PropertiTerkini.com, (JAKARTA) — Sebagai salah satu upaya peningkatan pelayanan Jalan Tol Berkelanjutan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) kembali melakukan penilaian terhadap kualitas layanan jalan tol dan rest area di seluruh Indonesia pada periode tahun 2022.
Menurut Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, peningkatan kualitas layanan jalan tol akan berdampak terhadap kenyamanan dan keselamatan pengguna jalan tol. Dengan lingkungan jalan tol yang lebih baik akan berkontribusi terhadap kenyamanan dan keselamatan dalam mengemudi di jalan tol, khususnya tidak hanya jalannya tetapi juga rest area-nya.
Baca Juga: Presiden Jokowi Resmikan Jalan Tol Cibitung-Cilincing dan Tol Serpong-Balaraja Seksi 1
Kementerian PUPR melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Direktorat Jenderal Bina Marga, serta tim pakar atau ahli pada Selasa (18/10/22) kembali melakukan peninjauan Jalan Tol Berkelanjutan di sepanjang Ruas Jalan Tol Jabodetabek Zona A.
Kali ini, yang ditinjau meliputi Ruas Jalan Tol Cawang – Tomang – Pluit (Tol Dalam Kota) Jalur A/B, Ruas Jalan Tol Prof. Dr. Ir. Soedijatmo Jalur A/B, serta Ruas Jalan Tol Kebon Jeruk – Penjaringan (JORR W1) Jalur A/B.
Tim ahli atau pakar Penilaian Jalan Tol Berkelanjutan Ahmad Safrudin mengatakan bahwa target utama dari Jalan Tol Berkelanjutan ini yaitu penyediaan jalan bebas hambatan yang dampaknya juga terkait dengan aspek hemat energi dan pengendalian pencemaran lingkungan.
Baca Juga: Menhub Apresiasi Agung Podomoro Bangun Stasiun dan Fly Over Tenjo
“Jalan tol bebas hambatan bukan berarti bebas dari macet lalu lintas saja, tetapi juga bebas dari cracking, hole, lalu patching yang elevasinya tidak rata. Karena dengan adanya hambatan tersebut, ada momentum kendaraan yang hilang dan menyebabkan penggunaan BBM menjadi lebih boros,” ujar Ahmad Safrudin.
Operation Maintenance Department Head PT Jasa Marga RO2, Aprimon selaku pihak BUJT pengelola Ruas Jalan Tol Dalam Kota dan Prof. Dr. Ir. Soedijatmo mengatakan bahwa sejak beroperasi pada 1987 lalu, pihaknya selalu berupaya untuk mewujudkan aspek kelancaran, keselamatan dan kenyamanan sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Jalan Tol.
Pihaknya melakukan pemeliharaan rutin terhadap total 222 CCTV, kemudian mengimplementasikan Water Level Sensor di KM 0+200 A Japek, serta KM 26+800 A sebagai Early Warning System apabila air meluap. Termasuk menyediakan total 12 kendaraan Derek dan 28 unit kendaraan Patroli Jalan Raya untuk senantiasa meningkatkan kelancaran dan keselamatan pengguna jalan tol.
Baca Juga: Bila Rampung Dua Bendungan Ini Bakal Mendukung Ketahanan Pangan Nasional
Sementara itu dari aspek kenyamanan, PT Jasa Marga juga rutin melakukan pemeliharaan kondisi jalan tol dan meningkatkan beautifikasi. Rutin melakukan Scrapping Filling Overlay dan rekonstruksi serta membangun Taman Gabion Tol Dalam Kota KM 1+200, dan Taman Air Mancur Soedijatmo di KM 31+200.
Kemudian, PT Jakarta Lingkar Baratsatu (JLB) selaku BUJT pengelola Ruas Tol Kebon Jeruk – Penjaringan (JORR W1) juga berkomitmen untuk selalu memenuhi SPM sebagai salah satu aspek utama penilaian Jalan Tol Berkelanjutan. Menurut Kepala Bagian Pemeliharaan / IT PT JLB Triyanto, berdasarkan Hasil Pengujian Indeks Ketidakrataan dan Nilai Kekesataan, Jalan Tol JORR W1 memenuhi indikator tersebut.
Lalu, sebagai upaya pencegahan kendaraan Over Dimension atau Overloading (ODOL) masuk ke dalam jalan tol, pihaknya memasang 2 Lajur Weight in Motion (WIM) di Gerbang Tol Kembangan Selatan sebagai pengukur berat yang dapat menimbang kendaraan yang sedang berjalan secara akurat.
Baca Juga: Konstruksi Penanganan Banjir di Ruas Tol Pondok Aren-Serpong Ditargetkan Selesai Tahun Depan
PT JLB juga berupaya untuk meningkatkan kelancaran dan keselamatan di Ruas Jalan Tol JORR W1 melalui pengendalian banjir dan pemasangan CCTV setiap 500 meter.
“Kami memiliki 5 Polder yang tersebar di beberapa titik sebagai upaya pengendali banjir, lalu kami juga memasang 58 kamera CCTV di jalur A/B yang seluruhnya termonitor di Sentral Komunikasi kami,” ujar Triyanto.
*** Baca berita lainnya di GoogleNews