PropertiTerkini.com, (JAKARTA) — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PKP) mengajak dua komunitas anak muda—Bankir Muda dan Masyarakat Sadar Wisata (Masata)—untuk memberikan masukan terhadap konsep mock up rumah subsidi yang dipamerkan di Lippo Mall Nusantara, Jakarta.
Kegiatan ini merupakan bagian dari strategi Kementerian PKP dalam menyosialisasikan alternatif hunian layak dengan harga terjangkau, terutama bagi generasi milenial dan Gen Z yang kesulitan mengakses properti di kawasan urban.
Kunjungan dua komunitas anak muda ke lokasi mock up rumah subsidi tersebut mendapat sambutan positif. Koordinator Masata, Indra Diwangkara, menyatakan bahwa konsep rumah subsidi yang diperkenalkan oleh Lippo Group sangat sesuai dengan kebutuhan generasi muda saat ini.
“Kami menilai konsepnya cukup menarik dan menjadi salah satu pilihan tempat tinggal bagi masyarakat,” ujar Indra setelah meninjau mock up rumah subsidi di Lippo Mall Nusantara, Senin (16/6/2025).
Indra juga menekankan pentingnya lokasi hunian yang berada di kawasan perkotaan. Menurutnya, aksesibilitas dan kedekatan dengan tempat kerja menjadi pertimbangan utama kaum muda, terutama mereka yang bekerja secara fleksibel atau freelance.
“Dengan memiliki rumah di kota, kami bisa lebih mudah menjangkau tempat kerja, meningkatkan semangat kerja, dan pada akhirnya mendukung sektor pariwisata Indonesia,” tambahnya.
Senada dengan Indra, Koordinator Bankir Muda dari Nobu Bank, Ryanna, juga menyambut baik gagasan rumah subsidi di perkotaan. Ia menyampaikan bahwa banyak bankir muda, khususnya yang baru memulai karier, memiliki keterbatasan dalam penghasilan.
“Gaji awal para bankir muda tidak besar, jadi rumah subsidi dengan angsuran terjangkau akan sangat membantu,” ujar Ryanna.
Ryanna juga menekankan manfaat jangka panjang dari rumah subsidi sebagai bentuk investasi. Salah satu keunggulan dari skema KPR FLPP adalah bunga tetap selama tenor hingga 20 tahun—jauh lebih stabil dibanding KPR komersial dengan bunga mengambang.
“Ini kesempatan emas bagi generasi milenial untuk memiliki rumah tanpa takut dengan fluktuasi suku bunga,” tambahnya.
Kementerian PKP Terbuka terhadap Masukan Mock up Rumah Subsidi
Dalam kesempatan tersebut, Direktur Jenderal Perumahan Perkotaan Kementerian PKP, Sri Haryati, secara langsung memberikan penjelasan kepada komunitas yang hadir. Ia menekankan bahwa Kementerian terbuka terhadap berbagai masukan masyarakat dalam rangka menyempurnakan konsep rumah subsidi di kota.
“Kami mengundang berbagai komunitas untuk melihat langsung mock up ini agar bisa memberi saran. Harapannya, peraturan Menteri yang akan dikeluarkan bisa diterima semua pihak,” ujar Sri.
Menurut Sri, rumah subsidi saat ini hadir dalam berbagai tipe, seperti tipe 21, 27, dan 36. Namun, tipe 21 dan 27 mulai jarang ditemui. Kementerian sedang mempertimbangkan tipe baru yang lebih efisien dan cocok bagi kaum muda.
“Tipe rumah yang lebih kecil diharapkan mampu menjangkau lebih banyak masyarakat muda yang menginginkan rumah minimalis, dekat tempat kerja, dan tetap terjangkau,” katanya.
Kementerian juga sedang berdiskusi dengan berbagai pemangku kepentingan seperti pengembang, Kadin, HIPMI, dan IAI (Ikatan Arsitek Indonesia) untuk menyempurnakan desain dan fitur rumah subsidi masa depan.
Rumah Subsidi Lippo Group: Inisiatif Swasta yang Mendukung Program Nasional
Partisipasi Lippo Group dalam mendukung pengadaan mock up rumah subsidi ini juga menunjukkan bagaimana sektor swasta dapat berkontribusi nyata terhadap program pemerintah.
Pembangunan mock up di pusat perbelanjaan strategis seperti Lippo Mall Nusantara memudahkan masyarakat, terutama generasi muda, untuk melihat langsung konsep hunian masa depan mereka.
Mock up ini memperlihatkan desain rumah minimalis yang tetap fungsional, dengan penataan ruang yang efisien, serta estimasi harga dan cicilan yang realistis bagi pekerja pemula.
Langkah kolaboratif antara Kementerian PKP dan sektor swasta ini tidak hanya memperluas akses terhadap hunian layak, tetapi juga mendorong edukasi publik mengenai pentingnya perencanaan kepemilikan rumah sejak dini.
***
Baca berita lainnya di GoogleNews
