PropertiTerkini.com, (LANGSA) — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Ditjen Perumahan menyalurkan bantuan perumahan melalui Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) atau bedah rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di Kota Langsa, Aceh.
Pembangunan bantuan rumah swadaya tipe 36 tersebut akan dilakukan terhadap 113 unit rumah. Nantinya, warga yang tinggal di bantaran Sungai Langsa akan menempati rumah layak huni tersebut.
Baca Juga: Pembangunan Jalan Tol Binjai-Langsa 131 KM Dimulai
Direktur Jenderal Perumahan Khalawi Abdul Hamid berharap, adanya relokasi rumah tidak layak huni tersebut dapat mengurangi kawasan kumuh di daerah itu.
“Meski di tengah wabah Covid-19, kami memastikan bahwa Program BSPS melalui padat karya ini tetap bisa berjalan di lapangan,” ujar Khalawi beberapa waktu lalu.
Melalui Program BSPS tersebut, kata dia, pemerintah ingin membangkitkan semangat masyarakat untuk saling membantu antar sesama dan agar lebih banyak masyarakat yang kurang mampu di daerah dapat meningkatkan kualitas rumahnya menjadi layak huni.
“Program dengan skema padat karya ini ditargetkan dapat mempertahankan daya beli masyarakat dan mengurangi angka pengangguran di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi akibat pandemi Covid-19,” terangnya.
Baca Juga: Pemerintah Tambah Alokasi Penerima BSPS di Sulawesi Tengah
Sementara Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Wilayah Sumatera I Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Lilik Lastantyo Adiarso menyatakan, total rumah swadaya yang akan dibangun untuk relokasi warga yang tinggal di bantaran Sungai Langsa adalah sebanyak 113 unit.
“Proyek ini merupakan hasil kolaborasi program perumahan Pemkot Langsa dan Kementerian PUPR,” katanya.
Menurut Lilik, kawasan bantaran sungai harus bebas dari kawasan permukiman sehingga aliran sungai dapat terpantau dengan baik. Proses relokasi dan pembangunan rumah swadaya akan dilaksanakan melalui Program Padat Karya Perumahan Swadaya sehingga masyarakat dapat terlibat aktif dalam proses pembangunannya.
Baca Juga: Alokasi Anggaran FLPP 2021 Rp19,1 Triliun, Kuota Berdasarkan Provinsi
Lebih lanjut, Lilik menerangkan, pada tahun ini pihaknya akan membangun sebanyak 103 unit di Gampong Timbang Langsa, Kecamatan Langsa Baro dan 10 unit di Gampong Telaga Tujoh, Kecamatan Langsa Barat. Adapun sumber dana pembangunan rumah swadaya tersebut berasal dari APBD Kota Langsa dan Dana BSPS dari Kementerian PUPR.
“Total anggaran untuk pembangunan rumah tersebut sebesar Rp2,1 miliar, sementara luas tanah yang dihibahkan kepada masyarakat penerima manfaat nantinya seluas 10 x 15 meter,” ucapnya.
Lilik menambahkan, salah satu program dari Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR adalah Program BSPS dimana tujuan utamanya adalah untuk mendorong keswadayaan masyarakat dalam peningkatan kualitas rumah dari yang tidak layak huni menjadi layak huni.
Program BSPS ini juga menjadi wujud nyata upaya pemerintah membantu masyarakat di tengah pandemi Covid-19 sekaligus meningkatkan kualitas rumah masyarakat agar lebih layak huni.
Baca Juga: Pendaftar SiKasep Terus Meningkat, Mayoritas Berpenghasilan di Bawah Rp4 Juta
Sementara itu, Walikota Langsa Usman Abdullah mengatakan, pihaknya sudah menyediakan lahan seluas 13 hektar untuk program BSPS tersebut. Tanah tersebut nantinya akan dihibahkan kepada masyarakat penerima manfaat.
“Kami siap mendukung penuh pelaksanaan Program BSPS untuk kesejahteraan masyarakat Kota Langsa,” tandasnya.