PropertiTerkini.com, (JAKARTA) — PT Perintis Triniti Properti Tbk (IDX: TRIN) atau Triniti Land mencatatkan penjualan yang bisa dibukukan 100 kali lipat menjadi sebesar Rp275,59 miliar dan laba bersih sebesar Rp28 miliar di sepanjang tahun 2022.
Perolehan laba Triniti Land tersebut membuktikan bahwa Perseroan berhasil keluar dari kerugian yang tercatat di tahun sebelumnya sebesar Rp50 miliar dikarenakan pelaksanaan aturan PSAK 72.
Baca Juga: TanaMori Makmur Gandeng Revelium Bangun Sport Resort Bela Diri di Tana Mori
Kenaikan laba ini juga seiring dengan sudah mulai diserahterimakannya proyek apartemen Collins Boulevard tower pertama secara bertahap sejak Agustus tahun lalu.
Perseroan memproyeksi bahwa di tahun-tahun selanjutnya Perseroan akan terus mencatatkan keuntungan dengan adanya dimulainya serah terima proyek-proyek Triniti Land seperti Collins Boulevard, Marc’s Boulevard Batam, Sequoia Hill Sentul dan Tanamori Labuan Bajo.
Ishak Chandra, Presiden Direktur dan CEO PT Perintis Triniti Properti Tbk mengatakan, Perseroan tahun 2022 kedepan akan bisa membukukan penjualan yang pelaporannya tertunda karena aturan PSAK 72.
Baca Juga: Buka Kesempatan Generasi Milenial Berinvestasi, Apartemen Emerald Bintaro Luncurkan Tower C
“Dengan adanya proyek-proyek baru Triniti Land, kami mengharapkan penjualan kami akan bertumbuh minimum 20-30% per tahun ke depannya,” ungkap Ishak.
Saat ini Triniti Land tengah fokus mengerjakan proyek-proyek baru di Sentul lewat Sequoia Hills, Lampung dengan Holdwell Business Park dan Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur. Perseroan juga akan berfokus pada tiga strategi utama yakni rumah tapak, Modern Business & Logistic Park dan City Development.
Baca Juga: Beri Apresiasi Pemasar Properti, Modernland Realty Ajak Berwisata ke Jepang
Sementara itu, Perseroan mencatatkan kenaikan Pendapatan sebesar Rp275 miliar. Pendapatan ini meningkat drastis atau sekitar 100 kali lipat dibandingkan dengan perolehan Perseroan di tahun sebelumnya sebesar Rp2,8 miliar.
Sebagai informasi, dalam 2 tahun terakhir ini, Perseroan tak bisa mencatatkan pendapatan yang telah diterima sebelum serah terima unit dilakukan karena dampak dari aturan PSAK 72.
Selain itu, Perseroan juga mencatatkan kenaikan aset menjadi Rp2,08 triliun hingga akhir tahun 2022 dari sebelumnya Rp1,87 triliun di akhir tahun 2021. Perseroan mencatatkan Ekuitas sebesar Rp642,07 miliar di akhir tahun 2022.
Baca Juga: Bermitra dengan Empat Seniman Wanita Ternama, Kohler Hadirkan Koleksi Terbatas untuk Kamar Mandi
*** Baca berita lainnya di GoogleNews
