PropertiTerkini.com, (JAKARTA) – Agung Podomoro Group meluncurkan proyek terbaru di barat Jakarta, Kota Podomoro Tenjo. Proyek masterpiece Agung Podomoro Group seluas 650 hektar ini disebut sebagai the next Serpong.
Lokasinya strategis diapit dua stasiun KRL Commuter Line, yakni Stasiun Tigaraksa dan Stasiun Tenjo. Jarak tempuhnya hanya sekitar 15-20 menit menuju ke Serpong atau sekitar 40 menit ke Bintaro.
Baca Juga: Benarkah, Wilayah Timur Jakarta Bangkit Lebih Cepat?
Tidak hanya itu, akses jalan tol juga bisa dilalui. Pertama adalah Tol Serpong-Balaraja yang saat ini sedang dikembangkan dengan akses terdekat adalah pintu Tol Jambe yang berjarak sekitar 2 kilometer. Kedua, Tol Jakarta-Merak dengan pintu Tol Balaraja Timur yang berjarak sekitar 7 kilometer ke Kota Podomoro.
Zaldy Wihardja, Assistent Vice President Kota Podomoro mengatakan, Kota Podomoro Tenjo dihadirkan sebagai solusi masyarakat modern yang hidup menyesuaikan dengan kondisi new normal.
“Saat ini, Kota Jakarta sudah sangat padat, termasuk kawasan Serpong juga memiliki tingkat kepadatan yang cukup tinggi. Sehingga kawasan berikutnya yang menjadi pilihan terbaik adalah Tenjo,” ujar Zaldy saat product knowledge Kota Podomoro kepada para agen dan broker properti Indonesia, Senin (3/8/2020).
Baca Juga: Rolling Hills Karawang, Proyek Baru Lippo Group di Koridor Timur Jakarta
Kota Podomoro Tenjo berada dalam kawasan Kabupaten Bogor, namun juga persis berbatasan dengan Kabupaten Tangerang dan Banten.
Proyek kota satelit terbaru ini juga berada dalam rencana strategis pengembangan kawasan berbasis transit oriented development (TOD), yakni TOD Tigaraksa.
Bahkan, pihak pengembang (PT. Mitra Abadi Utama) dan PT Kereta Api Indonesia juga telah menyepakati kerjasama pengembangan kawasan TOD Tigaraksa tersebut. Dan nantinya, akan ada stasiun baru di antara Stasiun Tigaraksa dan Stasiun Tenjo.
“Kawasan ini kami namakan Grand TOD Kota Podomoro atau Grand Station Kota Podomoro Tigaraksa, persis di tengah-tengah kedua stasiun tersebut,” ungkapnya.
Baca Juga: Tingginya Antusias Mienial Beli Rumah di Klaster Agnesi, Summarecon Serpong
Untuk ini, kata Zaldy, konsumen tidak perlu ragu atas akses dan lokasi proyek Kota Podomoro tersebut. “Grand TOD Kota Podomoro diperkirakan akan mulai dibangun di akhir tahun ini,” tegasnya.
Harga Terjangkau
Mengusung desain kota modern, lanskap Kota Podomoro juga ditangani langsung oleh konsultan internasional yang juga telah sukses menangani beberapa proyek APL lainnya, seperti Central Park di Jakarta Barat.
Proyek ini diklaim sebagai ultimate smart city yang akan mengakomodir berbagai teknologi kekinian untuk mendukung segala aktivitas penghuni.
Perumahan juga akan dibangun sebagai hunian ramah lantaran dilengkapi solar panel untuk menghemat energi. Juga desain yang lebih terbuka sehingga lebih ramah akan cahaya alami.
Baca Juga: Jababeka Pasarkan Rumah Sehat Dua Lantai Rp300 Jutaan
Bahkan, proyek terbaru di barat jakarta ini adalah proyek kawasan hunian pertama di Indonesia yang mengaplikasikan greenbelt concept. Greenbelt dalam kawasan ini sekaligus akan menjadi paru-paru dari Kota Podomoro.
Beragam fasilitas kota sudah pasti akan dikembangkan, mulai dari kawasan komersial, fasilitas olahraga, termasuk akan dibangun Masjid Agung Tenjo.
Untuk tahap pertama, pengembang akan memasarkan cluster hunian premium yang berada di gerbang masuk perumahan juga persis menempel dengan area CBD juga TOD Kota Podomoro.
Tidak hanya itu, bersamaan dengan cluster premium, juga akan dipasarkan rumah standar yang berada di pintu timur. Ini juga sebagai bentuk dukungan pengembang kepada pemerintah dalam upaya menyediakan hunian terjangkau bagi masyarakat menengah bawah.
Baca Juga: Invensihaus R di BSD City Terjual Habis Saat Launching
Adapun rumah premium terdiri dari beberapa tipe, yakni tipe 40/119 dengan perkiraan harga mulai Rp460-550 juta, 40/140 berkisar mulai Rp510-600 juta, 40/160 sekitar Rp550-660 juta, 52/160 sekitar Rp610-730 juta, dan tipe 52/176 dipasarkan dengan range harga sekitar Rp650-770 juta.
Sedangkan rumah standar pada tahap awal akan dijual untuk tipe 27/60 dengan range harga mulai Rp180-220 juta dan tipe 36/72 dengan perkiraan harga mulai Rp220-270 juta.
Hunian-hunian tersebut didesain sebagai konsep rumah tumbuh sehingga kelak pemiliknya dapat mengembangkan rumah tersebut. Seperti tipe standar yang juga bisa dikembangkan menjadi rumah dua lantai.
Baca Juga: Punya Penghasilan Rp2 Juta Bisa Beli Rumah di BNI Griya Expo Online
Pengembang menyediakan beberapa cara bayar, yakni tunai keras, tunai bertahap dan KPR bank. Saat ini sudah bisa dipesan dengan sistem NUP sebesar Rp2 juta untuk cluster rumah standar dan Rp5 juta untuk cluster rumah premium.