PropertiTerkini.com, (JAKARTA) — Pembangunan infrastruktur jalan tol dan non tol yang merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN), giat dibangun oleh pemerintah. Bahkan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan pembangunan jalan tol baru hingga 2024 akan mencapai 2.724 kilometer.
Adapun kehadiran jalan tol tersebut akan menghubungkan kawasan-kawasan produktif, sehingga akan dapat mengurangi biaya logistik dan meningkatkan daya saing produk dalam negeri.
Baca Juga: Jalan Tol Serpong-Balaraja Dikebut, Begini Progresnya
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, Hedy Rahadian mengatakan, Kementerian PUPR menargetkan untuk membangun 2.724 kilometer jalan tol baru di seluruh Indonesia hingga 2024. Dengan begitu, total ruas tol di seluruh Nusantara akan mencapai panjang 4.817 kilometer.
“Hingga akhir 2019 telah beroperasi 2.093 kilometer jalan tol, dan sampai Oktober 2020 total 2.303,8 kilometer. Ada tambahan 310 kilometer tol baru yang diresmikan. Target kita di akhir 2024 adalah 4.817 kilometer jalan tol,” ujar Hedy di Jakarta, Selasa (20/10/2020).
Menurut Hedy, target tersebut adalah bagian dari tujuan untuk menurunkan waktu tempuh rata-rata per 100 kilometer (travel time) yang akan berdampak pada penurunan biaya logistik. Hal ini menurutnya menunjukkan seberapa kompetitif jaringan jalan di Indonesia dalam mendukung sistem logistik.
Dari analisis yang dilakukan, travel time saat ini berada pada kisaran 2,3-2,5 jam per 100 kilometer. Dalam target jangka panjang diharapkan dapat turun menjadi 1,5 jam per 100 kilometer.
Baca Juga: Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi Dukung Pariwisata Bali
“Strategi untuk mencapai itu adalah salah satunya dengan menjadikan jalan bebas hambatan sebagai backbone. Untuk mencapai target travel time 1,5 jam per 100 kilometer tersebut, berdasarkan hasil kajian dibutuhkan hampir 19 ribu kilometer total jaringan jalan bebas hambatan di Indonesia,” terang Hedy.
Hingga akhir Desember 2020, diungkapkan Hedy akan diselesaikan konstruksi 11 ruas tol baru sepanjang 125 kilometer.
Ke 11 ruas tersebut yakni Cimanggis-Cibitung Seksi IA (Cimanggis-Jatikarya) 3,17 kilometer, dan Ujung Pandang Seksi 3 (AP Pettarani) 4,3 kilometer yang ditargetkan selesai konstruksi minggu ketiga Oktober.
Kemudian Krian-Legundi-Bunder-Manyar Seksi 1, 2, dan 3 (Krian-Bunder) 29 kilometer ditargetkan selesai konstruksi pada minggu keempat Oktober.
Adapun Balikpapan-Samarinda Seksi 1 (KM 13-Samboja) 22 kilometer dan Cinere-Serpong Seksi 1 (SS Serpong-SS Pamulang) 6,5 kilometer yang ditargetkan selesai konstruksi pada November 2020.
Baca Juga: Tol Cimanggis-Cibitung Dukung Kawasan Industri
Sementara yang ditargetkan selesai di Desember 2020, yakni Bogor Ring Road Seksi 3A (Simpang Yasmin-Kayu Manis) 3 kilometer; Kayu Agung – Palembang-Betung Seksi 1 Tahap 1B (Jakabaring-SS Kramasan) 9 kilometer, Cibitung-Cilincing Seksi 1 (Cibitung-Gabus Indah) 13,52 kilometer, Cengkareng-Kunciran 14,19 kilometer.
Selanjutnya adalah Medan-Binjai Seksi 1 Segmen 1B-1D Jl Veteran-Tj Mulia 3,52 kilometer, dan Bekasi-Cawang-Kampung Melayu Seksi 1 (Koneksi Toll to Toll Wiyoto Wiyono + On Ramp Pasar Gembrong) & 2A (Jaka Sampurna-Kayuringin) 5,71 kilometer.
Dikatakan Hedy, saat ini sebanyak 14 ruas tol dari 64 proyek tol PSN telah beroperasi penuh. Sedangkan 10 ruas lainnya baru beroperasi sebagian.
‘Sementara 26 ruas sedang dalam tahap pengerjaan fisik, dan 14 ruas sisanya masih dalam tahap perencanaan,” katanya.
Selanjutnya terdapat 9 usulan PSN baru jalan tol yang sedang dalam proses, dimana 4 ruas dimasukkan ke dalam penambahan lingkup PSN sebelumnya, dan 5 usulan PSN lain adalah ruas baru.
Baca Juga: Kementerian PUPR Tingkatkan Konektivitas Jalan Lingkar Morotai
Berdasarkan data, sebanyak 4 ruas jalan tol yang akan ditambahkan dalam lingkup PSN sebelumnya antara lain ruas Ngawi-Kertosono-Kediri, Bogor Outer Ring Road (BORR), Depok-Antasari, Solo-Yogyakarta-New Yogyakarta International Airport (NYIA) Kulonprogo.
Sedangkan 5 jalan tol baru yang diajukan sebagai Proyek Strategis Nasional di antaranya ruas Gedebage -Tasikmalaya-Cilacap (206,65 kilometer), akses Pelabuhan Patimban (37,70 kilometer), Semarang Harbour Toll Road (21,03 kilometer), Maros-Sungguminasa-Takalar (48,12 kilometer), dan Samarinda-Bontang (94 kilometer).
Selain penambahan usulan PSN beberapa ruas jalan tol, Hedy menyatakan terdapat ruas yang akan dikeluarkan dari daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) sektor jalan tol, yakni ruas tol Palembang-Tanjung Api-Api.
PSN Jalan Non Tol
Selain jalan tol, Hedy mengungkapkan terdapat empat ruas jalan nasional (non-tol) yang masuk ke dalam daftar PSN, yakni ruas Palu-Parigi (47,86 kilometer), ruas Gorontalo-Manado (586,29 kilometer), Trans Maluku (426,42 kilometer), dan Lingkar Morotai (189,21 kilometer).
“Saat ini progres fisiknya untuk Jalan Lingkar Morotai sudah terbangun sepanjang 150,72 kilometer, Jalan Palu-Parigi sudah 13,08 kilometer, Jalan Gorontalo-Manado sudah 415,48 kilometer, dan Jalan Trans Maluku sudah 297,23 kilometer,” pungkas Hedy.