Tuesday, July 29, 2025
Pintu Baja Fortress, Canggih untuk Keamanan Rumah Maksimal

BERITA TERKAIT

Pameran Teknologi Pendinginan, Ventilasi, Pemanas, dan Efisiensi Energi (Refrigeration & HVAC Indonesia)

Rumah Masyarakat Tahan Gempa Rampung Pascabencana NTB

Keunggulan teknologi RISHA, yakni cepat, murah, ramah lingkungan, tahan gempa, movable (knock down), ringan, dan dapat dimodifikasi sebagai bangunan kantor, puskesmas, rumah sakit, sekolah, dan lainnya.

PropertiTerkini.com, (JAKARTA) – Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan pembangunan rumah masyarakat tahan gempa dan fasilitas lainnya akibat gempa bumi yang terjadi di Nusa Tenggara Barat (NTB), Agustus 2018 lalu.

Kementerian PUPR dalam keterangan tertulisnya menyebutkan bahwa ada sebanyak 694 fasilitas umum yang sudah direhabiltasi dan direkonstruksi usai bencana tersebut. Adapun wilayah pembangunan tersebut, tersebar di Kabupaten Lombok Barat, Lombok Utara, Lombok Tengah, Lombok Timur, Kota Mataram dan wilayah terdampak di NTB.

Baca Juga: Sukseskan MotoGP Mandalika, Kementerian PUPR Bangun Jalan Akses 17,4 KM

Selain merehabilitasi fasilitas umum, Kementerian PUPR juga memberikan supervisi teknis pembangunan kembali rumah masyarakat tahan gempa. Ini dilakukan oleh tenaga fasilitator dan insinyur muda PUPR dalam mendampingi kegiatan kelompok masyarakat (Pokmas) yang dibentuk di tingkat kecamatan.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyatakan, rumah masyarakat tahan gempa yang dibangun diantaranya menggunakan teknologi Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA). Teknologi rumah tahan gempa hasil inovasi Balitbang Kementerian PUPR tersebut telah teruji tahan gempa.

“Masing-masing warga kebutuhannya berbeda, ada yang memilih RISHA, Rumah Instan Kayu (RIKA), atau Rumah Kayu dan Konvensional (RIKO). RISHA merupakan salah satu metode yang sudah teruji ketahanan atas gempanya,” ujar Menteri Basuki.

Baca Juga: Jokowi: Saatnya NTB Bangkit, Bangun Rumah dengan Teknologi RISHA

Adapun Pokmas yang dibentuk sejumlah 11.502 yang terdiri dari 5.964 Pokmas Rusak Berat, 1.580 Pokmas Rusak Sedang dan 3.958 Pokmas Rusak Ringan. Pembentukan Pokmas dimaksudkan untuk menjamin akuntabilitas penyaluran bantuan agar tepat sasaran bagi korban bencana yang rumahnya rusak.

Untuk diketahui, rumah tahan gempa dengan teknologi RISHA merupakan rumah layak huni dan terjangkau yang dibangun secara bertahap berdasarkan modul. Waktu yang diperlukan dalam proses pembangunan setiap modul tersebut 24 jam oleh 3 pekerja.

Karena ukuran komponen mengacu pada ukuran modular maka komponennya memiliki sifat fleksibel dan efisien dalam konsumsi bahan bangunan. Sebelumnya, teknologi yang sama juga sudah diterapkan pasca tsunami di Aceh. Terdapat 67 aplikator dan diterapkan sebanyak sekitar 10.000 unit di Aceh.

Baca Juga: Begini Gambaran Rumah Masa Depan dari Samsung

Beberapa keunggulan dari teknologi RISHA, yakni cepat, murah, ramah lingkungan, tahan gempa, movable (knock down), ringan, dan dapat dimodifikasi sebagai bangunan kantor, puskesmas, rumah sakit, sekolah, dan lainnya.

Lebih rinci, sebagaimana dikutip dari balitbang.pu, RISHA merupakan rumah dengan konsep knock down, dimana proses pembangunannya tidak membutuhkan semen dan bata, melainkan dengan menggabungkan panel-panel beton dengan baut. Maka pembangunan rumah ini dapat diselesaikan dengan waktu jauh lebih cepat.

Fasilitas Umum

Rehabilitasi dan Rekonstruksi 694 Fasilitas Umum Rampung Pascabencana NTB
Salah satu fasilitas umum yang rampung dibangun Kementerian PUPR, Pascabencana di NTB./ dok. PUPR

Di Lombok, Kementerian PUPR telah menyelesaikan pembangunan 694 fasilitas umum, seperti sekolah, masjid, dan pasar. Pelaksanaannya telah dikerjakan oleh BUMN Karya.

“Tugas rehabilitasi dan rekonstruksi fasilitas ini telah selesai pada 19 April 2019 lalu,” sambung Basuki.

Fasilitas umum yang telah selesai direhabilitasi oleh Kementerian PUPR terdiri dari 572 unit sekolah (31 TK, 249 SD, 80 MI, 46 SMP, 78 MTs, 36 SMA dan 52 MA), 31 unit fasilitas kesehatan, 87 unit rumah ibadah, 1 unit pasar dan 3 unit bangunan lainnya. Fasilitas umum ini tersebar di berbagai daerah di NTB, yakni Kota Mataram 17 unit, Lombok Barat 79 unit, Lombok Tengah 41 unit, Lombok Utara 291 unit, Lombok Timur 61 unit, Sumbawa Barat 100 unit dan Sumbawa 105 unit.

Baca Juga: Tahun Ini Kementerian PUPR Bangun 9.000 Rumah Komunitas

Fasilitas umum yang telah selesai dibangun dan dimanfaatkan kembali telah diberikan label sertifikat bahwa bangunan tersebut telah layak dan aman digunakan, misalnya RSUD Kota Mataram dan SMPN 6 Mataram.

*** Baca berita lainnya di GoogleNews
——— KONTAK REDAKSI:
Telepon/WA: 0821 2543 0279
Email Redaksi: redaksi@propertiterkini.com
Email Iklan: iklan@propertiterkini.com
Pameran Teknologi Pendinginan, Ventilasi, Pemanas, dan Efisiensi Energi (Refrigeration & HVAC Indonesia)

BERITA TERBARU

Demo Half Page