Krisis yang melanda Eropa dan Amerika beberapa waktu lalu berpengaruh besar terhadap distribusi dan pemasaran berbagai produk Indonesia, termasuk furnitur atau mebel. PT Euroindo Jaya, salah satu produsen dan eksportir berbagai produk furnitur pun mengalami penurunan omzet yang cukup drastis. Meski demikian, pihak perusahaan terus berupaya agar kembali bangkit dan meningkatkan penjualannya, termasuk dengan mulai menjajaki pasar domestik.
Sejatinya, perusahaan yang resmi berdiri pada 2003 ini fokus pada produk outdoor furniture dan 100 persen diekspor ke negara-negara di Eropa, seperti Perancis, Italia, Portugal, juga ke Amerika Serikat, Brasil, Kanada, dan beberapa negara lainnya.
Presiden Direktur PT Euroindo Jaya, Agustina Aan Rosmala dalam perbincangannya dengan IndoTrading News di kantornya menuturkan, Perancis adalah negara tujuan utama pemasaran produknya tersebut. “Produk utama kami adalah berbagai jenis furnitur jati untuk outdoor, seperti lounger atau folding untuk di pinggir kolam, pantai atau garden,” ujarnya.
Namun dikarenakan permintaan pasar yang bervariatif, pihak perusahaan pun mulai mengembangkan ke berbagai jenis produk lainnya, seperti untuk indoor (meja, kursi, tempat tidur, rak, lemari, dan lainnya).
Adapun produk-produk yang terbuat dari rotan (rattan furniture), seperti kursi warna-warni (staking armchair fancy color: yellow, pink, blue, red, white); round table; flowes plan; rattan armchair; rattan chair + poff w cushion chair; living set; dining chair; occasional chair; dan sebagainya.
Tak hanya itu, perusahaan yang beralamat di Kav. Marinir Blok AC No. 7, Pondok Kelapa, Jakarta Timur ini juga memasarkan berbagai produk hadicraf dan aksesori lainnya. Antaralain, berbagai jenis dan varian abaca; bathroom accessories; iron; pillow; stationary; placemat & table runner; placemat & table runner; wooden batik; picture frame; dan lain sebagainya.
“Khusus untuk produk-produk furnitur, kami produksi sendiri di pabrik kami di Jepara, Jawa Tengah. Hanya beberapa jenis tertentu yang kami kerjasama dengan perusahaan lain,” terang Aan.
Dari banyak jenis outdoor furniture yang dipasarkan ke luar negeri, Aan bilang produk yang cukup tinggi peminatnya adalah jenis folding chair. “Produk tersebut bisa dengan mudah dipindahkan karena dapat juga dilipat.”
Soal harga, Aan memastikan jika produknya tersebut dipasarkan dengan harga yang cukup kompetitif. Harga bervariasi, tergantung ukuran, bahan, kerumitan, juga kemasannya.
“Ada produk kami yang harganya murah, menengah dan mahal. Misalkan, Folding Chair ada yang sekitar USD 14-16, meja-meja besar yang berukuran 3-4 meter persegi USD 400-an. Tergantung juga kemasannya,” tegasnya. Demikian halnnya untuk di pasaran Indonesia, produk tersebut dilego dengan kisaran harga mulai Rp 1-an juta, hingga belasan juta rupiah.
Imbas Krisis Eropa
Fokus pemasaran produk-produk Euroindo Jaya ke berbagai negara di Eropa dan Amerika akhirnya perlahan terganggu dengan krisis yang melanda kedua benua tersebut. Hal ini diperparah dengan adanya anomali cuaca yang ternyata sangat berpengaruh juga pada permintaan outdoor furniture. Perancis yang menjadi negara tujuan utama pun mulai turun drastis. Jika sebelum krisis perusahaan ini mampu mengekspor berbagai produk hingga 80-100 kontainer, namun semenjak krisis, turun drastis dan hanya menyisakan sekitar 25 kontainer per bulan.
“Kondisinya memang sangat parah. Banyak teman-teman saya yang tutup. Namun kami terus berupaya, meskipun pemasaran kami turun. Jangan sampai malah mengurangi pegawai,” ujar Aan.
Diakuinya, krisis Eropa dan Amerika kali ini adalah yang terparah. “Saya juga pernah mengalami resesi di Perancis dan beberapa negara lainnya, tapi cepat kembali stabil. Namun krisis kali ini memang yang paling sulit.”
“Ada buyer saya di Perancis yang sudah 22 tahun jualan produk outdoor furniture kami. Tahun ini sama sekali dia tidak dapat. Padahal sudah selama 22 tahun selalu ada permintaan darinya. Jadi yang paling parah memang di outdoor jati,” Aan mencontohkan.
Namun demikian, Aan sedikit bernapas lega, pasalnya, meskipun pemasaran produk-produk tersebut (outdoor jati) sedang lesu, namun di sisi lain produk jenis rotan (rattan furniture) mulai diminati para buyer luar negeri.
“Jadi tahun lalu furnitur dari jatinya masih lebih lumayan, tahun ini malah rotan yang lebih bagus pemasarannya,” tutur Aan.
Jajaki Pasar Lokal
Gejolak pasar global, khususnya Eropa yang masih terganggu, menjadikan PT Euroindo Jaya mulai membidik pasar lokal. Pertengahan 2012 lalu, perusahaan ini mulai menggenjot pasar lokal dengan produk-produk indoornya. Meski demikian, tidak menutup kemungkinan untuk outdoor furniture dan produk rotan, maupun handicraft.
“Tapi ekspor masih lebih dominan, sebab untuk pasar lokal baru kami mulai sekitar 1,5 tahun ini,” tegas Aan.
Untuk pasar lokal, Aan masih fokus untuk pemasaran di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Produknya tersebut telah dipasarkan di beberapa tempat, seperti di sebuah ruko miliknya di Green Wisata Tambun, Bekasi, Jawa Barat, dan di gedung Smesco UKM, Jakarta Selatan.
Kualitas produk berstandar internasional tentu menjadi kekuatan tersendiri bagi produk-produk PT Euroindo Jaya. Pantaslah, produknya itu pun terus diminati oleh para konsumen. Aan optimis, produk-produknya ini bakal mendapat respons positif dari pasar dalam negeri.
Ke depan, Aan juga berencana akan menjajaki pasar Asia, seperti China, juga India dan Timur Tengah. “Tapi saya harus cari tahu dulu, selera pasar di sana seperti apa. Sebab di Eropa, antara Perancis dan Jerman saja seleranya beda-beda. Padahal kedua negara tersebut berdekatan,” pungkasnya. [Pius Klobor/IndoTrading News]
Nah, Anda Berminat?
Hubungi:
PT Euroindo Jaya
Kav. Marinir Blok AC No. 7, Pondok Kelapa, Jakarta 13450
Phone: (62-21) 8690 2815
Fax: (62-21) 8690 2816