PropertiTerkini.com, (JAKARTA) – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, salah satu perbankan yang konsen membiayai perumahan rakyat kembali mengajak pengembang untuk membangun rumah bagi rakyat, terutama menghadapi ‘the new normal’.
Direktur Utama Bank BTN Pahala N Mansury mengatakan, pola hidup baru atau the new normal pada masa pandemi Covid-19 akan pula menjadi tantangan bagi seluruh sektor kehidupan. Para pelaku usaha pun dituntut untuk segera beradaptasi khususnya bagi industri properti di tanah air.
Baca Juga: Mulai Bulan Ini, BTN Salurkan Subsidi untuk 146.000 Unit Rumah
“Bersama dengan pengembang Bank BTN bersiap menyambut the new normal tersebut,” ujar Pahala dalam webinar yang mengusung tema “Strategi Bisnis Properti Menghadapi Covid-19” di Jakarta, Rabu (20/5/2020), lalu.
BTN, lanjutnya, membuka diri bersinergi dan berkolaborasi dengan mitra kerja, khususnya pengembang, untuk membuat strategi agar tetap survive dalam menjalankan bisnisnya di tengah pandemi Covid-19.
Adapun narasumber dalam webinar tersebut antara lain Direktur Utama Bank BTN Pahala N Mansury, Ketua Umum DPP REI Paulus Totok Lusida, Ketua Umum DPP Apersi Junaidi Abdillah, Ketua Umum Himperra Harry Endang Kawidjaja dan Pengamat Properti dari Indonesia Property Watch Ali Tranghanda.
Pahala mengatakan perseroan siap menjadi mitra pemerintah maupun developer dalam mendorong kebangkitan bisnis properti. The new normal akan menjadi momen kebangkitan industri properti dengan dukungan BTN.
Baca Juga: Luar Biasa! Di Tengah Pandemi Bisa Closing Properti Puluhan Unit, Dapat Komisi Nyaris Rp400 Juta
“Kami telah membuktikan selama ini bahwa Bank BTN menjadi pendamping setia para pelaku bisnis properti terutama para pengembang yang membangun rumah khususnya untuk masyarakat MBR,” katanya.
Di tengah pandemi berlangsung, perseroan juga menunjukkan komitmen sebagai bank yang terbesar dalam menyalurkan KPR Subsidi maupun Non Subsidi.
Tercatat hingga April 2020 penyaluran KPR Subsisi Bank BTN telah menembus 105 persen dari target atau telah terealisasi sebanyak 26.836 unit.
Pencapaian tersebut merupakan realisasi 99 persen atau sebesar Rp3,57 triliun dari dana subsidi pemerintah yang disalurkan melalui Bank BTN.
“Mulai Mei 2020 Bank BTN sudah siap menyalurkan SSB dengan target 146.000 unit, yang diharapkan dapat terserap semua di tahun ini,” ujarnya.
Baca Juga: Penjualan Properti Menengah Bawah Turun Hingga 62,5%
Menurut Pahala, BTN pada masa pandemi Covid-19 telah membantu bisnis properti tanah air agar tetap terus berjalan dengan dukungan antara lain adanya tambahan likuiditas untuk penyerapan kuota SSB, melakukan perbaikan business process terutama untuk calon debitur ASN, TNI, Polri, BUMN kolektif maupun payroll.
Selain ini juga telah memberikan relaksasi penyerapan KPR BTN Subsidi untuk menjaga pertumbuhan realisasi KPR Subsidi.
“Kita siap melakukan perbaikan untuk kemajuan bisnis properti sebagai bentuk dukungan kepada pemerintah,” ungkap Pahala.
Lebih lanjut, kata dia, banyak hal yang sudah dilakukan untuk mendukung penyerapan produk pengembang, seperti dengan menyiapkan produk dan layanan berbasis digital.
“Makin banyak kemudahan, masyarakat juga akan dengan cepat mengakses produk-produk rumah yang dijual pengembang melalui portal rumah online yang sudah disiapkan BTN termasuk dalam hal ini proses KPR dapat dilakukan secara online,” paparnya.
Baca Juga: Bahaya Jika Sektor Properti Kolaps, 174 Industri Bakal Tumbang
Menurut Pahala, the new normal harus dijawab dengan sinergi dan kolaborasi untuk terus membangun rumah dan BTN siap mendukung.
“Mari saling berkolaborasi karena kerjasama antara Bank dan pengembang perumahan adalah kunci utama untuk mendorong sektor properti di Indonesia bangkit. Ini adalah momentum untuk mendorong percepatan membangun rumah sebagai dukungan atas program sejuta rumah yang diinisiasi Presiden Joko Widodo sejak 2015,” tegasnya.
Sementara itu Ketua Umum DPP REI Paulus Totok Lusida menyampaikan sejumlah usulan kepada pemerintah agar para pengembang diberikan keringanan dan penghapusan pajak PPH 21 serta restrukturisasi kredit bagi para developer.
“Untuk perbankan, kami harapkan ada keringanan suku bunga kredit konstruksi bagi pengembang yang membangun perumahan untuk MBR. Selain itu juga meminta perbankan siap menerapkan mekanisme akad kredit secara virtual selama PSBB diberlakukan,” ujar Totok.
Baca Juga: Tantangan Besar Bagi Hunian Sewa: Tips dan Rekomendasi bagi Penyewa
Senada dengan REI Ketua Himperra Harry Endang Kawidjaja meminta relaksasi agar anggotanya dapat terus membangun rumah untuk rakyat, dimana hal yang utama adalah sinergi dari perbankan dan pengembang.
“Asosiasi dapat bersatu melobi pemerintah membuat skema pembiayaan khusus pandemi, bagaimana ke depan kita terus dapat membangun rumah untuk mendukung program pemerintah,” urainya.
Sementara itu Pengamat Properti dari IPW, Ali Tranghada memberikan dukungan kepada Bank BTN untuk membuka diri bersama pengembang maju di tengah pandemi Covid-19 yang saat ini sedang menjadi masalah bangsa.
Baca Juga: 3 Hal yang Anda Butuhkan untuk Membeli Rumah dengan Bitcoin
“Sudah saatnya bersama untuk menyelesaikan masalah dan tetap survive. Untuk itu pengembang perlu menata ulang anggaran keuangannya antara lain melakukan efisiensi perusahaan, menjaga cash flow, dana cadangan dan jika diperlukan meminta kebijakan restrukturisasi kepada perbankan,” tutupnya.