PropertiTerkini.com, (TANGERANG) — Keran kepemilikan properti bagi warga negara asing (WNA), semakin dimudahkan. Pasalnya, kini hanya dengan menggunakan paspor dan visa para para WNA sudah bisa memiliki hunian di Indonesia.
kemudahan tersebut diperoleh pasca diterbitkannya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 18 Tahun 2021 tentang Hak Pengelolaan, Hak Atas Tanah, Satuan Rumah Susun, dan Pendaftaran Tanah.
Baca Juga: Perbankan Guyur Banyak Kemudahan, Saatnya Milenial Beli Properti
Selain itu, Kementerian ATR/BPN juga mengeluarkan Petunjuk Pelaksanaan Keputusan Menteri ATR/Kepala BPN Nomor 1241/SK-HK.02/IX/2022 tentang Perolehan dan Harga Rumah Tempat Tinggal/Hunian Untuk Orang Asing, pada 1 November 2022 lalu.
Adanya kemudahan-kemudahan tersebut tentu menjadi angin segar bagi perkembangan sektor properti di Tanah Air. Wakil Ketua Umum DPP REI Bidang Hubungan Luar Negeri, Rusmin Lawin, mengatakan bahwa ini akan peluang bagi Indonesia, karena bisa mendorong perekonomian.
“Indonesia merupakan negara terakhir di Asean yang buka keran kepemilikan properti bagi WNA. Namun demikian, minat WNA ini sangat tinggi untuk bisa memiliki properti di Indonesia. Apalagi sekarang hanya dengan paspor, jadi nggak ribet,” kata Rusmin Lawin dalam acara Elevee media Talk yang diadakan di Marketing Gallery Elevee Condominium, Alam Sutera, Tangerang, Senin (14/8/2023).
Baca Juga: Joko Suranto Terpilih Jadi Ketua Umum REI Periode 2023-2027
Tingginya minat WNA tersebut, menurut Rusmin, lantaran mereka juga semakin yakin dengan pemerintah saat ini yang menjamin keamanan serta kenyamanan dalam berinvestasi.
Di sisi lain, Rusmin Lawin menambahkan, hal ini juga bukan menjadi ancaman bagi warga Indonesia. Kata dia, kehadiran orang asing, selain sebagai pekerja profesional mereka juga pengusaha, pebisnis yang akan membuka potensi pertumbuhan ekonomi serta devisa bagi negara.
“Pembelian properti untuk warga negara asing ini bukan menjual negara, kita menjual potensi ekonomi negara dengan adanya investasi masuk dan membuka lapangan pekerjaan,” terang Rusmin yang juga menjabat sebagai President FIABCI Asia Pacific.
Baca Juga: Buka Munas REI XVII Tahun 2023, Jokowi: Kontribusi Sektor Realestat Sangat Besar
Rusmin menegaskan, sebelumnya kita banyak menarik investor asing untuk berbisnis di Indonesia, kita mempersilakan masuk ke rumah kita, tapi tidak boleh masuk kamar.
“Kita welcome dengan mereka, tapi mereka bingung mau tinggal dimana, mereka tidak mungkin sewa terus menerus sekian tahun. Tentunya mereka juga ingin punya tempat tinggal yang tetap,” tegas Rusmin Lawin.
Potensi Besar, Genjot Penjualan
Saat ini menurut Rusmin, waktu yang tepat untuk menggencarkan penjualan properti bagi WNA di Indonesia. Kata dia, beberapa negara tetangga, seperti di Vietnam dan Thailand semakin agresif menawarkan propertinya kepada WNA.
“Untuk pembelian properti WNA di negara lain, seperti di Singapura memberikan batasan kepemilikan properti WNA sebesar 30 persen, sedangkan Malaysia dibatasi 5 persen dan kita Indonesia tak lebih dari 5 persen,” terangnya.
Baca Juga: Terjual 5.300 Unit Rumah, Kota Podomoro Tenjo Kembali Rilis Produk Baru dengan Promo 17-8-45
Keuntungan lain lagi, harga properti di Indonesia juga masih cukup murah dibanding dengan negara-negara lain di sekitar.
“Singapura sudah sangat mahal, sementara di Malaysia sudah agak over supply. Di Indonesia, kalau rata-rata Rp2 miliaran atau sekitar Rp25 juta per meter persegi, ini masih termasuk murah bagi warga asing,” ungkap Rusmin.
Oleh karena itu, lanjutnya, strategi pasar oleh para pengembang harus pula dimaksimalkan. Apalagi, jika proyek-proyek tersebut berada di kota-kota yang punya potensi bagi warga asing.

“Seperti di Bali, Lombok, Manado, Medan, dan tentunya di Jabodetabek ini, sangat potensial bagi pasar WNA,” lanjut Rusmin.
Baca Juga: Rumah untuk Pejuang eks Timor-Timur di Kupang Dilengkapi Fasos dan Fasum
Ke depan, Rusmin Lawin melalui REI akan mengakomodir pengembang yang ingin memasarkan produknya ke ekspatriat dengan mengadakan roadshow ke beberapa negara yang memang menjadi bidikan pengembang.
“Tak hanya itu, kita juga akan melakukan kerja sama dengan agen properti di negara tersebut agar pemasarannya lebih mudah dan efisien. Jadi ini menjadi gerakkan yang akan mendatangkan devisa bagi negara,” tegasnya.
Pengembang Menyambut Peluang Besar
Salah satu produk properti yang telah dipersiapkan untuk menyambut pasar warga negara asing, yakni Elevee Condominium. Hunian vertikal ini berada dalam kawasan kota mandiri seluas 800 hektar, Alam Sutera di Tangerang, Banten, yang dikembangkan dengan konsep one stop living.
“Alam Sutera tak hanya membangun hunian saja, tapi juga berbagai fasilitas lainnya, sehingga para ekspatriat atau WNA sangat menyukai ini, karena akan memudahkan mereka beraktivitas. Dan ini menjadi standar mereka dalam memiliki hunian,” terang Alvin Andronicus, Chief Marketing Officer Elevee Condominium dalam kesempatan yang sama.
Dimudahkannya kepemilikan properti bagi WNA, menurut Alvin, menjadi momentum tepat bagi pengembang properti di Tanah Air untuk terus meningkatkan penjualan produknya.
“Sebagai developer, kami melihat ini sebagai peluang besar. Pemerintah sudah membuka peluang besar, maka kita sebagai developer menyambut baik dengan memberikan kemudahan-kemudahan bagi para investor tersebut,” katanya.
Alam Sutera, sebut Alvin, tidak hanya sekadar menjual produknya saja, namun juga menjamin keamanan dan kenyamanan bagi para konsumen. Para penghuni dimudahkan dengan berbagai fasilitas ada dan juga akses serta transportasi.
“Kami juga meyakinkan para ekspatriat terkait kemudahan cara bayar. Mereka tentunya juga mau menikmati investasi dengan nyaman di sini,” tambah Alvin.
Baca Juga: Raup Rp600 Miliar, Summarecon Bogor Sukses Pasarkan Cluster The Alderwood Residence
Adapun beberapa kemudahan yang yang diberikan pengembang Elevee Condominium kepada ekspatriat, yakni dengan adanya instalment ke developer selama 36 kali.
“Kita tak mau membedakan dengan konsumen lain, sama-sama kita berikan kemudahan. Dan saat ini terbukti di Elevee sudah ada transaksi dengan WNA dari Singapura,” ungkapnya.
WNA dimaksud adalah Chyntia membeli unit di Elevee karena melihat lokasinya strategis dan kawasannya sudah berkembang pesat dengan beragam fasilitas.
Chyntia yang juga hadir dalam acara talkshow berbagi cerita terkait pilihannya tersebut. Kata dia, sebelum membeli unit di Elevee, dia sempat khawatir karena diingatkan suaminya bahwa aturannya belum jelas.
Baca Juga: Progres Mencapai 70%, Synthesis Huis Konsisten Rampungkan Pembangunan Hunian
“Suami memberikan warning tapi saya tetap datang dan melakukan survei ke Elevee dan ternyata regulasinya sudah ada dan tentunya produknya sesuai dengan yang apa saya harapkan. Kawasan Alam Sutera ini fasilitasnya lengkap dan kawasannya sangat hijau,” kata Chyntia yang telah melakukan transaksi sekira 2 minggu lalu.
Baca berita lainnya di GoogleNews
*** Baca berita lainnya di GoogleNews