PropertiTerkini.com, (SULAWESI TENGAH) — Memasuki tahun keempat pasca-bencana gempa bumi serta tsunami dan likuifaksi yang terjadi di sejumlah wilayah di Sulawesi Tengah pada 2018 lalu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mempercepat upaya pemulihan kerusakan infrastruktur. Salah satunya melalui penyelesaian pembangunan hunian tetap (huntap) yang ditujukan bagi masyarakat terdampak.
Tercatat sejak 2019, Kementerian PUPR melalui program Contingency Emergency Response Component (CERC) telah menyelesaikan pembangunan huntap tahap I pada Desember 2021 sebanyak 1.679 unit di Sulawesi Tengah dan akan dilanjutkan pembangunannya pada tahap 2. Selain oleh Kementerian PUPR, pembangunan huntap juga dilakukan oleh lembaga swadaya masyarakat yaitu Yayasan Buddha Tzu Chi sebanyak 1.500 unit di Kawasan Tondo dan 500 unit di Kabupaten Sigi.
Baca Juga: Menteri Basuki Tekankan Kualitas dan Estetika Infrastruktur Permukiman
Kepala Satuan Tugas (satgas) Penanggulangan Bencana Kementerian PUPR di Sulteng, Arie Setiadi Moerwanto, dalam Rapat Koordinasi Teknis Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana Sulteng, Selasa (11/10/2022), mengatakan huntap yang dibangun oleh Kementerian PUPR pada tahap 2 dilaksanakan melalui program Central Sulawesi Rehabilitation and Reconstruction Project (CSRRP). Huntap yang dibangun sebanyak 4.092 unit, tersebar di Kota Palu sejumlah 2.671 unit, Kabupaten Sigi sejumlah 653 unit, dan Kabupaten Donggala sejumlah 768 unit.
Menurut Arie, saat ini sedang dilakukan pembangunan huntap 775 unit yang tersebar di Kota Palu dan Kabupaten Donggala. Kegiatan tersebut ditargetkan selesai pada Juli 2023. Akan menyusul kegiatan pembangunan huntap 1.566 unit yang saat ini masih dalam proses lelang atau pengadaan. Diharapkan proses pengadaan berjalan lancar sehingga dapat terkontrak pada Desember 2022 serta ditargetkan selesai pelaksanaan konstruksinya pada November 2023.
Arie menambahkan, dibutuhkan kerja sama antar pelaksana kegiatan baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah (pemda) untuk mendukung keterpaduan infrastruktur sistem drainase, keterpaduan jaringan jalan, penyediaan air minum, dan infrastruktur permukiman lainnya.
Baca Juga: Penataan Permukiman Kumuh Kelayan Barat Selaras Tema Hari Habitat Dunia 2022
Pemberian kepemilikan hak atas tanah dalam bentuk sertifikat telah dilakukan pada 3 lokasi huntap yang telah selesai dibangun. Capaian sertifikasi tanah yang telah dilakukan menurut catatan Kanwil BPN Provinsi Sulawesi Tengah hingga saat ini yaitu 1.000 dari total 1.500 unit di Huntap Tondo-1, 1.000 unit di Huntap Pombewe, dan 230 unit di Huntap Duyu.
Saat ini sedang direncanakan pembangunan Huntap Satelit Petobo dan Huntap Satelit Lere. Khusus pada Huntap Satelit Lere, diungkapkan Arie, pembangunan infrastruktur permukiman terindikasi akan bersinggungan dengan beberapa kegiatan lain seperti Pembangunan Jembatan Palu IV, rencana Pembangunan Elevated Road, dan rencana pembangunan kolam retensi. “Hal ini perlu menjadi perhatian bersama agar dapat dilaksanakan secara sinergis,” ujar Arie.
*** Baca berita lainnya di GoogleNews