingkungan yang mendalam, termasuk berinovasi dari sisi digital. Hasil tersebut akan berpengaruh pada pengembangan produk.
Dari analisanya Iwa memaparkan, Synthesis Huis merupakan kawasan hunian yang sudah melakukan inovasi dari berbagai hal menyesuaikan kebutuhan konsumen.
Baca Juga: Kementerian PUPR Telah Salurkan 93.709 Unit Rumah Program BSPS Hingga Agustus 2022
Hadirnya Synthesis Huis di Cijantung, menurutnya, sangatlah tepat. Selain strategis, wilayah Jakarta Timur juga memiliki potensi investasi yang cukup tinggi, hanya saja memang belum terdongkrak secara merata. Bukan hanya itu, desain yang ditawarkan pun menarik untuk dijadikan hunian pilihan.
“Hype wilayah Jakarta Timur itu perlu ada pengembang yang melakukan dan menginformasikan secara masif, ini merupakan tantangan yang harus dilakukan dan dipertimbangkan developer,” ujarnya.
Jadi, sebelum inflasi melesat sekaligus menjadi ancaman, lanjut Iwa, harga tanah dan bahan material terkerek naik, kita harus memotivasi masyarakat luas termasuk kalangan milenial untuk segera memiliki properti.
Baca Juga: Ekonomi Indonesia Diprediksi Terbesar Ke-4 Dunia, Pengembang Properti Semakin Optimis
“Karena kalau tidak dari sekarang mereka akan sulit memiliki rumah. Perlu dicatat, harga properti tidak pernah turun dan mempunyai rumah harus menjadi prioritas. Saya tegaskan, sekaranglah saat yang tepat untuk segera membeli rumah,” tutup Iwa.







