PropertiTerkini.com, (JAKARTA) — Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum kembali menyelenggarakan acara Creative Infrastructure Financing (Creatiff 2025) dengan tema “Menjawab Tantangan Pembiayaan Kreatif di Tengah Optimalisasi Anggaran” di Jakarta pada Selasa (3/6/2025).
Tema ini menunjukkan komitmen kuat dalam mencari solusi inovatif terhadap tantangan pembiayaan infrastruktur di Indonesia demi mencapai target pembangunan nasional secara berkelanjutan.
Baca Juga: Terus Dikejar, Bendungan Mbay di NTT Ditargetkan Rampung Desember 2026
Menteri PU Dody Hanggodo mendorong seluruh jajaran Kementerian PU, khususnya Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur (DJPI) untuk terus mengkaji dan mengembangkan berbagai skema pembiayaan kreatif, baik Kerja Sama Pemerintah Dan Badan Usaha (KPBU), blended finance, sekuritisasi aset, dan skema-skema lainnya yang potensial.
“Kita perlu membangun ekosistem pembiayaan infrastruktur yang inklusif, kondusif, transparan, dan akuntabel untuk menarik minat investasi swasta, baik domestik maupun internasional. Serta stakeholders terkait lainnya untuk bergandengan tangan bersama membangun infrastruktur melalui kolaborasi pembiayaan,” terangnya.
Kementerian PU melalui DJPI secara proaktif terus mengembangkan skema pembiayaan alternatif. Salah satunya dengan mendorong skema Kerja Sama Pemerintah Dan Badan Usaha (KPBU). Selama 5 tahun terakhir, DJPI telah berhasil memfasilitasi penandatanganan 15 perjanjian KPBU di berbagai sektor.
Keberhasilan ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam mengoptimalkan peran swasta pada pembangunan infrastruktur.
Untuk memenuhi kebutuhan pendanaan penyediaan infrastruktur periode 2020-2024 sebesar Rp2.058 triliun, proyek skema KPBU dan penugasan telah mampu berkontribusi sebesar 21,4 persen atau Rp440,4 triliun.
Sedangkan kebutuhan investasi infrastruktur periode Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029 diproyeksikan mencapai Rp1.905,3 triliun.
Dengan keterbatasan kapasitas APBN dan APBD, diperkirakan masih terdapat funding gap sebesar Rp753,11 triliun. Oleh karena itu, selain KPBU, perlu terus dikembangkan skema inovatif lainnya untuk menutup funding gap tersebut.

Menurut Dody keberhasilan pembangunan infrastruktur tidak hanya bergantung pada pemerintah, tetapi juga memerlukan partisipasi aktif dari seluruh elemen bangsa.
“Melalui Creatiff 2025 ini, saya mengajak seluruh pihak untuk memperkuat kolaborasi, meningkatkan sinergi, dan terus berinovasi, mencari terobosan, dan bekerja sama dalam mencari sumber-sumber pembiayaan alternatif yang berkelanjutan,” ujar Dody.
Baca Juga: Wamen PU Diana Tinjau Dua Pengolahan Sampah di Kota Bandung yang Didanai Bank Dunia
Acara Creatiff 2025 menghadirkan 5 narasumber dari berbagai latar belakang yaitu Director Of Investment Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara Indonesia Hernando, Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Wanhar, Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perumahan Dan Kawasan Permukiman Dhony Rahajoe, Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk Rivan Achmad Purwantono, dan President Director PT Baja Titian Utama Budi Hartono.
***
Baca berita lainnya di GoogleNews
———
KONTAK REDAKSI:
Telepon/WA: 0821 2543 0279
Email Redaksi: redaksi@propertiterkini.com
Email Iklan: iklan@propertiterkini.com