Pintu Baja Fortress, Canggih untuk Keamanan Rumah Maksimal
Monday, August 11, 2025
Pintu Baja Fortress, Canggih untuk Keamanan Rumah Maksimal

BERITA TERKAIT

Pameran Teknologi Pendinginan, Ventilasi, Pemanas, dan Efisiensi Energi (Refrigeration & HVAC Indonesia)

Intiland Raih Marketing Sales Rp500 Miliar di Triwulan I 2022

Tercatat terjadi lonjakan marketing sales sebesar 139 persen untuk penjualan lahan industri di Kawasan Industri Intiland dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

PropertiTerkini.com, (JAKARTA) — PT Intiland Development Tbk melaporkan hasil pencapaian kinerja penjualan di triwulan I tahun 2022. Perseroan tercatat membukukan marketing sales Rp500 miliar, meningkat 61 persen dibandingkan perolehan triwulan I tahun 2021 sebesar Rp310 miliar.

Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland, Archied Noto Pradono mengatakan, peningkatan kinerja penjualan perseroan didorong oleh pasar properti yang mulai membaik dan meningkatnya penjualan dari segmen perumahan dan kawasan industri.

Baca Juga: Yayasan Muslim Sinar Mas Land Wakafkan Ratusan Al-Qur’an ke Masjid dan Musala di Kota Tangerang Selatan

“Secara umum pasar properti berangsur-angsur membaik. Keyakinan masyarakat sudah mulai pulih dan kembali melakukan pembelian. Sentimen pasar tumbuh positif,” kata Archied, Rabu (27/4/2022).

Segmen perumahan mencatatkan kontribusi marketing sales Intiland terbesar senilai Rp254 miliar atau 51 persen dari keseluruhan. Kontributor dari penjualan di segmen kawasan industri senilai Rp190 miliar atau memberikan kontribusi 38 persen.

Adapun dari segmen pengembangan mixed-use and high rise memberikan kontribusi 11 persen dengan membukukan marketing sales Rp57 miliar. Berdasarkan lokasi, proyek di Surabaya memberikan kontribusi marketing sales Rp319 miliar atau 64 persen.

Baca Juga: Signify Terbitkan Laporan Aksi Iklim Pertamanya

Sementara sisanya berasal dari penjualan proyek-proyek di Jakarta dan sekitarnya senilai Rp182 miliar atau 36 persen.

Untuk penjualan lahan industri di Kawasan Industri Intiland di triwulan I/2022 disumbang dari kawasan industri Ngoro Industrial Park di Mojokerto, Jawa Timur dan Batang Industrial Park di Jawa Tengah. Tercatat terjadi lonjakan marketing sales sebesar 139 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Kinerja penjualan positif juga ditunjukan sejumlah proyek perumahan seperti Serenia Hills di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, dan Graha Natura dan Amesta Living di Surabaya.

Baca Juga: GGS Interior Berbasis Interaksi Manusia

“Kami terus berupaya mencapai target marketing sales tahun ini sebesar Rp2,4 triliun. Kontribusi terbesar diperkirakan dari penjualan segmen perumahan,” ujar Archied.

Perseroan telah menyiapkan sejumlah langkah strategis untuk meningkatkan marketing sales Intiland tahun ini. Seperti mendorong penjualan unit-unit inventori, terutama dari produk-produk siap huni. Termasuk merencanakan sejumlah pengembangan klaster dan produk baru di proyek-proyek berjalan, khususnya pada segmen pengembangan kawasan perumahan.

Di luar yang disebutkan di atas, Intiland juga mengincar bisnis pergudangan yang meningkat pesat belakangan ini. Penjualan produk pergudangan dari Aeropolis Technopark di Tangerang menjadi fokus Intiland untuk bisnis pergudangan.

Kinerja Keuangan  

Perseroan juga melaporkan pencapaian kinerja keuangan sepanjang tahun 2021. Berdasarkan laporan keuangan tahunan yang berakhir 31 Desember 2021, pendapatan usaha dari pengembangan kawasan industri mengalami lonjakan yang signifikan yaitu 1.285 persen yaitu dari Rp36,7 miliar di tahun 2020 menjadi Rp508,6 miliar di tahun 2021.

Segmen lain yang mengalami peningkatan adalah pengembangan perumahan sebesar 59 persen dari Rp432,8 miliar di tahun 2020 menjadi Rp688,3 miliar di tahun 2021. Sedangkan segmen pengembangan mixed use and high rise mengalami penurunan 58 persen dari Rp1,8 triliun menjadi Rp772,4 miliar.

Baca Juga: Sambut Siaran Digital, Sharp Luncurkan Set Top Box Harga Terjangkau

“Pendapatan usaha dari segmen kawasan industri naik signifikan terutama disebabkan adanya penjualan lahan industri di Batang Industrial Park dan produk pergudangan Aeropolis Techno Park,” ujar Archied.

Sementara penurunan di segmen pengembangan mixed use and high rise dikarenakan di tahun 2020 sudah terdapat pengakuan penjualan yang cukup besar dari kondominium Graha Golf, The Rosebay dan Spazio Tower yang sudah serah terima ke pembeli. Archied menilai kondisi sektor properti secara umum belum terlalu kondusif sepanjang tahun 2021.

Secara total, Perseroan membukukan pendapatan usaha sebesar Rp2,63 triliun. Segmen pengembangan mixed use and high rise tercatat memberikan kontribusi paling besar senilai Rp772,4 miliar atau 29,4 persen dari keseluruhan.

Baca Juga: Australia Berada di Ambang “Krisis Sewa” Apartemen, Ini yang Harus Dilakukan!

Kontributor pendapatan usaha berikutnya bersumber dari segmen kawasan perumahan senilai Rp688,3 miliar atau 26,2 persen. Disusul dari segmen pengembangan kawasan industri yang memberikan kontribusi 19,3 persen atau sebesar Rp508,6 miliar.

Perseroan mencatatkan perolehan laba kotor Rp1,03 triliun dan laba usaha sebesar Rp665,9 miliar atau masing-masing mengalami penurunan 13 persen dan 14 persen.

Sementara jumlah laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp12,2 miliar atau lebih rendah dibandingkan perolehan tahun 2020 yang mencapai Rp76,8 miliar.

Recurring Income Meningkat

Ditinjau dari jenisnya, pendapatan usaha dari pengembangan atau development income memberikan kontribusi Rp1,97 triliun atau 75 persen dari keseluruhan. Sisanya berasal dari pendapatan berkelanjutan atau recurring income sebesar Rp659,3 miliar atau 25 persen dari keseluruhan.

Menurut Archied, Perseroan berhasil memperkuat kontribusi yang bersumber dari recurring income. Di tahun 2021, Perseroan mencatatkan kenaikan sebesar 12 persen dibandingkan tahun sebelumnya, yang bersumber dari perkantoran sewa, pengelolaan sarana olah raga, dan penyewaan fasilitas di kawasan industri.

Baca Juga: YMSML Selenggarakan Program Berantas Buta Al-Qur’an Bersama 50 Masjid di Balikpapan

Tahun ini merupakan momentum bagi perseroan untuk pemulihan kinerja usaha. Sejumlah upaya strategis disiapkan untuk mengantisipasi membaiknya kondisi pasar properti dan kembali tumbuhnya minat beli dan investasi masyarakat.

Fokus utama Perseroan tahun ini adalah meningkatkan penjualan, khususnya dari produk inventori atau stok unit di sejumlah proyek perumahan dan apartemen. Perseroan juga terus memperkuat penetrasi penjualan lahan industri.

Perseroan juga mengalokasikan dana belanja modal atau capital expenditure sekitar Rp1 triliun yang akan digunakan untuk penyelesaian konstruksi beberapa proyek yang sedang berjalan.

Baca Juga: Jagat Konstruksi Abdipersada Garap Apartemen Antasari Place

Perseroan juga menjajaki peluang-peluang kerjasama pengembangan proyek, baik secara langsung maupun dengan menggandeng mitra strategis. Pengembangan dan peluncuran proyek baru tetap menjadi salah satu strategi pertumbuhan usaha, namun dijalankan dengan sangat hati-hati dan mencermati ceruk, potensi, dan daya serap pasar.

*** Baca berita lainnya di GoogleNews
——— KONTAK REDAKSI:
Telepon/WA: 0821 2543 0279
Email Redaksi: redaksi@propertiterkini.com
Email Iklan: iklan@propertiterkini.com
ICBT 2025: Pameran Teknologi Pemeliharaan Fasilitas, Smart Building, dan Sustainability

BERITA TERBARU

Demo Half Page