PropertiTerkini.com, (BALI) — Selama ini, pusat pariwisata Bali kerap terfokus pada kawasan Kuta, Seminyak, dan Canggu. Sementara itu, daerah penyangga seperti Gianyar kerap menghadapi tantangan besar, seperti keterbatasan promosi digital, dominasi jaringan hotel besar, dan sumber daya manusia yang minim untuk mengelola distribusi online.
Namun, Starloka Saba Bali, sebuah hotel lokal di Gianyar, berhasil mematahkan stigma tersebut.
Baca Juga: Inovasi ecommerceloka, Startup Bali Ini Tingkatkan Pendapatan Mitra Properti Hingga 35%
Bermitra dengan ecommerceloka, perusahaan teknologi pariwisata asal Bali, Starloka berhasil mencatat tingkat hunian hingga 80%, meski berada di luar jalur utama wisata.
Kolaborasi Digital dengan Digitalisasi ecommerceloka Ubah Arah Bisnis
Pemilik Starloka, Ida Bagus Narendra, mengakui transformasi ini berawal dari kesadaran pentingnya kehadiran digital.
“Kami menyadari tidak cukup hanya menunggu tamu datang, tapi mengelola banyak platform dan review mandiri juga sangat menyita waktu. Di sinilah peran ecommerceloka dalam membantu operasional di Starloka melalui proses digital secara terpusat dan efisien,” jelasnya.
Baca Juga: Pembangunan Fairfield by Marriott Merauke Dimulai, Siap Sambut Tamu di 2026
Melalui ecommerceloka, Starloka dapat hadir di berbagai platform pemesanan daring (OTA) sekaligus mengelola manajemen reputasi dan strategi harga secara real-time.
“Salah satu keuntungan paling terasa adalah pembayaran dari OTA langsung masuk ke rekening kami tanpa perantara. Semua laporan bisa dicek di dashboard, sehingga mudah untuk memantau kondisi bisnis setiap hari,” tambah Ida Bagus.
CEO & Co-Founder ecommerceloka, Nico S. Wiratama, menegaskan bahwa kesuksesan Starloka membuktikan digitalisasi dapat meratakan peluang di sektor pariwisata.
“Gianyar mungkin bukan destinasi yang ramai seperti Canggu atau Uluwatu, tapi dengan strategi yang tepat, properti di wilayah seperti ini bisa menarik traffic online, tampil profesional, dan bersaing secara sehat. Kami bangga menjadi bagian dari transformasi Starloka,” ujar Nico.
Baca Juga: 7 Keunggulan Arumaya Financial Center, Gedung Perkantoran Ramah Lingkungan di TB Simatupang
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Bali, kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali pada 2024 mencapai 6,3 juta orang, naik 20,1% dibanding tahun sebelumnya, mayoritas masih berpusat di wilayah selatan.

Namun, tren wisata kini menunjukkan pergeseran ke pengalaman yang lebih tenang dan autentik.
“Tren ini membuka peluang besar bagi daerah seperti Gianyar untuk tampil ke permukaan. Teknologi menjadi jembatan yang memungkinkan properti lokal bersaing setara di pasar global,” pungkas Nico.
Sebagai informasi, ecommerceloka yang didirikan pada 2019, fokus pada digitalisasi industri perhotelan.
Layanan mereka mencakup optimalisasi strategi OTA, sistem reservasi terintegrasi, pemantauan performa bisnis real-time, dan manajemen reputasi online.
Dengan teknologi yang mudah digunakan namun kuat, ecommerceloka memberdayakan hotel, vila, dan guesthouse untuk lebih efisien dan kompetitif di era digital.
***
Untuk berita santai yang tak kalah seru, mampir juga ke: PropertiPlus.com