PropertiTerkini.com, (BSD CITY) — Meski isu resesi global masih mengancam, namun properti Indonesia diyakini akan terus tumbuh di tahun ini. Bahkan, permintaan properti kelas premium juga diyakini akan terus meningkat.
Apalagi, sebut Hari Ganie, Sekretaris Jenderal Real Estate Indonesia (REI), pemerintah pusat juga cukup memperhatikan sektor ini.
Baca Juga: Aerra at EONNA, Hunian Premium Bergaya Korea Hadir di BSD City
“Pemerintah juga menyadari bahwa properti memberikan kontribusi cukup signifikan dalam PDB. Selain itu, properti juga dianggap sebagai sektor yang tidak hanya sektor yang padat modal, tetapi juga padat karya. Apalagi properti juga membawahi sekitar 175 industri ikutan lainnya,” kata Hari dalam acara Sinar Mas Land Talkshow bertajuk “Pertumbuhan Sektor Properti; Peluang dan Tantangan di 2023”, yang dilaksanakan di Marketing Office Sinar Mas Land, BSD City, Tangerang, Rabu (22/2/2023).
Lebih lanjut Hari Ganie mengungkapkan bahwa pertumbuhan properti di tahun 2023 ini ditopang oleh beberapa faktor, diantaranya pertumbuhan ekonomi Indonesia, kemudian dengan adanya hilirisasi, serta PDB Indonesia, dimana 48 persennya adalah konsumsi rumah tangga, juga komoditas yang berjalan lumayan baik.
“Maka kita optimis tahun 2023 properti akan berjalan lumayan baik. Meski juga kita berhadapan dengan situasi politik pemilu, tetapi dari pengalaman sebelumnya, biasanya di pemilu juga banyak uang yang beredar juga,” ungkap Hari.
Menurutnya, properti segmen residensial, khususnya rumah tapak masih tetap mendominasi di tahun ini. Segmen lainnya, seperti ritel dan perhotelan juga sudah mulai bangkit, namun apartemen dan perkantoran masih tertahan.
“Sejak tahun 2015 memang apartemen sudah mulai oversupply, dan lebih banyak orang fokus ke landed housing. Sektor lainnya yang turut bergerak adalah kawasan industri dan logistik,” terangnya.
Meski demikian, sebut Hari, ada sejumlah masalah yang masih menjadi tantangan sektor properti di tahun ini. Antara lain soal Perpu Cipta Kerja, kemudian Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR) sebagai pengganti izin lokasi, persetujuan bangunan gedung (PBG), hingga lahan sawah dilindungi (LSD).
Baca Juga: Kian Matang, Timur Jakarta Menjelma ke Industrial Township
“Jadi masih ada sejumlah persoalan yang harus dibereskan, termasuk soal harga rumah subsidi yang kabarnya akan dinaikkan dalam waktu dekat ini,” tegas Hari.
“Tetapi yang juga perlu dicatat bahwa, yang menjadi captive market kita adalah housing backlog yang masih sangat besar, yakni 12,6 juta, plus 800 ribu pertumbuhan kebutuhan rumah karena ada keluarga baru,” tambah Hari Ganie menjelaskan peluang properti di 2023.
Senada, Ferry Salanto, Head of Research Colliers Indonesia menilai bahwa tahun 2023 adalah momentum yang tepat untuk membeli properti. Menurutnya, saat ini perekonomian konsumen sudah mulai bergerak ke arah yang lebih baik seiring dengan membaiknya penanganan dan situasi pandemi Covid-19 di Indonesia.
Baca Juga: Grand Wisata Bekasi Rilis Tanamas, Rumah Full Furnished, Mulai Rp1,5 Miliar
“Jika sebelumnya konsumen masih menimbang-nimbang dan tidak terburu-buru untuk membeli properti, tahun ini kami rasa akan berbeda. Tahun ini dapat dikatakan sebagai momentum yang tepat, karena di tahun 2024 kemungkinan adanya ketidakpastian kembali,” katanya.
Dalam rangka menjaga momentum pertumbuhan di sektor properti di tahun 2023, sejumlah kebijakan strategis yang dilakukan pemerintah seperti kelonggaran aturan LTV/FTV sebesar 100 persen, dapat menyokong penjualan properti sehingga kebutuhan masyarakat akan hunian dapat terpenuhi.
Welly Yandoko, Executive Vice President Consumer Loan BCA, mengatakan, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) akan sepenuhnya mendukung kebijakan makroprudensial untuk sektor properti dan optimis penyaluran Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) di tahun ini tetap akan tumbuh sejalan dengan pertumbuhan kredit perbankan nasional.
Baca Juga: Gandeng Bank Mandiri, Kota Podomoro Tenjo Mudahkan Milenial Punya Rumah
“Hal ini didorong karena potensi bisnisnya besar di tengah jumlah backlog kebutuhan perumahan masyarakat Indonesia yang masih besar dan pembiayaan KPR masih menjadi pilihan utama dalam membeli aset properti saat ini,” terangnya.
Dalam kesempatan yang sama, Hermawan Wijaya, Direktur PT Bumi Serpong Damai Tbk mengatakan, pihaknya menyadari adanya tantangan ekonomi global maupun nasional yang bisa mempengaruhi pertimbangan masyarakat untuk membeli rumah maupun investasi di sektor properti.
“Namun kami tetap berkeyakinan pada keberlanjutan strategi inovasi produk Sinar Mas Land yang selalu memperhatikan tren dan kebutuhan konsumen serta pangsa pasar yang dapat kami serap,” ungkapnya.
Baca Juga: Sajikan Pemandangan Alam Asri, Orchard Riviera The Sanctuary Collection Dijual Mulai Rp3 Miliar
Sebagai salah satu perusahaan properti yang berfokus pada kebutuhan konsumen, Sinar Mas Land juga memberikan stimulus untuk mengajak masyarakat tetap melirik sektor properti di tahun 2023 dengan meluncurkan program national sales bertajuk Smart Move.
“Program ini memberikan subsidi bunga, subsidi DP, hingga subsidi biaya KPR dan diharapkan dapat meyakinkan konsumen untuk membeli properti idaman mereka di tahun ini,” lanjut Hermawan.
Properti Premium Meningkat

Baca Juga: Harga Rumah di Awal Tahun 2023 Naik, Denpasar dan Tangerang Paling Diminati
Kuatnya sektor properti di tahun 2023 juga mulai terlihat dari tingginya permintaan produk properti pada segmen premium di BSD City. Sinar Mas Land optimis bahwa segmen properti premium akan semakin meningkat seiring dengan membaiknya kondisi perekonomian Indonesia.
Salah satu produk yang dirilis diawal tahun 2023 adalah kawasan residensial terbaru yakni EONNA. Mengusung tagline “Tribute to Perfection”, hunian ini didesain dengan konsep Luxury Korean Newtro (New-Retro) Living.
Berdiri di atas lahan 12 hektar dilengkapi fasilitas clubhouse dan taman-taman bertemakan asia oriental, EONNA memasarkan klaster pertama yaitu Aerra yang menawarkan tiga tipe hunian di antaranya Tipe 10 dengan luas bangunan (LB) 325 m2, Tipe 9 dengan LB 255 m2, Tipe 8 dengan LB 192 m2. Serta luasan tanah yang bervariasi mulai dari 122 m2 hingga 325 m2. Produk tersebut ditawarkan mulai dari Rp4,8 miliar hingga Rp10 miliar.
Baca Juga: Program BSPS Bakal Lanjut di 2023
Setiap unit hunian memiliki tiga lantai yang dilengkapi dengan konfigurasi 4+1+1* kamar tidur dengan ensuite bathroom di kamar utama, inner courtyard, smart home system, installation ready Electric Vehicle (EV) charger, KOHLER premium sanitary, serta carport berkapasitas hingga 3 mobil.
*** Baca berita lainnya di GoogleNews