PropertiTerkini.com, (MANADO) — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan Penataan Kawasan Pantai Malalayang dan Ecotourism Village Bunaken.
Ini dilakukan sebagai bentuk dukungan terhadap pengembangan Destinasi Super Prioritas (DPSP) Manado – Bitung – Likupang di Provinsi Sulawesi Utara.
Baca Juga: Lampu Philips dari Signify Terangi Perkampungan di Surabaya
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengatakan, penataan dua kawasan wisata tersebut bertujuan untuk mendukung pengembangan destinasi pariwisata yang berstandar internasional dan berwawasan lingkungan di Kota Manado.
“Penataan dua kawasan ini untuk memberikan pelayanan yang baik bagi para pengunjung yang datang,” kata Menteri Basuki.
Penataan Kawasan Pantai Malalayang dilaksanakan dengan anggaran APBN Tahun Jamak 2020-2022 sebesar Rp65,48 miliar. Pembangunannya dilaksanakan di atas lahan seluas 18.500 m2.
Baca Juga: Bobobox Resmikan Tiga Cabang Bobocabin: Bogor, Malang dan Banyumas
Ruang lingkup pembangunannya meliputi Pedestrian (Public Beach Promenade) sepanjang 1,2 km untuk mempercantik wajah Kota Manado yang menghadap ke pantai.
Selain itu terdapat Menara Pandang, Bangunan Warung Apung, Panggung Budaya, Warung Minum, Pier Salib, Dermaga Jetski serta Jalan Penghubung.
Pengembangan desain landmark eksisting pada Tugu Bobocha dan Pier Salib dilakukan untuk mendukung keindahan promenade dengan mengadaptasi kearifan lokal dari bentuk ikan raja laut.
Baca Juga: Nilai Realisasi Belanja Infrastruktur PUPR Tahun 2022 Capai Rp117,9 Triliun
Area pedestrian yang sebelumnya minim pencahayaan, kini tampak cantik dengan penataan cahaya yang apik.
Penataan Bunaken
Selanjutnya untuk penataan Bunaken, juga telah dilaksanakan sejak tahun 2020 hingga tahun 2022 dengan nilai kontrak Rp28,78 miliar.
Pembangunannya dilaksanakan di atas lahan seluas 19.000 m2, kedua penataan kawasan tersebut dilaksanakan dalam satu paket oleh kontraktor PT Nindya Karya.
Baca Juga: Sepanjang Tahun 2022 10 Ruas Jalan Tol Telah Dioperasikan
Pulau Bunaken memiliki peran strategis dalam aktivitas wisata sebagai entrance bagi para wisatawan yang akan menuju kawasan perairan/ pulau-pulau.
Oleh karenanya menjadi penting untuk melakukan penataan di Pulau Bunaken untuk menciptakan kawasan yang representatif dan memiliki kualitas lingkungan dan pelayanan yang baik bagi para wisatawan.
Penataan Kawasan Bunaken meliputi pembangunan Dermaga baru, Jalan Lingkungan, Gerbang Penanda, Street Furniture, serta Panggung Budaya yang dapat digunakan masyarakat setempat untuk melakukan berbagai kegiatan.
Baca Juga: Presiden Jokowi Resmikan Hunian Tetap Pascabencana di NTB
Pembangunannya mengusung konsep Ecotourism Village agar nuansa perdesaan tetap terjaga, salah satunya dengan memberdayakan rumah warga setempat menjadi homestay dengan mempertahankan arsitektur khas Minahasa.

Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sulawesi Utara Kementerian PUPR, Komang Raka Maharthana mengatakan, pembangunan di kawasan Pantai Bunaken dilaksanakan dengan penuh kehati-hatian.
“Semuanya dilakukan dengan mempertimbangkan petunjuk lapangan dari Badan Perlindungan Taman Nasional Bunaken, demi meminimalkan kerusakan terumbu karang dan biota di kawasan konservasi,” terang Komang.
Baca Juga: Presiden Jokowi Resmikan Bendungan Sadawarna
Akhirnya, membenahi Pantai Malalayang dan Bunaken artinya membenahi bentang alam dan perdesaan yang masih alami, namun tetap menjaga adat budaya warisan leluhur.
Sehingga wisatawan yang datang akan memperoleh kesan dan pengalaman yang lengkap yang tak sebatas keindahan alam tapi juga seni dan budaya yang khas Minahasa.
*** Baca berita lainnya di GoogleNews