Pemerintah lebih fokus bangun infrastruktur lantaran stok infrastruktur Indonesia 37%, jauh dari negara-negara lain. Akibatnya, biaya logistik dan transportasi Indonesia dibandingkan Malaysia dan Singapura, 2-2,5 kali lipat.
Propertiterkini.com – Banyak orang bertanya-tanya, kenapa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) lebih fokus bangun infrastruktur daripada pertumbuhan ekonomi? Misalnya memperkuat atau meningkatkan konsumsi masyarakat.
Baca Juga: Empat Tahun Memimpin, Berikut Prestasi Jokowi di Bidang Infrastruktur
“Karena infrastruktur merupakan fundamental yang tidak bisa kita tinggal,” kata Presiden Jokowi pada pembukaan Musyawarah Nasional ke-2 Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) di Istana Negara Jakarta, Jumat (24/8/2018).
Itulah salah satu alasan utama selama empat tahun ini, pemerintah masih fokus dan konsentrasi bangun infrastruktur.
Presiden mengatakan, bisa saja selama ini pemerintahannya hanya fokus pada peningkatan ekonomi dalam negeri. Namun masalahnya, kata Jokowi, semakin pemerintah konsentrasi kepada yang bersifat konsumtif, maka semakin ditinggal perangkat-perangkat fundamental oleh negara-negara lain.
“Stok infrastruktur kita terakhir saya lihat 37% jauh sekali dengan negara-negara lain,” ungkap Presiden.
Akibatnya, lanjut Jokowi, biaya logistik dan transportasi Indonesia dibandingkan Malaysia dan Singapura dua kali sampai dua setengah kali lipat.
“Itu artinya, infrastruktur di Indonesia masih jelek,” tegas Presiden.
Diakui Jokowi, pembangunan infrastruktur memang membutuhkan waktu yang lebih lama. Butuh proses, tahap demi tahap. Bahkan tidak jarang ada yang terdampak sakit dan pahitnya.
Baca Juga: CT Bilang Infrastruktur Saat Ini Seperti Pil Pahit, Apa Maksudnya?
“Tetapi semua ini harus kita lalui. Urutannya memang harus terlebih dahulu bangun infrastruktur. Negara lain juga seperti itu,” jelas Jokowi.
Presiden mencontohkan kondisi di Papua. Dimana jarak antara Merauke ke Boven Digul kira kira 100-120 kilometer yang harus ditempuh dengan berjalan kaki hingga dua hari. Padahal kalau di sini hanya maksimal ditempuh dalam waktu sekitar 3 jam.
“Apakah kita bisa bersaing dengan negara-negara lain dengan kondisi seperti ini? Saya jawab tidak mungkin,” tegas Presiden.
Sumber Daya Manusia
Tahapan selanjutnya, sambung Presiden, fokus pemerintah adalah membangun sumber daya manusia (SDM).
Salah satu wujud dari pembangunan SDM tersebut, ialah mulai tahun depan pemerintah akan membangun 1.000 tempat latihan kerja di pesantren.
Baca Juga: Dorong Ketersediaan Hunian, Pemerintah Bangun Rusun MBR, Mahasiswa dan Santri
“Saya mau seribu dulu, begitu ini baik, bermanfaat, jauh lebih besar. Karena memang dengan proses-proses inilah kita akan bisa bersaing dengan negara-negara lain,” jelas Presiden Jokowi.