PropertiTerkini.com, (JAKARTA) — Matahari atau tenaga surya merupakan sumber energi terbarukan terbaik. Tahun 2025 Pemerintah Indonesia menetapkan target energi terbarukan sebesar 23 persen dan pada tahun 2050 diharapkan bisa mencapai 31 persen. Untuk saat ini, energi terbarukan telah menyumbang sekitar 11 sampai 14 persen kebutuhan nasional.
Head of Southeast Asia Trina Solar APAC Region, Elva Wang mengatakan, potensi Indonesia untuk memanfaatkan energi surya sangat besar. Namun, menurut Elva, Pemerintah Indonesia menghadapi tantangan berat, karena konsumsi energi terkait dengan pertumbuhan populasi dan ekonomi.
Baca Juga: Risen Energy Pamerkan Panel Surya Atap 210mm di Ajang Intersolar Europe 2022
Hasil laporan Outlook Transisi Energi Indonesia, yang dikeluarkan International Renewable Energy Agency (IRENA) dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Oktober tahun lalu, menyebutkan, diperkirakan populasi Indonesia akan mencapai 335 juta orang dalam tiga dekade mendatang, dampaknya permintaan listrik akan tumbuh lima kali lipat menjadi lebih dari 1.700 terawatt hour (TWh) pada tahun 2050.
Hasil laporan itu juga merekomendasikan bahwa sumber energi matahari harus terus dikembangkan. Sementara itu, energi yang berasal dari batubara hanya menyumbang lebih dari 40 persen energi Indonesia dan 60 persen energi pembangkit listrik. Sedangkan solar, persentasenya masih sangat kecil dibandingkan energi listrik tenaga air dan panas bumi.
“Saat ini, Indonesia menempati urutan ke tujuh di Asia Tenggara untuk pemakaian energi surya. Agar Indonesia dapat bertransisi dengan cepat dan mampu memenuhi target menuju energi bersih, maka Indonesia harus mempercepat penyebaran energi surya. Tenaga surya adalah pilihan yang tepat karena sudah tersedia,” ujar Elva kepada awak pers dalam acara media briefing invitation bertajuk ‘Trina Solar Indonesia The World Leading PV and Smart Energy Total Solution Provider’
Selain itu, Elva juga mengatakan, Indonesia adalah pangsa pasar terbesar dalam energi surya. TRINA Solar dapat memenuhi kebutuhan energi surya bagi masyarakat Indonesia.
“Modul energi surya dapat dipasang dengan cepat di atap rumah dan pada lahan kosong. Trina Solar melayani semua segmen pasar, baik untuk residensial, komersial dan industri. Tenaga surya memberikan kebebasan kepada penghuni perumahan dan kalangan bisnis untuk memitigasi kenaikan harga listrik, dan berkontribusi terhadap
energi terbarukan,” tegas Elva.
Elva juga menambahkan, energi surya menghemat biaya dan menghasilkan biaya energi levelized (LCOE) yang lebih rendah. Saat ini, daya energi surya tertinggi adalah 500 watt.
Masih menurut Elva, tenaga surya yang bisa diterapkan dengan cepat ialah produk Trina Solar karena sangat efisiensi dalam peningkatan tenaga listrik.
Baca Juga: Sharp Tingkatkan Kesadaran Peduli Lingkungan Siswa Sekolah di Surabaya
Trina Solar sudah memproduksi tenaga surya tipe Vertex DE19R yang memiliki output daya maksimum hingga 580 W dan bisa menghemat energi sampai 21,5 persen.
Dalam memasarkan produknya, Trina Solar telah bekerja sama dengan beberapa mitra kerja di Indonesia. Dalam waktu dekat ini, Trina Solar akan meluncurkan Trina Solar Vertex N NEG19RC.20 yang memiliki desain tegangan rendah, tetapi memiliki daya tinggi karena memakai teknologi 210.
Teknologi sel surya sepanjang 210 mm memiliki kekuatan lebih besar karena menggabungkan teknologi multi-busbar untuk penyerapan cahaya yang lebih baik. Vertex N NEG19RC.20 memiliki output energi maksimum hingga 590 W dan mengefisiensi pemakaian listrik hingga 21,8 persen.
Trina Solar merupakan satu-satunya produsen energi surya yang membuat produk energi surya Vanguard 1P dan Vanguard 2P yang mampu beradaptasi dengan lingkungan alam.
Baca Juga: SBI Pertahankan Kinerja Positif di Tengah Pandemi dan Krisis Energi
Rangkaian produk Trina Solar yang berdaya tinggi dan sangat efisiensi dalam pemakaian energi akan sangat membantu Indonesia untuk menuju negeri yang memiliki energi sehat yang ramah lingkungan.
*** Baca berita lainnya di GoogleNews