PropertiTerkini.com, (JAKARTA) – Kemampuan masyarakat untuk membeli properti kini sudah bergeser. Konsumen yang semula berada di segmen menengah atas turun ke menengah, sementara menengah turun ke menengah bawah. Artinya, segmen menengah tetap memainkan perannya sebagai pasar gemuk. Inilah peluang yang sedang digarap Agung Podomoro Group melalui proyek Kota Podomoro Tenjo dengan meluncurkan hunian terjangkau, mulai Rp200 jutaan.
Ali Tranghanda, CEO Indonesia Property Watch menuturkan, saat ini sedang terjadi perubahan ke kondisi new normal.
Baca Juga: Kota Podomoro Tenjo, Rumah Harga Terjangkau, Terbaru dari Agung Podomoro Land
“Dengan kondisi ini, kita diuntungkan dengan harga properti yang menuju ke suatu titik keseimbangan baru yang lebih reasonable dan realistic. Artinya semua pengembang juga akan melihat segmen mana yang betul-betul dibutuhkan,” ujar Ali di sela acara pengenalan produk baru Agung Podomoro Group kepada media di Jakarta, Rabu (12/8/2020).
Ali merujuk hasil temuan Indonesia Property Watch untuk pasar properti di wilayah Jabodebek Banten sebagai benchmark. Disebutkan bahwa pasar perumahan pada kuartal dua kembali naik.
“Ketika kuartal satu jatuh sampai 50 persen, tapi di kuartal dua malah naik sampai 88 persenan. Ini mulai terjadi ketika ada pelonggaran PSBB di akhir Mei. Hal ini menggambarkan bahwa sebetulnya daya beli di Indonesia masih sangat tinggi,” ungkap Ali.
Lebih lanjut, masih menurut Ali, properti dengan segmen harga di bawah Rp300 juta mengalami kenaikan besar. Sementara segmen di atas Rp300 juta hingga Rp1 miliar juga tumbuh, meski tidak sebesar di bawah Rp300 juta.
Baca Juga: Kementerian PUPR Serah Terimakan Rumah BSPS di Kuantan Singingi
“Jadi bukan tidak ada daya beli, tetapi sebagian pengembang belum mau mensuplai di segmen tersebut. Produk Agung Promodoro ini harusnya bisa mengisi kekosongan tersebut. Sebetulnya segmen Rp300-500 juta banyak. Tetapi kalau masuk ke dalam sebuah kawasan, seperti di Serpong, sudah sangat susah menemukan properti dengan harga tersebut,” terang Ali.
Kota Podomoro Tenjo di Lokasi Strategis
Agung Podomoro Group (APG) melalui PT Mitra Abadi Utama resmi meluncurkan proyek terbarunya, Kota Podomoro Tenjo di Kabupaten Bogor. Proyek seluas 650 hektar ini juga akan dikembangkan sebagai kota mandiri bahkan satelit baru, “the next Serpong”.
Marketing Director Agung Podomoro Group Agung Wirajaya mengatakan, proyek Kota Podomoro Tenjo hadir sebagai solusi untuk mengisi kekosongan akan kebutuhan hunian layak bagi masyarakat.
“Meskipun kondisi saat ini kurang menguntungkan, kami tetap berusaha untuk mengisi kekosongan itu, membantu program pemerintah untuk memberikan hunian yang layak bagi masyarakat,” ujar Agung, sembari menimpali, Kota Podomoro Tenjo adalah proyek dengan lahan terluas yang dimiliki oleh Agung Podomoro Group.
Baca Juga: Rolling Hills Karawang, Proyek Baru Lippo Group di Koridor Timur Jakarta
Residential Department Head Agung Podomoro Group Zaldy Wihardja mengungkapkan Kota Podomoro Tenjo merupakan proyek masterpiece Agung Podomoro yang berada di lokasi strategis, perbatasan tiga wilayah, yakni Bogor, Depok dan Tangerang.
“Bahkan stasiunnya nempel dengan proyek ini, sehingga cukup dengan berjalan kaki saja,” ungkap Zaldy dalam kesempatan yang sama.
Untuk diketahui, proyek ini dilintasi jalur KRL Commuter Line Jakarta – Rangkas Bitung. Bahkan pengembang juga menjalin kerjasama dengan PT Kereta Api Indonesia untuk membangun sebuah stasiun KRL Commuter Line baru di antara Stasiun Tenjo dan Stasiun Tigaraksa.
“Ini akan menjadi Grand Transit Oriented Development (TOD). TOD ini akan terintegrasi dengan mal, hotel, pasar modern dan akses transportasi,” ungkapnya.
Baca Juga: Tower B Apartemen Emerald Bintaro Mulai Diserahterimakan
Akses lainnya juga bisa melalui jalan tol yang saat ini tengah dalam pengembangan. Antara lain Tol Serpong – Balaraja yang melewati proyek Tenjo dan berjarak 3 km dari pintu Tol Jambe. Jalur tol tersebut mengarah ke JORR, Bintaro dan Serpong.

Rumah Tumbuh, Fasilitas Lengkap
Kota Podomoro Tenjo di awal pembangunan akan menghadirkan landed house dan didukung smart city infrastructure. Rumah tapak ini hadir dengan konsep rumah tumbuh, sehingga dapat dikembangkan lagi oleh pemiliknya.
Konsep rumah tumbuh tersebut diyakini menjadi magnet bagi masyarakat produktif, karena selain dapat disesuaikan dengan kebutuhan keluarga, juga dapat menghemat anggaran.
Pembangunannya didukung Eco Green House Concept atau konsep rumah hijau sehingga dari sisi aspek kesehatan juga terpenuhi. “Jadi ini sangat mendukung sebagai rumah sehat,” kata Zaldy.
Baca Juga: Buktikan Komitmen, Grand Dharmahusada Lagoon Tutup Atap Olive Tower
Keunggulan lain yang dapat dirasakan masyarakat diantaranya ketersediaan Green Belt, dimana kawasan satu dengan lainnya saling terhubung. Kawasan tersebut akan dikelilingi spot yang luas untuk setiap individu dapat menikmati udara yang segar dilengkapi taman komunal, lahan terbuka yang berfungsi sosial dan estetika sebagai sarana kegiatan rekreatif.
Beragam fasilitas kota sudah pasti akan dikembangkan, mulai dari kawasan komersial, fasilitas olahraga, termasuk akan dibangun Masjid Agung Tenjo.
Untuk tahap pertama (160 ha), pengembang akan memasarkan cluster hunian premium yang berada di gerbang masuk utama perumahan juga persis menempel dengan area CBD juga TOD Kota Podomoro.
Tidak hanya itu, bersamaan dengan cluster premium, juga akan dipasarkan rumah standar yang berada di pintu timur yang dekat dengan Stasiun Tenjo. Ini juga sebagai bentuk dukungan pengembang kepada pemerintah dalam upaya menyediakan hunian terjangkau bagi masyarakat menengah bawah.
Baca Juga: Dirut Summarecon Soal Properti 2020: Tuhan Berkehendak Lain
Adapun rumah premium terdiri dari beberapa tipe, yakni tipe 40/119 dengan perkiraan harga mulai Rp460-550 juta, 40/140 berkisar mulai Rp510-600 juta, 40/160 sekitar Rp550-660 juta, 52/160 sekitar Rp610-730 juta, dan tipe 52/176 dipasarkan dengan range harga sekitar Rp650-770 juta.
Sedangkan rumah standar pada tahap awal akan dijual untuk tipe 27/60 dengan range harga mulai Rp180-220 juta dan tipe 36/72 dengan perkiraan harga mulai Rp220-270 juta.
“Harganya mulai Rp200 jutaan namun dengan kualitas middle up,” lanjut Zaldy.
Kota Podomoro Tenjo akan resmi diluncurkan secara virtual pada 17 Agustus 2020 mendatang. Sementara pembangunan tahap pertama dimulai akhir tahun ini atau awal tahun depan.
12 Proyek
Pada kesempatan yang sama, Agung Podomoro Group juga meluncurkan produk baru melalui 12 proyek properti yang sudah existing diantaranya Podomoro Golf View, Vimalla Hills, Grand Madison, SOHO Pancoran, Harco Sky, Kota Kertabumi, Podomoro City Deli, Podomoro Park Bandung, Orchard Park Batam, Borneo Bay dan Bukit Mediterania.
Baca Juga: Vasaka Bali Launching Cluster Baru, Cicilan Mulai Rp800 Ribu
Produk baru Agung Podomoro Group terdiri dari rumah tapak, apartemen, kondominium dan konsep hunian sekaligus kantor.