PropertiTerkini.com, (JAKARTA) — Technical Due Diligence (TDD) menjadi faktor penting yang mendorong keberhasilan pengembangan pusat data perkotaan di tengah pesatnya pertumbuhan ekonomi digital di Asia Tenggara, terutama di Jakarta.
Lonjakan kebutuhan infrastruktur digital membuat pemilihan lokasi pusat data harus dilakukan dengan lebih cermat dan strategis.
Baca Juga: DAMAC Digital Bangun Pusat Data AI Terbesar di Indonesia, Investasi US$2,3 Miliar
Menyikapi hal ini, Colliers Indonesia menegaskan perlunya penerapan TDD secara menyeluruh untuk memastikan keberhasilan proyek dan keberlanjutan operasional jangka panjang.
“Membangun pusat data di lingkungan perkotaan merupakan investasi dengan risiko tinggi,” ujar Rahmat Daresa Alam, Head of Project Management Colliers Indonesia.
Rahmat melanjutkan, “Memilih lokasi yang tepat bukan sekadar tugas teknis, melainkan keputusan strategis yang berpengaruh terhadap keandalan operasional dan hasil finansial.”
Peran Technical Due Diligence dalam Proyek Pusat Data
Dalam laporan market insight terbaru, tim Project Management Colliers Indonesia menjelaskan bahwa Technical Due Diligence (TDD) berperan penting dalam membantu pengembang dan investor membuat keputusan yang lebih percaya diri berdasarkan data yang akurat.
Baca Juga: Asia Pasifik Catat Kenaikan 5% Investasi 2025, Colliers Soroti Sektor Perkantoran hingga Data Center
Proses TDD ini sangat krusial terutama untuk proyek-proyek pusat data di kawasan padat seperti Jakarta.
Kepadatan kota menghadirkan sejumlah tantangan, antara lain risiko banjir, daya dukung tanah yang rendah, dan keterbatasan pasokan air bersih—terutama untuk fasilitas berskala besar.
Faktor-faktor tersebut dapat berdampak signifikan terhadap belanja modal (capital expenditure) dan biaya operasional (operational expenditure).
Tanpa penilaian lokasi yang matang, proyek bisa berisiko mengalami pembengkakan biaya dan gangguan teknis.
Melalui pelaksanaan TDD sejak tahap awal, risiko-risiko tersebut dapat diidentifikasi lebih dini sehingga proyek berjalan efisien dan terukur.
Baca Juga: JLL: Pasar Pusat Data Edge Global Akan Lampaui $300 Miliar Pada 2026
“Technical due diligence bukan hanya menilai kelayakan fisik suatu lokasi, tetapi juga memetakan risiko dan memastikan proyek memiliki dasar yang kuat untuk beroperasi secara efisien,” tambah Rahmat.
Tiga Faktor Kunci dalam Pemilihan Lokasi Pusat Data
Tim Project Management Colliers Indonesia mendorong pendekatan ganda dalam penilaian lokasi pusat data, yakni memastikan kepatuhan teknis sekaligus relevansi kontekstual.
Studi terbaru Colliers mengidentifikasi tiga faktor paling krusial dalam pemilihan lokasi pusat data, yaitu:
Lokasi strategis, termasuk aksesibilitas dan keamanan lingkungan.
Keandalan infrastruktur, seperti pasokan listrik, jaringan serat optik, dan sistem pendingin.
Stabilitas lingkungan dan geoteknik, yang menjadi fondasi keberlanjutan operasional jangka panjang.
Dengan menerapkan TDD sejak tahap perencanaan, potensi risiko dapat diminimalkan, dan proses transisi dari perencanaan ke operasional dapat berjalan lebih lancar serta efisien.
Membangun Pola Pikir “Ready-to-Build” di Era Ekonomi Digital

Seiring dengan meningkatnya permintaan terhadap fasilitas penyimpanan data di Indonesia, Colliers Indonesia mengajak para pengembang dan investor untuk mengadopsi pola pikir “ready-to-build” — yaitu kesiapan membangun yang didukung oleh data, standar, serta wawasan strategis.
Langkah ini diyakini akan memperkuat daya saing sektor infrastruktur digital nasional dan menjawab tantangan pembangunan pusat data di wilayah perkotaan yang kompleks.
Baca Juga: Hudson Square Gading Serpong Mulai Dibangun, Entertainment Lifestyle (Mall) Baru Seluas 2,75 Hektar
“Kami melihat pergeseran signifikan dalam cara investor memandang proyek pusat data. Mereka kini lebih fokus pada kesiapan teknis dan keberlanjutan jangka panjang,” jelas Rahmat.
***
Untuk berita santai yang tak kalah seru, mampir juga ke: PropertiPlus.com







