PropertiTerkini.com, (JAKARTA) — Tahun 2021 di tengah masa pandemi yang berkepanjangan Kementerian PUPR masih tetap melaksanakan Program Sejuta Rumah untuk masyarakat.
Pagu anggaran Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR tahun 2021 tercatat sebesar Rp9,023 triliun, yang terserap secara efektif digunakan untuk pembangunan berbagai program infrastruktur serta perumahan.
Hal ini dikemukakan oleh Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto saat mengikuti Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi V DPR RI secara daring di Jakarta, Rabu (16/2/2022).
Menurut Iwan, pihaknya selalu melakukan penyesuaian anggaran untuk mendukung penanganan pandemi Covid-19 secara nasional, Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), serta percepatan pinjaman dan atau Hibah Luar Negeri (PHLN).
Di lingkungan Direktorat Jenderal Perumahan juga dilakukan penghematan belanja barang yang bersumber dari honorarium, perjalanan dinas, paket meeting, belanja jasa, belanja operasional dan non operasional lainnya melalui refocusing anggaran.
Selain itu, juga terus berupaya agar Program Sejuta Rumah yang merupakan salah satu Program Strategis Nasional mendapatkan dukungan dari berbagai pihak sehingga terwujud rumah layak huni untuk masyarakat yang benar-benar membutuhkan hunian.
Apalagi capaian Program Sejuta Rumah tahun 2021 mampu melebihi target yang telah ditetapkan yakni sebanyak 1.105.707 unit terdiri dari 826.500 unit atau 74,5 persen rumah masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan 279.207 unit atau 25,5 persen rumah non MBR di seluruh wilayah Indonesia.
“Capaian output atau pembangunan Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR tahun 2021 adalah 7.024 unit rumah susun, 3.311 unit rumah khusus, 127.091 unit rumah swadaya, dan 25.765 unit prasarana, sarana dan utilitas (PSU). Kami berharap hasil pembangunan rumah tersebut dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” ujar Iwan.
Selain itu, realisasi dukungan Direktorat Jenderal Perumahan pada kegiatan PEN tahun 2021 antara lain dilaksanakan melalui kegiatan Padat Karya dengan realisasi keuangan sebesar Rp3,02 triliun atau 68,18 persen dan realisasi fisik sebesar 68,52 persen.

Selanjutnya adalah kegiatan pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) dengan realisasi keuangan sebesar Rp54 miliar atau 99,38 persen dan realisasi fisik sebesar 99,82 persen.
Kementerian PUPR juga ikut mengembangkan Kawasan Industri Kabupaten Batang di Provinsi Jawa Tengah dengan membangun rumah susun pekerja dengan realisasi keuangan sebesar Rp246 miliar atau 98,28 persen dan realisasi fisik sebesar 98,39 persen.
“Kami juga akan melanjutkan sejumlah pembangunan rusun di tahun 2022 sehingga pemanfaatan lahan untuk perumahan bisa lebih optimal,” ujar Iwan.