Pintu Baja Fortress, Canggih untuk Keamanan Rumah Maksimal
Saturday, July 26, 2025
Pintu Baja Fortress, Canggih untuk Keamanan Rumah Maksimal

BERITA TERKAIT

Pameran Teknologi Pendinginan, Ventilasi, Pemanas, dan Efisiensi Energi (Refrigeration & HVAC Indonesia)

Tren Pasar Properti Surabaya: Sunrise Area dan Peluang Investasi Menjanjikan

Investasi properti adalah emas hitam yang akan meningkat nilai dan harganya dimasa mendatang seiring dengan kebijakan pemerintah terutama di sektor perekonomian.

PropertiTerkini.com, (SURABAYA) — Wilayah metropolitan Jawa Timur terus menunjukkan geliat ekonomi yang pesat, salah satunya tercermin dari tren pasar properti Surabaya dan sekitarnya yang semakin dinamis dalam beberapa tahun terakhir.

Didukung pembangunan infrastruktur, pergeseran preferensi konsumen, dan pemulihan daya beli pasca pandemi, pasar properti di Surabaya serta kota-kota penyangganya seperti Sidoarjo dan Gresik kini menjadi sorotan pelaku industri, investor, dan pembeli ritel.

Potensi kawasan ini meluas dari sektor hunian hingga komersial dan industri, menjadikannya salah satu pusat pertumbuhan properti paling menarik, bahkan secara nasional.

Selain properti baru, segmen rumah seken (second‑hand) juga mulai mencuri perhatian kaum investor.

Menurut laporan Rumah123 belum lama ini, harga rumah seken di Surabaya mengalami penurunan dalam beberapa bulan terakhir, membuka celah bagi pembeli dengan rentang Rp1–3 miliar.

Meski demikian, segmen ini diprediksi kuat akan cepat bangkit karena lokasi strategis dan harga yang telah terkoreksi. 

Rudy Sutanto, Dewan Penasihat DPD AREBI DPD Jawa Timur dan Principal Java Property Citraland Surabaya, menilai bahwa pergerakan pasar di wilayah ini mengalami pertumbuhan positif, baik dari sisi hunian, komersial, maupun kawasan industri.

“Bahkan, kedua kota penyangga Surabaya, yakni Gresik dan Sidoarjo adalah ‘sunrise area’, baik untuk zona industri maupun hunian serta komersial building, termasuk pusat perbelanjaan dan lainnya,” katanya.

Tren Pasar Properti Surabaya: Karakteristik Wilayah 

rudy sutanto, tren properti surabaya,
Rudy Sutanto, Principal JAVA PROPERTY Citraland. (Dokumen Pribadi)

Pasar properti di Surabaya memiliki karakter berbeda dibanding kota-kota sekitarnya, namun saling melengkapi dalam ekosistem regional.

Rudy Sutanto memberikan penjelasan mendalam mengenai peran masing-masing kota dalam membentuk ekosistem properti yang saling terhubung.

“Secara geografis, memang ada perbedaan antara Surabaya sebagai kota metropolitan dengan Gresik dan Sidoarjo sebagai kota penyangga. Tapi justru itu yang membuat kawasan ini saling melengkapi,” ujar Rudy.

Ia menyebut adanya pengembangan infrastruktur seperti jalur lingkar timur dan proyek tol yang menghubungkan Gresik, Surabaya, dan Sidoarjo, menjadikan wilayah ini semakin terkoneksi.

Seperti jalur lingkar timur Surabaya-Sidoarjo, Tol Gresik terkoneksi dengan Sidoarjo, bahkan bila terealisasi akan ada tol laut Sidoarjo ke Gresik yang sekarang sudah ada JIPPE – Pelabuhan,” ungkapnya.

Dari sisi permintaan, Surabaya masih memimpin dalam sektor hunian baik berupa rumah tapak (landed), apartemen (high-rise), perkantoran, hingga pusat pergudangan dan ritel.

Sementara itu, Gresik dan Sidoarjo menunjukkan tren pertumbuhan signifikan di sektor hunian dan industri, termasuk pergudangan.

Dinamika Harga dan Preferensi Konsumen

citragarden sidoarjo, rumah di sidoarjo
CitraGarden Sidoarjo, kawasan hunian yang dikembangkan oleh Ciputra Group di lahan seluas 50 hektar./ Foto: Ciputra

Lebih lanjut menurut Rudy, pasca pandemi COVID-19 atau masa “new normal”, pemulihan ekonomi secara umum sangat memengaruhi daya beli masyarakat, baik untuk end user maupun investor.

“Ada perubahan mindset konsumen. Sekarang pembelian properti lebih rasional. Mereka menyesuaikan dengan kebutuhan, bukan semata keinginan,” jelasnya.

Faktor lain yang ikut memengaruhi harga adalah zona tata ruang, legalitas, dan kelayakan infrastruktur pendukung.

Konsumen saat ini lebih selektif, memperhatikan nilai guna, akses, dan potensi investasi jangka panjang.

“Banyak yang meyakini bahwa investasi properti adalah emas hitam yang akan meningkat nilai dan harganya dimasa mendatang seiring dengan kebijakan pemerintah terutama di sektor perekonomian,” kata Rudy yang juga pernah menjabat Ketua AREBI DPD Jawa Timur periode 2018-2021.

Namun di sisi lain, turunnya daya beli masyarakat juga berdampak langsung pada sektor ini. Sementara generasi milenial dan gen z mempunyai pertimbangan berbeda.

insentif ppn properti diperpanjang dan minat pembelian properti dan pencarian properti dan Punya rumah impian
Ilustrasi – Rumah di Greenland, Gresik, Jawa Timur. (Foto: Pius Klobor/PropertiTerkini.com)

“Menurut mereka, lebih baik sewa dan sisa uang diinvestasikan ke instrumen investasi lain yang lebih liquid dan prospektif menurut mereka,” tambah Rudy.

Adapun segmen properti yang masih prospektif di Surabaya dan sekitarnya, menurut Rudy adalah di pada rentang harga Rp2-5 miliar.

Sementara menurut data Rumah123 sebagaimana dikatakan Marisa Jaya, Head of Research Rumah123, segmen rumah seken di Surabaya dengan harga Rp1–3 miliar kini menjadi incaran utama pasar.

“Di tengah tren kenaikan harga rumah di beberapa kota, harga rumah di Surabaya justru turun sejak Desember 2024, dengan penurunan paling dalam sebesar -1,7% pada Januari 2025 dan paling ringan -0,4% pada Maret 2025,” terangnya.

Koreksi harga tersebut, menurutnya, sejalan dengan perubahan suplai di pasar, yang kini bergeser ke segmen rumah lebih terjangkau. [Lebih lengkap terkait temuan Rumah123, bisa cek di sini]

***
Untuk berita santai yang tak kalah seru, mampir juga ke: PropertiPlus.com

*** Baca berita lainnya di GoogleNews
——— KONTAK REDAKSI:
Telepon/WA: 0821 2543 0279
Email Redaksi: redaksi@propertiterkini.com
Email Iklan: iklan@propertiterkini.com
Pameran Teknologi Pendinginan, Ventilasi, Pemanas, dan Efisiensi Energi (Refrigeration & HVAC Indonesia)

BERITA TERBARU

Demo Half Page