PropertiTerkini.com, (LOMBOK) — Gili Trawangan merupakan salah satu destinasi wisata favorit para turis yang terletak di Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB). Guna mendukung sektor pariwisata di kawasan pantai tersebut, pemerintah telah menyalurkan program sarana hunian pariwisata (sarhunta) atau juga dikenal dengan homestay.
Fasilitas penginapan tersebut dibangun oleh Kementerian PUPR untuk masyarakat lokal, yang nantinya dapat disewakan oleh para wisatawan, baik lokal maupun mancanegara.
Baca Juga: Begini Penampakan Homestay di Lombok, dari Rumah Warga yang Dibedah
Fitriatin Nissa (25 tahun), warga lokal setempat mengatakan bahwa, bantuan Sarhunta yang diterimanya tersebut setelah adanya kerusakan akibat gempa bumi beberapa waktu lalu.
Setelah mendapatkan sosialisasi dan pendampingan dari Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Nusa Tenggara I Ditjen Perumahan, kata dia, rumahnya kemudian dibedah dan ditingkatkan kualitasnya menjadi hunian plus homestay.
“Bantuan Sarhunta ini sangat membantu kami sebagai warga lokal di Gili Trawangan. Selain rumahnya menjadi lebih bagus dan kokoh, kami juga bisa membuka usaha sebagai pemilik homestay,” ujar Fitriatin di Gili Trawangan, seperti dikutip dari siaran pers Kementerian PUPR.
Baca Juga: Wisata ke Bromo Tengger Semeru, Sewa Homestay Mulai 200 Ribu
Saat ini, dirinya yang tinggal bersama suami dan anaknya mengaku sangat nyaman dan sangat berbeda dibandingkan kondisi rumahnya yang dulu. Selain itu, atap, lantai dan dinding rumahnya pun menjadi lebih baik dan berkualitas sehingga lebih layak huni.
“Untuk homestay, lokasinya menjadi satu dengan rumah kami, cuma posisinya ada di samping sehingga wisatawan yang datang punya privasi. Fasilitasnya juga sudah lengkap, ada kasur, lemari kecil, kamar mandi dan peralatan mandi namun belum ada pendingin ruangan,” katanya.

Warga Gili Trawangan lainnya, M Rajab (51 tahun) menyatakan, program Sarhunta ini sangat membantu masyarakat lokal untuk meningkatkan perekonomiannya melalui
usaha homestay.
Baca Juga: Dongkrak Pariwisata 170 Sarhunta Dibangun di Pulau Morotai
Dirinya bersama penerima Sarhunta lainnya berharap program tersebut dilanjutkan dan bisa didukung Kementerian Pariwisata karena sektor wisata di Gili Trawangan terus menggeliat dan berangsur-angsur pulih.
“Saat ini banyak wisatawan baik lokal maupun mancanegara yang mulai menginap di Gili Trawangan ini. Selain bangunan rumah dari Kementerian PUPR, kami berharap Kementerian Pariwisata juga bisa mengkoordinir pemilik Sarhunta agar bisa mendapat akses promosi ke wisatawan sehingga mereka bisa menginap di homestay kami, karena biaya menginapnya pun terjangkau, mulai Rp300 ribu hingga Rp500 ribu,” terangnya.
Sarhunta Gili Trawangan Pertahankan Kearifan Lokal
Sementara itu, Sekretaris Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, M Hidayat, didampingi Kepala Balai P2P Nusa Tenggara I, I Wayan Suardana menjelaskan, bantuan Sarhunta ini disalurkan Kementerian PUPR di sejumlah kawasan wisata guna membantu masyarakat untuk memiliki hunian layak sekaligus membuka usaha homestay.
Baca Juga: Usai Penataan, Desa Terindah Nagari Tuo Pariangan dan Lapangan Cindua Mato Siap Sambut Wisatawan
“Desain rumah masyarakat yang dibedah juga menggunakan arsitek yang menunjukkan kearifan lokal sehingga menarik wisatawan yang datang,” ungkap M Hidayat.
Dari data yang dihimpun dari Balai P2P Nusa Tenggara I Direktorat Jenderal Perumahan, sebanyak 98 Sarhunta dibangun di Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, NTB. Desa tersebut memiliki keunikan karena terdiri dari tiga pulau kecil yang terbagi dalam tiga dusun, yakni Dusun Gili Trawangan, Dusun Gili Meno dan Dusun Gili Air.
Gili Trawangan merupakan pulau yang terbesar di Desa Gili Indah dan menjadi salah satu kawasan strategis provinsi dan memiliki populasi 2.089 jiwa dan menjadi destinasi wisata yang cukup menarik wisatawan.
Baca Juga: Masih Progres Pembangunan, Bendungan Mbay di Nagekeo di NTT Ditargetkan Selesai Akhir 2024
Kementerian PUPR menyalurkan sebanyak 19 Sarhunta di Gili Trawangan kepada masyarakat lokal yang terdiri dari 18 bangunan baru dan satu unit peningkatan kualitas rumah.
“Bantuan Sarhunta ini merupakan stimulan karena warga juga harus ikut berswadaya dalam proses pembangunannya. Kami harap Sarhunta ini bisa lebih menyejahterakan masyarakat dan mendorong sektor wisata di Indonesia,” tambah I Wayan Suardana.
Baca berita lainnya di GoogleNews
*** Baca berita lainnya di GoogleNews