PropertiTerkini.com, (JAKARTA) – Properti adalah industri strategis yang juga menjadi penggerak pemulihan ekonomi Indonesia, termasuk pasca Covid-19. Namun, pemerintah seakan tutup mata dan kurang memerhatikan industri tersebut. Bahkan meski ada beberapa program dan stimulus pun, pelaksanaannya belum maksimal.
Dalam pandangan Hendro S Gondokusumo, Wakil Ketua Umum KADIN Bidang Properti, pemerintah memberi kesan seakan-akan properti hanya untuk orang kaya saja, tidak bisa diurus untuk UMKM. Padahal, banyak pengembang juga masuk dalam kategori tersebut.
Baca Juga: Begini Peluang Ritel dan Perkantoran di Surabaya, Pasca Pandemi
“Boleh saya jelaskan bahwa dari 90% perusahaan properti itu semua adalah masuk kategori UMKM,” ujarnya dalam diskusi daring bertajuk “Indonesia & Asia in Transition: Post-Pandemic and Beyond” yang diselenggarakan oleh PropertyGuru Indonesia Property Awards, Rabu (29/7/2020).
Oleh karena itu, pendiri Intiland ini juga berharap agar pemerintah lebih serius dalam memerhatikan perkembangan industri yang strategis ini. Apalagi dalam kondisi krisis seperti saat adanya wabah Corona saat ini.
Budiarsa Sastrawinata, Head of Permanent Committee for Investment Property Development and Foreign Affairs, KADIN Property menambahkan, dalam kondisi seperti saat ini, pemerintah harus lebih agresif memberikan insentif-insentif kepada properti lantaran properti adalah industri strategis.
“Tetapi sepertinya belum diberikan suatu stimulus package yang dialokasikan khusus untuk properti. Padahal kita semua tahu bahwa industri properti ini terkait dengan 175 industri kaitan. Dampak terhadap tenaga kerjanya begitu besar, bahkan sampai 30 juta, ini yang langsung, belum lagi yang tidak langsung,” ungkapnya dalam kesempatan yang sama.
Baca Juga: Catat! Ini Stimulus Perumahan yang Digulirkan Mulai 1 April 2020
Bahkan dia menambahkan, paket-paket stimulus tersebut juga harus diberikan, meski bukan dalam kondisi krisis.
“Jadi harus disadari bahwa sektor properti mempunyai peran yang sangat besar terhadap perkembangan ekonomi apa lagi pemulihan ekonomi saat ini,” katanya.
Atas beberapa paket stimulus yang telah dikeluarkan oleh pemerintah dan perbankan, Menurut Direktur Ciputra Group, belum semuanya dilaksanakan dengan baik sehingga dampaknya pun belum terasa.
“Misalnya untuk urusan pajak-pajak juga masih dalam proses, restrukturisasi pun belum terjangkau semua, sedangkan banyak pengembang juga masih masuk kategori UMKM. Jangan juga dilihat seakan-akan UKM itu non properti. Ini yang belum terealisasi sehingga belum berdampak positif. Misalnya lagi terkait KPR. Jangan justru memperketat aturan-aturan KPR, karena itu akan berdampak kepada penjualan,” jelasnya.
“Untuk itu, pemerintah memang harus tetap mendukung sektor properti terutama dari sektor keuangannya,” lanjut Budiarsa.
Lebih rinci, Budiarsa mengatakan, selain kepada konsumen dan calon konsumen, bantuan atau stimulus dari pemerintah harus diberikan kepada developer sebagai supplier-nya.
Baca Juga: Marketing Sales Metland Belum Separuh dari Target, Ada Promo Besar!
“Misalnya adanya bantuan uang muka untuk tipe rumah tertentu kemudian adanya subsidi bunga. Kalau saat ini subsidi bunga hanya diberikan kepada MBR, sehingga bisa ditingkatkan sampai ke level tertentu. Ini semua sangat membantu sekali dalam keadaan krisis seperti saat ini,” tegasnya.
Optimis Segera Bangkit
Setyono Djuandi Darmono, Founder & Chairman, Jababeka juga mengakui bahwa industri properti masih dalam tekanan. Pembatasan sosial berskal besar (PSBB) yang diterapkan di berbagai kota berdampak besar pada berbagai lini bisnis properti, baik hunian, hospitality dan lainnya.
Namun, dia yakin, industri ini akan segera bangkit asal semua pihak saling bersinergi. “Saya optimis bahwa recovery ini cepat, begitu cepatnya juga pemerintah mengendorkan masalah PSBB ini,” katanya.
Di sisi lain, dia melanjutkan, kebutuhan akan hunian di Indonesia juga masih cukup besar. Ada sekitar 40 juta kepala keluarga yang belum punya rumah. Oleh karenanya, sektor ini punya peluang yang luar biasa besar.
“Jadi sebetulnya ini bisa diperhatikan karena akan menjadi pendongkrak utama,” sebutnya.
Baca Juga: Benarkah, Wilayah Timur Jakarta Bangkit Lebih Cepat?
Hendro juga punya keyakinan yang sama. Kuncinya, menurut dia, saling bersinergi, dan selalu optimis.
“Mari kita tanggap, kerja keras, kerja cepat dan kerja cerdas, kita berkolaborasi membantu pemerintah dengan menelurkan strategi dan kebijaksanaan dalam mensiasati kondisi perekonomian yang berkontraksi seperti saat ini,” ujarnya.
Property Awards
PropertyGuru Indonesia Property Awards, sebuah acara penghargaan real estat terkemuka dipastikan akan tetap berjalan pada tahun ini.
Masyarakat umum diajak untuk menyampaikan nominasi mereka secara online hingga 28 Agustus 2020 melalui asiapropertyawards.com/nominations, sementara entri akan diterima hingga 11 September.
Baca Juga: PropertyGuru Indonesia Property Awards Ke-6 Diundur ke November
Penghargaan tahunan PropertyGuru Indonesia Property Awards yang ke-6 ini didukung oleh sponsor platinum, Kohler; pengawas resmi BDO; majalah resmi PropertyGuru Property Report; mitra amal resmi Right to Play; mitra PR resmi, Dreamhub Consultants; dan mitra situs resmi Rumah.com, yang akan mendukung dan mempromosikan penerima Indonesia Property Awards tahun ini melalui jaringan konsumen dan agennya yang luas.