PropertiTerkini.com, (JAKARTA) — Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (AREBI) menggelar Rapat Kerja Nasional II (Rakernas) 2022 dan perhelatan akbar tahunan “The Biggest Real Estate Summit 2022”.
Kedua agenda besar AREBI tersebut digelar dalam waktu berbeda. Rakernas sendiri mengusung tema “Kompeten, Profesional, dan Berintegritas” yang diadakan di Hotel Raffles, Jakarta, Rabu (23/11/2020), sementara AREBI Summit sehari setelahnya, pada Kamis (24/11/2022), dengan tema “Go Digital Or Go Home” yang diadakan di The Kasablanka, Jakarta.
Baca Juga: Unik, “GUE, BELI PROPERTI NOW! LOE?”, Talkshow Properti Paling Menarik di IPEX 2022
Adapun Rakernas AREBI bertujuan untuk melakukan evaluasi dan konsolidasi organisasi sedangkan The Biggest Real Estate Summit 2022 bertujuan untuk menambah skill, networking dan new insight bagi agen properti.
“AREBI sebagai wadah para broker properti di Indonesia akan terus meningkatkan profesionalisme anggotanya. Dalam setiap kondisi pasti ada peluang. Bisnis agen properti tidak ada matinya. Dalam kondisi apapun agen properti bisa survive dan berkembang,” ujar Lukas Bong, Ketua Umum AREBI.
Rakernas dan The Biggest Real Estate Summit 2022 berlangsung sukses. Sebanyak 1.000 tiket ludes (sold out) jauh sebelum acara The Biggest Real Estate Summit 2022 berlangsung.
“Ini membuktikan bahwa acara yang dibuat sangat berguna bagi agen properti dan mereka ingin terus maju, berkembang, bisa menghadapi tantangan dan bisa meraih peluang ke depan di industri properti Indonesia,” tambah Lukas.
Baca Juga: Living First-CreArt 2022 Hadirkan Pameran Seni dan Beragam Promo dari Astra Property
Dalam sambutannya saat membuka The Biggest Real Estate Summit 2022, Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Zulkifli Hasan mengatakan, “Saya mengapresiasi AREBI dan acara ini menjadi bukti bahwa AREBI secara konsisten selama 30 tahun menjadi mitra pemerintah dalam mencetak broker properti yang profesional di Indonesia.”
Lebih lanjut menteri Zulkifli mengajak semua anggota AREBI untuk terus bekerja keras memberi kontribusi kepada pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Sementara Direktur Rumah Umum dan Komersial Direktorat Jenderal Perumahan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Fitrah Nur mengatakan, tantangan pemenuhan kebutuhan perumahan di Indonesia sangat besar. Angka backlog tahun 2020 mencapai 12.75 juta unit.
“Untuk itu diperlukan kerja sama stake holder perumahan agar kebutuhan perumahan bisa terpenuhi, termasuk dari agen properti anggota AREBI. Apalagi kontribusi sektor perumahan terhadap ekonomi sangat besar karena memiliki multiplier effect,” katanya.
Baca Juga: Kementerian PUPR Bakal Bangun Rumah Tahan Gempa di Cianjur
Founder AREBI, FIABCI World President – Elect 2022-2023 President, FIABCI – Indonesia, Managing Director Ciputra Group, Budiarsa Sastrawinata mengatakan, AREBI harus terus menjadi wadah pembinaan bagi broker properti agar bekerja profesional sehingga transaksi properti menjadi aman dan nyaman.
“Agen properti juga harus memanfaatkan teknologi karena dunia digital memiliki banyak manfaat dan saat ini sudah dimanfaatkan oleh banyak sektor usaha,” ujarnya.
Ada dua sesi pembahasan dalam The Biggest Real Estate Summit 2022 yang menghadirkan pembicara ahli di bidangnya. Sesi pertama, membahas tema “Market Update dan Peran Stake Holder Dalam Industri Properti”. Sedangkan sesi kedua membahas tema “Transformasi Digital Pada Industri Properti”. Kedua sesi tersebut dihadiri oleh beberapa narasumber yang berkompeten di bidangnya.
Acara The Biggest Real Estate Summit 2022 juga dimanfaatkan sebagai perayaan HUT AREBI ke-30. Peserta acara ini oleh performace Project Pop di akhir acara dan mendapatkan hadiah senilai jutaan rupiah berupa televisi, handphone, laptop dan sepeda motor.
AREBI Semakin Bermanfaat
Lebih lanjut Lukas Bong mengungkapkan bahwa tantangan yang dihadapi oleh agen properti ke depan akan semakin berat. Agen properti dalam bekerja tidak bisa lagi menggunakan cara lama, konvensional, tetapi harus lebih kreatif dan inovatif. Harus menggunakan dan memanfaatkan teknologi yang berkembang pesat di era digital.
“Broker properti harus bekerja lebih profesional di saat seperti ini agar bisa meraih transaksi. Konsumen sudah semakin kritis dan teredukasi. Mereka meminta pelayanan paripurna dan menyeluruh dari broker properti. Untuk itu AREBI akan terus membuat berbagai kegiatan untuk menambah pengetahuan, keterampilan, dan networking seperti training, pelatihan, seminar, talk show, dan lain-lain,” terang Lukas.
Baca Juga: SCG Tampilkan Produk Inovasi Hijau di APEC 2022
Kata dia, AREBI juga akan terus mendorong profesionalisme broker properti melalui sertifikasi. Dengan memiliki sertifikat/lisensi, broker properti dianggap sudah memiliki kemampuan menjalankan pekerjaan sebagai broker properti. AREBI juga akan terus mendorong agar perusahaan broker properti memiliki legalitas sesuai dengan aturan yang sudah ditetapkan pemerintah.
“Saat ini memang sudah tidak berlaku lagi Surat Izin Usaha Perusahaan Perantara Perdagangan Properti (SIU-P4), hanya Nomor Induk Berusaha (NIB). Namun untuk mendapatkan NIB perusahaan agen properti tetap harus memenuhi syarat seperti SIU-P4 yakni setiap perusahaan agen properti wajib memiliki 2 tenaga ahli bersertifikat,” jelas Lukas.
AREBI, kata Lukas Bong, juga akan terus berkolaborasi dan bekerjasama dengan pemerintah bersama stake holder properti lainnya untuk terus mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia. Selama ini salah satu sektor yang berkontribusi mendorong pertumbuhan ekonomi adalah properti dan broker properti menjadi bagian dari sektor properti. Ada jutaan broker properti yang siap ikut mendorong industri properti sehingga ekonomi Indonesia juga bisa terus bertumbuh di masa datang.
“AREBI ke depan akan semakin bermanfaat bagi anggota dan stake holder properti. AREBI juga akan terus mengoptimalkan Yayasan AREBI dimana di dalamnya ada AREBI Care dan AREBI Digital Indonesia agar broker properti bisa memanfaatkan teknologi untuk menjalankan pekerjaannya,” lanjut Lukas Bong.
Optimistis Pasar Properti Tumbuh
Lukas Bong mengatakan, tahun 2022, pasar properti terus tumbuh. Ada banyak faktor yang mendorong industri properti di tahun 2022. Antara lain, pandemi Covid-19 yang semakin terkendali, relaksasi dan banyaknya stimulus di sektor properti, dan strategi pengembang yang jitu seperti memasarkan rumah seharga di bawah Rp1 miliar dengan memperkecil luasan tanah dan bangunan, juga desain yang menarik dan fungsional.
Untuk tahun 2023 mendatang, AREBI optimistis pasar properti tetap bertumbuh walaupun tekanan terhadap pasar properti sangat besar antara lain tingginya tingkat inflasi, naiknya suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI-7 Day (Reverse) Repo Rate (BI7DRR), ancaman resesi tahun 2023, dan memasuki tahun politik.
Baca Juga: Akuisisi Lahan Alam Sutera, Astra Land Indonesia Akan Bangun Proyek Baru di Tangerang
“Kebutuhan properti di Indonesia sangat besar akibat populasi yang terus meningkat, backlog perumahan tinggi, dan properti tidak hanya kebutuhan utama tetapi juga menjadi investasi yang aman dan menguntungkan. AREBI meminta agar pemerintah kembali melakukan relaksasi di sektor properti dan memberikan berbagai stimulus untuk mendorong industri properti di tengah semakin banyaknya tekanan. Seperti pemberian kembali insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) 100% yang terbukti efektif meningkatkan daya beli masyarakat,” ujar terang Lukas seraya mengatakan AREBI juga berharap pada akhir tahun 2023 suhu politik tidak memanas menjelang pemilu 2024.
“Time to buy properti terus berlanjut buat investor maupun end user karena pengembang akan terus menekan harga supaya produk tetap laku perbankan juga masih memberikan suku bunga yang bersahabat. Pembangunan infrastruktur juga terus dilakukan agar semakin memudahkan aksesibilitas kawasan. Nanti kalau ekonomi pulih, harga properti pasti akan meroket lagi,” tutup Lukas.
*** Baca berita lainnya di GoogleNews