PropertiTerkini.com, (JAKARTA) — Memperingati Hari Perumahan Nasional (Hapernas), Habitat for Humanity Indonesia bekerjasama dengan Kementerian PUPR, Universitas Indonesia, dan Real Estate Indonesia (REI) menggelar Indonesia Housing Forum. Acara tersebut digelar di Aula Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, Rabu (30/8/2023).
Mengusung tema “Membangun Rumah Inklusif, Berkelanjutan, dan Terjangkau untuk Semua”, Indonesia Housing Forum melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Mulai dari institusi pemerintah, real estate, perbankan, ikatan arsitek, mahasiswa, media, hingga pengusaha di bidang perumahan.
Baca Juga: Basuki Dorong Terus Kolaborasi Untuk wujudkan Hunian Layak
Kegiatan digelar untuk berdiskusi dan mencari solusi atas berbagai isu, tantangan, hambatan, kisah sukses, dan keterlibatan multipihak dalam penyediaan rumah layak huni bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Susanto Samsudin, Direktur Nasional Habitat for Humanity Indonesia menyampaikan, Indonesia Housing Forum tidak sekedar kegiatan rutin, melainkan sebuah gerakan massif yang melibatkan semua pihak.
Kata dia, kegiatan tersebut juga digelar secara sistematis dan bersinergi untuk mencari solusi konkrit atas persoalan pemenuhan kebutuhan rumah layak huni, termasuk penyelesaian persoalan kawasan informal atau kumuh di wilayah urban dan plural.
“Kami berharap, melalui Indonesia Housing Forum yang dilakukan secara rutin ini, dalam 10 tahun ke depan, setidaknya lahir sebuah peta jalan yang menjadi salah satu rekomendasi strategi nasional untuk mengatasi masalah perumahan,” katanya.
Baca Juga: Program Sejuta Rumah Capai 634.132 Unit Hingga Agustus 2023
Susanto menambahkan, selama 3 kali penyelenggaraan Indonesia Housing Forum yakni sejak 2017 hingga 2019 dan 2021, telah menghasilkan 13 gagasan baru untuk mengatasi masalah perumahan di Indonesia. Salah satu yang paling nyata dan telah diterapkan, yaitu CSR Forum yang digagas tahun 2019.
“Harapan kami, kita dapat mengurangi paling tidak 30% masalah perumahan dengan meningkatkan jumlah pembangunan rumah layak huni,” ujar Susanto.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono dalam
sambutan tertulis yang dibacakan oleh Direktur Jenderal Cipta Karya, Diana Kusumastuti menyampaikan, penyediaan rumah layak huni bagi kelompok rentan juga menjadi fokus Kementerian PUPR.
“Oleh karena itu, dukungan dari berbagai pihak sangat kami butuhkan. Kami juga sangat mengapresiasi penyelenggaraan Indonesia Housing Forum yang diinisiasi oleh Habitat Indonesia ini. Kami tidak dapat memungkiri banyaknya dukungan terhadap sektor perumahan dari Kementerian/lembaga lain untuk penanganan Rumah Tidak Layak Huni dan infrastruktur permukiman,” ungkap Diana.
Dani Mutaqin, Direktur Eksekutif DPP Real Estate Indonesia menanggapi pelaksanaan Indonesia Housing Forum 2023 menghasilkan sesuatu yang konkrit.
“Kami dari asosiasi berharap Indonesia Housing Forum ini tidak hanya sekadar forum tetapi realisasi dari forum itu sendiri. Kami berharap, ketersediaan rumah subsidi maupun non subsidi ke depan lebih terpenuhi dan merata. Harapannya peran sektor perumahan sebagai pendorong dalam menciptakan bisnis yang baik dan lancar semakin terlihat nyata,” terangnya.
Baca Juga: Klaster Namee di EONNA BSD City Hadir dengan 7 Prinsip Dasar Hunian Korea
Dari sudut pandang akademisi, Ayomi Dita Rarasati, Ketua Departemen Teknik Sipil Universitas Indonesia mengungkapkan pentingnya peran rumah.
“Diskusi seperti ini sangat penting diadakan mengingat rumah yang layak sebagai wadah hunian yang manusiawi, utuh, dan sehat guna melahirkan generasi penerus bangsa yang handal dan baik,” ujarnya.
Diketahui, Indonesia Housing Forum merupakan rangkaian kegiatan Housing Forum yang diadakan serentak di 70 negara, di tingkat Asia Pasifik dengan puncak acara diadakan Oktober 2023 mendatang di Korea.
Baca Juga: Rayakan Eksis 20 Tahun, JBS Gelar Diskon Besar-besaran Pintu Baja Fortress
Selama 4 kali diadakan sebagai ruang bagi setiap pemangku kepentingan untuk saling berdiskusi terkait masalah perumahan, Indonesia Housing Forum telah dihadiri lebih dari 10.000 peserta.
Baca berita lainnya di GoogleNews
*** Baca berita lainnya di GoogleNews