PropertiTerkini.com, (TANGERANG) — Pengolahan biokonversi sampah organik melalui budidaya maggot dan lele menjadi langkah inovatif Paramount Petals dalam mendukung pelestarian lingkungan sekaligus pemberdayaan ekonomi warga lokal.
Program ini dijalankan di Desa Cukanggalih, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, sebagai bagian dari inisiatif Corporate Social Responsibility (CSR) berkelanjutan yang dilakukan oleh Paramount Petals bersama Yayasan Gen Care.
Baca Juga: Petals Urban Market Ketiga Sukses Gaet Nyaris 8.000 Peserta: Gaya Hidup Sehat dan UMKM Kian Diminati
Program yang mulai digulirkan sejak akhir April 2025 ini menawarkan solusi pengolahan sampah rumah tangga menjadi pakan ternak ikan lele melalui proses budidaya maggot.
Lokasi pembibitan lele dan maggot berada di Kampung Soka RT 01/01, Desa Cukanggalih. Warga desa setempat secara aktif terlibat dalam pelatihan, mulai dari pengelolaan sampah, pembudidayaan maggot, hingga pembibitan dan pemeliharaan ikan lele.
Ketua Gen Care, Nico Febianto, menjelaskan bahwa penggunaan maggot sebagai pakan lele memiliki potensi besar, baik dari sisi nutrisi maupun ekonomi.
“Saya sendiri belajar soal maggot ini di daerah Sumatera, dimana bungkil sawit digunakan sebagai makanan maggot. Di Indonesia, maggot kering bahkan diekspor dengan harga mencapai Rp75 ribu/kg. Maggot mengandung 48% protein dan sekitar 28% lemak. Ini yang membuat ikan lele cepat besar dan pakan jadi lebih murah dibandingkan membeli pakan buatan,” terang Nico.
Baca Juga: 100 Rumah Program Bebenah Kampung di Kota Bandung Ditarget Rampung Juli
Ia melanjutkan, maggot hidup dipanen pada usia 21 hari, kemudian dikeringkan dengan oven, dihancurkan menjadi tepung, lalu dicetak menjadi pelet ikan. Proses budidaya berlangsung sekitar 41 hari dari telur hingga lalat dewasa.
“Tantangannya adalah bagaimana kita memisahkan bagian yang akan menjadi pelet dan yang dibiarkan tumbuh menjadi lalat dewasa. Jika semua dipanen dan tidak ada yang berkembang jadi lalat, maka siklusnya punah,” jelasnya.
Pada tahap uji coba Desember lalu, Gen Care telah memelihara 1.000 ekor ikan lele dengan pakan maggot. Dari jumlah itu, 800 ekor berhasil dipanen, sekitar 10 persen mengalami kematian, dan sisanya mengalami pertumbuhan lambat (bantet).
H Jamal, Kasi Trantib Kecamatan Curug yang mewakili Camat Curug, menyampaikan apresiasinya terhadap program yang melibatkan masyarakat secara langsung ini.
“Mudah-mudahan dengan pengolahan biokonversi sampah organik melalui budidaya maggot dan lele ini bisa berjalan lancar dan bermanfaat bagi masyarakat, terutama warga di sini. Ini adalah contoh pertama di Curug, dan jika sukses akan kami dorong diterapkan di desa-desa lainnya,” ujarnya.

Sebagai bentuk kelanjutan dari program, pada Minggu, 15 Juni 2025, Paramount Petals telah melepas 3.000 dari total 10.000 bibit lele ke kolam bioflok di lokasi program. Selanjutnya, pertumbuhan lele akan dimonitor hingga masa panen.
“Kami optimis, program kali ini juga akan berhasil hingga panen nanti dalam tiga bulan ke depan, dan bermanfaat bagi warga,” lanjut Nico.
Direktur Paramount Land, Norman Daulay, menyampaikan bahwa program ini merupakan bagian dari komitmen jangka panjang perusahaan terhadap pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat.
Baca Juga: Sabet Developer of the Year, Paramount Land Lengkapkan 3 Penghargaan Internasional
“Kami percaya bahwa keberlanjutan dimulai dari langkah kecil yang dilakukan secara konsisten. Melalui program ini, kami mendorong kesadaran dan kemandirian masyarakat dalam menjaga lingkungan sekaligus memperkuat nilai-nilai sosial,” kata Norman.
Program CSR Lain: KURASAKI dan Alternatif Daun Jati
Selain program budidaya maggot dan lele, Paramount Petals juga menjalankan program edukasi pengelolaan sampah di sekolah melalui inisiatif “KURASAKI” (Kurangi Sampah Sekolah Kita) pada Rabu, 28 Mei 2025 .
Kegiatan dengan pemberian apresiasi untuk siswa/i yang memenangkan kompetisi kelas bersih, serta penyerahan tempat sampah pilah dan alat kebersihan untuk sekolah.
Program yang bekerja sama dengan Bank Sampah Akademi Kompos (Akkom) ini telah berlangsung selama dua bulan di di MTS Al-Muawanah, Desa Kadu, Curug, Tangerang, dengan beberapa agenda, yaitu edukasi pengelolaan sampah organik dan anorganik, kegiatan operasi semut (kerja bakti membersihkan sekolah), pengangkatan Duta Lingkungan, dan lomba sekolah bersih.
Baca Juga: 5 Keunggulan Gardenia Square Paramount Petals, Ruko Komersial Terbaru yang Bikin Cuan di 2025

Program ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan sekolah yang bersih dan sehat, meningkatkan kesadaran siswa/i, guru, dan staf dalam upaya pengelolaan sampah yang lebih baik, serta menciptakan agen-agen perubahan yang membawa pengaruh positif ke luar lingkungan sekolah.
Selain itu, pada perayaan Idul Adha 2025 lalu, Paramount Land dan Paramount Petals juga turut menyalurkan hewan kurban ke beberapa tempat sebagai bentuk solidaritas sosial yang bertujuan mempererat tali silaturahmi dengan masyarakat di wilayah kerja perusahaan.
Sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan, Paramount Land juga menyalurkan total 20 kg daun jati ke tempat penyaluran hewan kurban di Paramount Gading Serpong dan Paramount Petals.
Baca Juga: Savero: Setegas Janji, Secerah Pelayanan — Ikon Hotel Tepi Kebun Raya Bogor
Daun jati merupakan alternatif ramah lingkungan pengganti kantong plastik untuk mengemas daging kurban, yang memiliki kelebihan, yaitu alami dan biodegradable, mengandung senyawa antibakteri yang menjaga kebersihan daging, menghidupkan kembali nilai tradisional, tidak mudah sobek, dan mudah didapatkan.
Gerakan ini bertujuan meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab masyarakat untuk menjaga lingkungan, sekaligus mendukung program pemerintah dalam pengurangan konsumsi sampah plastik sekali pakai.
***
Baca berita lainnya di GoogleNews