PropertiTerkini.com, (TANGERANG) — Sempat terhenti selama dua tahun akibat pandemi Covid-19, kegiatan volunteers build kembali digelar oleh Habitat for Humanity Indonesia. Kali ini adalah berupa pengecatan rumah masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di tiga lokasi berbeda secara serentak, Sabtu (11/6/2021).
Kegiatan tersebut juga dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional sekaligus ulang tahunnya yang ke-25 Habitat for Humanity Indonesia.
Baca Juga: Dukung Pembelajaran Berbasis Lingkungan, Sinar Mas Land Gelar Festival Pendidikan
Adapun volunteers build pada tahun ini mengusung tema “Bangkit! Bersama Membangun Indonesia”. Tiga daerah yang disasar adalah Tangerang (Mauk), Surabaya dan Yogyakarta.
Susanto Samsudin, Direktur Nasional Habitat for Humanity Indonesia mengungkapkan, kegiatan volunteers build merupakan salah satu pilar utama berjalannya misi kemanusiaan Habitat.
Sebelum pandemi melanda, kata dia, kegiatan volunteers build selalu diadakan setiap tahunnya dengan mengajak dan menyatukan semangat para relawan untuk menyadari betapa pentingnya hunian yang layak dan turut berkontribusi dalam penyediaannya.
Baca Juga: Habitat Indonesia dan Amazon Web Services Gelar Program CSR di Karawang
“Kegiatan volunteers build yang sempat terhenti karena pandemi telah memberi rasa yang berbeda bagi jiwa Habitat sehingga ketika hari ini volunteers build dapat terselenggara, saya merasa senang dan bangga,” kata Susanto.
Dikatakannya, volunteers build itu biasanya meliputi pembangunan pondasi, pengecatan, maupun pembuatan dinding rumah (walling). Kali ini dikhususkan pada pengecatan rumah.
Di Tangerang sendiri, ada sekitar 30 rumah dan 1 sekolah yang dicat. Para volunteers yang ikut di Tangerang berkisar 150 orang. Mereka berasal dari berbagai latar belakang, seperti karyawan perusahaan, anak sekolah, mahasiswa, seniman, juga wirausahawan.
Baca Juga: Sharp Ajak Generasi Muda Lestarikan Keanekaragaman Hayati
Lima public figure juga turut serta memeriahkan kegiatan pengecatan rumah tersebut. Mereka adalah Han Chandra (model/seniman), Josh Kunze (penyanyi), Matthew Gilbert (model), Okky Alparessi (model), dan Nadia Tjoa, Miss Face of Humanity 2022. Sementara di Surabaya dan Yogyakarta sendiri, kegiatan serupa dihadiri puluhan relawan.
Josh Kunze, menuturkan, sudah lumayan lama dia bekerjasama dengan Habitat for Humanity Indonesia, bahkan sejak remaja.
“Sudah banyak kegiatan saya ikuti. Tetapi mengecat rumah adalah yang pertama kali bagi saya. Saya merasa terhormat diberi kesempatan menjadi icon maupun brand ambassador Habitat karena kita tidak hanya bangun rumah tapi juga membangun kehidupan,” ujarnya.
Baca Juga: ITC Group Gelar Bazar Minyak Goreng Murah
Sementara Nadia Tjoa yang baru pertama kali terlibat dalam kegiatan Habitat mengungkapkan kekagumannya terhadap kegiatan tersebut.
“Sebagai Miss Face of Humanity, aku merasa cocok dengan organisasi dan visi misi Habitat yang juga bergerak dalam Humanity. Latar belakang pendidikan saya yang adalah arsitektur dan membangun rumah, kegiatan Habitat terasa dekat dengan hati saya,” katanya.
Pengecatan di tiga daerah tersebut dilakukan untuk menciptakan desa yang indah yang diharapkan dapat menjadikan lingkungan lebih rapi, cerah dan mampu mendorong masyarakat menjaga tempat tinggalnya tetap bersih dan tidak kumuh lagi.
Baca Juga: Apartemen Skandinavia Terus Menambah Fasilitas
Harapannya, tidak hanya memperindah rumah, namun pengecatan ini menjadi simbol kebangkitan dan perubahan hidup yang lebih baik di masa yang akan datang, terlebih setelah pandemi melanda.
Arif Rahman, Camat Mauk menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Habitat dan para relawan atas kehadiran dan seluruh bantuan yang diberikan.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Habitat for Humanity Indonesia, para donor, dan relawan atas program ini. Kurang lebih 10 tahun Habitat hadir di tengah-tengah Kecamatan Mauk dan sudah membangun 800-900 unit rumah,” katanya.
Baca Juga: Tinjau Jalan Tol Cisumdawu, Menteri Basuki: Percepat Penyelesaian dengan Pengawasan Ketat
Selain menyediakan rumah, Arif bilang, Habitat juga telah melakukan berbagai program pemberdayaan masyarakat, seperti pelatihan peningkatan ekonomi berupa pembentukan kelompok UMKM, pemberian modal usaha, serta penyediaan sektor usaha kerakyatan baru yang sudah mulai berjalan di salah satu desa, yakni Desa Margamulya.
Arif berharap program pemberdayaan warga terus dilakukan bagi warganya yang mayoritas petani, nelayan, maupun sektor umum lainnya, baik secara individu maupun kelompok demi menciptakan masyarakat Mauk yang lebih berdaya dan sejahtera.
“Dalam waktu dekat, bersama pemerintah dan Habitat, kami ingin membuat perubahan rencana penciptaan tempat wisata,” terangnya.

Batako Daur Ulang Sampah Plastik
Di moment yang berbahagia tersebut, Habitat juga berkesempatan meluncurkan program terbarunya yakni pembangunan rumah yang menggunakan batako dengan memanfaatkan daur ulang sampah plastik.
Peluncuran tersebut ditandai dengan dibangunnya satu rumah yang menggunakan batako tersebut. Pembangunan dengan konsep ramah lingkungan ini diharapkan mampu menekan krisis climate change yang sering melanda Indonesia sebagai negara tropis.
Baca Juga: Jaga Kualitas Produk, BlueScope Indonesia Gandeng Cahaya Benteng Mas
“Kami berharap rumah berbahan batako daur ulang sampah plastik ini dapat diterapkan di berbagai proyek Habitat dan di daerah yang lebih luas di Indonesia ke depannya,” kata Susanto.
*** Baca berita lainnya di GoogleNews






