Pintu Baja Fortress, Canggih untuk Keamanan Rumah Maksimal
Monday, September 29, 2025
Pintu Baja Fortress, Canggih untuk Keamanan Rumah Maksimal

BERITA TERKAIT

ICBT 2025: Pameran Teknologi Pemeliharaan Fasilitas, Smart Building, dan Sustainability

Hebat! Rumahnya Ditawar Pengembang Hampir Rp500 Miliar, Keluarga Ini Menolak

Pengembang telah memberikan tawaran terbaru untuk membeli properti tersebut dengan harga 50 juta AUD (Rp496,7 miliar).

PropertiTerkini.com, (SYDNEY) — Hebat! Sebuah keluarga di Sydney, Australia menolak tawaran dari pengembang properti yang ingin membeli rumah mereka hingga puluhan juta dolar. Padahal, semua tanah di sekelilingnya telah dibeli oleh pengembang tersebut.

Rumah keluarga Zammit telah menjadi salah satu properti paling terkenal di Sydney. Ini lantaran lokasinya yang paling menonjol di antara lusinan rumah yang telah dibangun pengembang hingga mengelilinginya.

Baca Juga: 15 Rumah di Tempat Tidak Biasa, Bahkan Nomor 5 Menginspirasi Pembuatan Film Animasi “Up”

Jika semua tetangganya setuju untuk menjual tanah mereka kepada pengembang perumahan, Zammit tetap bersikeras, menolak setiap tawaran dari pengembang properti tersebut. Bahkan dia tidak memiliki rencana untuk pindah dalam waktu dekat.

Keluarga di Australia kini dibanjiri pujian karena menolak untuk menjual rumah dan tanah mereka untuk terus hidup di tanah seluas lima hektar mereka, meskipun ada godaan uang dan tekanan dari pengembang.

Dilihat dari atas, properti milik Zammit tampak seperti replika miniatur Central Park New York, sebuah oasis hijau yang dikelilingi deretan rumah abu-abu yang hambar dan rapi.

Baca Juga: Suami Istri Ini Rela Hidup Rp10.000 per Hari Demi Beli Rumah

Pengembang bahkan telah memberikan tawaran terbaru untuk membeli properti tersebut dengan harga 50 juta AUD (Rp496,7 miliar), jauh lebih banyak daripada yang telah ditawarkan untuk properti serupa di pinggiran The Ponds. Tetapi sekali lagi, ini adalah yang terakhir dari jenisnya.

Keluarga Zammit tetap tertutup, tidak berbicara tentang tawaran yang mereka terima dari pengembang, dan tidak menyatakan niat untuk pindah dari tanah mereka, meskipun mereka mengakui bahwa daerah tersebut tidak seindah dulu.

“Dulunya adalah tanah pertanian yang dihiasi dengan rumah dan pondok bata merah kecil,” kata Diane Zammit yang berusia 50 tahun kepada Daily Mail, sebagaiamana dinukil dari odditycentral.com. “Setiap rumah itu unik dan ada begitu banyak ruang – tapi sekarang tidak lagi. Itu tidak sama.”

Baca Juga: Jadi Ikon, Community Club Senilai Rp28 Miliar di Paramount Petals Mulai Dibangun

Keluarga tersebut tampaknya tidak tertarik untuk menjual, dan mereka tidak membutuhkan jutaan uang yang ‘dilemparkan’ kepada mereka oleh pengembang properti. Mereka mendapat pujian dari agen real estat lokal dan tetangga mereka, yang senang memiliki oasis hijau di lingkungan ramai mereka.

“Saya sangat senang mereka menolak untuk menjual – itu berarti kami memiliki cul-de-sac (kuldesak) yang jauh lebih aman untuk anak-anak kami – dan halaman luas mereka di sebelah kami membuat kami merasa memiliki begitu banyak ruang,” kata seorang tetangga.

“Tetangga kami tidak mendapatkannya karena rumah-rumah lain sangat berdekatan. Kami sangat berterima kasih! Saya harap mereka tetap tinggal,” ungkapnya.

Baca Juga: Terinspirasi dari Ikan Remora, Gweich Hadirkan Vacuum Cleaner Berteknologi Cerdas

Properti Zammit di Sydney ini telah dibandingkan dengan rumah paku terkenal di China, rumah tunggal yang pemiliknya menolak untuk pindah atau meminta harga yang terlalu tinggi dari pengembang.

*** Baca berita lainnya di GoogleNews
——— KONTAK REDAKSI:
Telepon/WA: 0821 2543 0279
Email Redaksi: redaksi@propertiterkini.com
Email Iklan: iklan@propertiterkini.com
ICBT 2025: Pameran Teknologi Pemeliharaan Fasilitas, Smart Building, dan Sustainability

BERITA TERBARU

Demo Half Page