Pintu Baja Fortress, Canggih untuk Keamanan Rumah Maksimal
Sunday, October 26, 2025
Pintu Baja Fortress, Canggih untuk Keamanan Rumah Maksimal

BERITA TERKAIT

ICBT 2025: Pameran Teknologi Pemeliharaan Fasilitas, Smart Building, dan Sustainability

Harga Rumah Sekunder Nasional Naik Tipis, Yogyakarta Catat Kenaikan Tertinggi Mencapai 7,9 Persen

Tiga kota di Indonesia yang secara konsisten menduduki peringkat teratas dalam hal popularitas permintaan hunian adalah: Tangerang, Jakarta Selatan, dan Jakarta Barat.

PropertiTerkini.com(JAKARTA) — Harga rumah sekunder di pasar nasional kembali bergerak naik. Berdasarkan data terbaru dari Resale Price Index (RPI) Rumah123 dan 99.co Indonesia, harga hunian bekas secara nasional mencatat kenaikan tipis sebesar 0,5% secara bulanan (Month-on-Month/MoM) per September 2025.

Meskipun kenaikan nasional tergolong moderat, laporan ini menyoroti satu area yang mencuri perhatian investor properti, yaitu Yogyakarta.

Baca Juga: Suku Bunga Acuan BI Turun ke 4,75%, Permintaan Rumah Naik Lagi: Tangerang Pimpin Pasar Properti Jabodetabek

Rumah123 Flash Report edisi Oktober 2025 yang menganalisis 13 kota besar di Indonesia ini menempatkan Yogyakarta sebagai hotspot properti paling melesat.

Kota pelajar ini sukses mencatatkan kenaikan harga tahunan (Year-on-Year/YoY) tertinggi se-Indonesia.

Kenaikan Harga Rumah Sekunder Tahunan di Yogyakarta Sentuh 7,9%

Temuan utama dari laporan ini menunjukkan bahwa laju kenaikan Harga Properti tahunan di Yogyakarta mencapai puncaknya di angka 7,9% YoY per September 2025.

Angka fantastis ini jauh melampaui rata-rata pertumbuhan harga nasional yang hanya 0,7% YoY, sekaligus jauh di atas laju inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) tahunan yang tercatat 2,65%.

Baca Juga: Ketahanan Kota Jadi Dilema, 75% Pemimpin Terkendala Dana untuk Investasi Jangka Panjang

Pertumbuhan harga yang sangat agresif ini menyaingi geliat pasar properti di daerah wisata terkemuka lain yang masuk dalam laporan, yaitu Denpasar (Bali).

Kota yang dikenal sebagai gerbang utama Pulau Dewata itu juga mencatat lonjakan harga sebesar 3,9% MoM.

Melihat data ini, PropertiTerkini.com menggarisbawahi Yogyakarta sebagai “The Next Bali” di mata investor properti domestik.

Kenaikan harga di Yogyakarta dan Denpasar sama-sama mengindikasikan pergeseran permintaan properti ke area dengan daya tarik pariwisata, pendidikan, dan quality of life yang tinggi.

Baca Juga: Vasanta dan MCUDI Rilis Portico Creek, Hunian Tepi Danau Rp3,6 Miliar di Depok

Secara nasional, kenaikan harga 0,5% MoM pada September 2025 menunjukkan pemulihan pasar properti yang stabil, meskipun pertumbuhan RPI secara keseluruhan masih di bawah laju inflasi IHK.

Dampak Positif Suku Bunga Acuan BI dan Keterbatasan Suplai

Peningkatan harga ini juga terjadi di tengah sinyal positif dari kebijakan makroekonomi dan adanya tantangan dari sisi suplai.

Dari sisi kebijakan moneter, Bank Indonesia (BI) kembali mengambil langkah strategis dengan menurunkan Suku Bunga Acuan (BI7DRR) ke level 4,75%.

Penurunan suku bunga ini bertujuan untuk menstimulus pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan daya beli masyarakat.

Dampak turunan yang diharapkan adalah penurunan suku bunga KPR, yang membuat beban cicilan properti lebih ringan dan dapat menarik lebih banyak pembeli, baik investor maupun end-user.

Baca Juga: Hudson Square Gading Serpong Mulai Dibangun, Entertainment Lifestyle (Mall) Baru Seluas 2,75 Hektar

Namun, kenaikan harga juga didukung oleh keterbatasan pasokan di pasar sekunder. Laporan mencatat, volume listing properti (suplai) tercatat turun 2,1% secara MoM dan anjlok 6,1% secara YoY.

Penurunan suplai diiringi permintaan yang relatif stabil atau meningkat secara regional, yang secara otomatis menekan harga ke atas.

3 Kota Favorit Pencari Rumah di Jabodetabek

Meskipun Yogyakarta dan Denpasar memimpin dalam kenaikan harga, popularitas permintaan rumah seken sepanjang Kuartal 3 2025 masih terfokus di wilayah urban terpadat seperti Jabodetabek, Surabaya, dan Bandung.

Baca Juga: Gapensi Diminta Ikut Membangun Rumah Bersubsidi

Tiga kota di Indonesia yang secara konsisten menduduki peringkat teratas dalam hal popularitas permintaan hunian adalah:

  1. Tangerang
  2. Jakarta Selatan
  3. Jakarta Barat
rona homes summarecon tangerang, jual rumah di tangerang, rumah tumbuh
Rona Homes di Summarecon Tangerang yang dijual mulai Rp700 jutaan. (Dok. Summarecon)

Ketiga kota ini menjadi cerminan sentra bisnis dan aktivitas utama, membuat hunian di wilayah tersebut tetap menjadi primadona bagi para pencari rumah.

Wasudewan, CEO 99 Group Indonesia (Rumah123 & 99.co), menegaskan peran penting laporan ini bagi pemangku kepentingan industri.

Rumah123 sebagai marketplace properti terkemuka di Indonesia berkomitmen dalam menghadirkan informasi, analisis dan perspektif terpercaya, cepat dan akurat terkait perkembangan tren industri properti,” katanya.

Baca Juga: PRIME NOVA Hadir di Indonesia: Inovasi Pintu Garasi Otomatis Modern dari Italia di Homedec 2025

Dia melanjutkan, “Flash Report merupakan sebagai sebuah terobosan dengan menghadirkan laporan tren pasar properti yang disusun secara komprehensif.”

***
Untuk berita santai yang tak kalah serumampir juga kePropertiPlus.com

*** Baca berita lainnya di GoogleNews
——— KONTAK REDAKSI:
Telepon/WA: 0821 2543 0279
Email Redaksi: redaksi@propertiterkini.com
Email Iklan: iklan@propertiterkini.com
ICBT 2025: Pameran Teknologi Pemeliharaan Fasilitas, Smart Building, dan Sustainability

BERITA TERBARU

Demo Half Page