PropertiTerkini.com, (JAKARTA) – Progres konstruksi pembangunan Rumah Susun (Rusun) Pasar Jumat oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah mencapai 88,12 persen. Rusun Tingkat Tinggi tersebut diperuntukkan bagi Aparatur Sipil Negara (ASN).
Sebelumnya, Kementerian PUPR juga telah merampungkan pembangunan Rusun Pasar Rumput yang diperuntukkan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di DKI Jakarta.
Baca Juga: Balai Perumahan Dibentuk PUPR Guna Dorong Program Sejuta Rumah
Adapun pengembangan infrastruktur perumahan tersebut masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN).
Selain untuk MBR dan ASN, pembangunan rusun oleh pemerintah juga diperuntukan bagi mahasiswa, pelajar, santri, dan pekerja, termasuk TNI/Polri.
Penyediaan hunian layak tersebut diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata bagi produktivitas masyarakat dalam bekerja, sekaligus sebagai persiapan menghadapi tatanan baru (new normal).
Rusun Pasar Jumat berdiri di atas lahan seluas 5.300 meter persegi. Rusun ini berada di Komplek Perumahan Kementerian PUPR yang tidak jauh dari Stasiun moda transportasi berbasis rel Mass Rapid Transit (MRT) atau Moda Raya Terpadu di Lebak Bulus, Jakarta.
Baca Juga: Kuasai 40% Market Share KPR, Berikut Berbagai Kemudahan KPR di BTN
Kehadiran Rusun berbasis Transit Oriented Development (TOD) diharapkan memberikan nilai efisiensi tinggi bagi masyarakat perkotaan, khususnya para ASN.
Konsep hunian terintegrasi ini juga diharapkan dapat lebih banyak dikembangkan di kota-kota besar lainnya di Indonesia, sehingga dapat menurunkan angka backlog pemilikan dan penghunian rumah sekaligus meningkatkan kualitas hunian yang layak.
Luas bangunan utama Rusun Pasar Jumat sekitar 2.800 meter persegi, terdiri dari 18 lantai yakni 16 lantai untuk hunian sebanyak 460 unit dan 2 lantai untuk fasilitas bermain anak dan fasilitas umum yang berada di lantai 1 dan 2.
Untuk menambah kenyamanan penghuni, setiap unit pada Rusun Pasar Jumat didesain dengan tipe 36 yang dilengkapi dengan fasilitas 1 kamar utama, 1 kamar anak, ruang tamu, kamar mandi shower dan toilet duduk, dan ruang jemur pakaian dengan daya listrik 2.200 KWh.
Baca Juga: Normal Baru Diyakini Dorong Program Sejuta Rumah
Pembangunan Pasar Jumat menerapkan sistem teknologi beton ringan precast lantai dan dinding.
Untuk precast pada lantai menggunakan Hollow Core Slab (HCS) dan untuk precast pada dinding menggunakan Lightweight Cement Wall (LCW) sebagai wujud kemajuan teknologi konstruksi di Indonesia.
LCW merupakan salah satu inovasi material beton ringan dan sangat efisien dari sisi waktu kerja dengan kualitas kedap suara, tahan api, dan tes beban yang cukup banyak.
Sementara HCS sebagai salah satu terobosan dalam konstruksi lantai beton untuk bangunan bertingkat yang menggunakan sistem prategang dimana kabel ditarik terlebih dahulu pada suatu dudukan khusus yang telah disiapkan dan kemudian dilakukan pengecoran.
Baca Juga: Pemerintah Beri Bantuan Perumahan Bagi Komunitas Petugas Kebersihan di Kota Prabumulih
Sebelumnya Kementerian PUPR melalui Ditjen Perumahan telah menyelesaikan pembangunan Rusunawa Pasar Rumput dengan 25 lantai sebanyak tiga tower.
Rusunawa ini menggunakan konsep mixed use atau penggunaan campuran antara hunian, komersial, dan pasar.
Untuk bagian bawah Rusunawa dimanfaatkan sebagai pasar, sedangkan di bagian atas dibangun unit hunian tempat tinggal beserta prasarana pendidikan untuk anak-anak.
Rusunawa Pasar Rumput dibangun sejak tahun 2016 memiliki jumlah unit hunian sebanyak 1.984 unit dan 1.314 kios.
Baca Juga: Rusun Mahasiswa Unsil Difungsikan Sebagai Lokasi Karantina Perawat Covid-19
Lokasi Rusunawa tidak jauh dari Terminal Manggarai yang juga bertujuan untuk mengintegrasikan hunian layak dengan transportasi publik.
*** Baca berita lainnya di GoogleNews