PropertiTerkini.com, (JAKARTA) — Rumah subsidi kini semakin terjangkau, bahkan cicilannya bisa lebih murah daripada biaya mengontrak rumah.
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menegaskan hal ini saat menyerahkan kunci rumah subsidi secara simbolis kepada delapan pegawai Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yang sudah melakukan akad KPR FLPP.
Baca Juga: Kementerian PKP, BPS, dan Kemendagri Kolaborasi Perkuat Program 3 Juta Rumah
“Memiliki rumah subsidi lebih mudah dan murah angsurannya ketimbang harus membayar sewa atau ngontrak rumah,” ujar Maruarar di Gedung Kemendagri, Jakarta, Kamis (7/8/2025).
Menurut data yang diterimanya, angsuran KPR FLPP untuk rumah subsidi hanya sekitar Rp1,7 juta per bulan, jauh di bawah biaya sewa rumah yang berkisar Rp2 juta hingga Rp3 juta per bulan.
3 Alasan Beli Rumah Subsidi Lebih Murah daripada Ngontrak
Kementerian PKP bersama Kemendagri terus berupaya membuka akses kepemilikan rumah yang lebih terjangkau bagi masyarakat, khususnya ASN.
Dalam acara penyerahan kunci rumah subsidi KPR FLPP, Maruarar Sirait memaparkan sejumlah alasan mengapa membeli rumah subsidi jauh lebih menguntungkan dibanding terus membayar biaya kontrakan setiap bulan.
Baca Juga: Grand Opening Hampton Square Gading Serpong: Rizky Febian Hipnotis Ribuan Penonton
Berikut tiga hal yang dapat membuat rumah subsidi menjadi jauh lebih murah, daripada ngontrak:
1. Kuota Rumah Subsidi untuk ASN Kemendagri
Program ini merupakan bagian dari kolaborasi Kementerian PKP dan Kemendagri untuk menyediakan “karpet merah” bagi pegawai yang ingin memiliki rumah pertama.
Dari total kuota 2.000 unit rumah subsidi, sudah 1.190 pegawai mendaftar, dan 50 di antaranya telah melakukan akad kredit.
“Pegawai Kemendagri kini lebih mudah punya rumah karena didukung KPR FLPP dan kebijakan pro rakyat,” jelas Maruarar.
2. Dukungan untuk Program 3 Juta Rumah Presiden Prabowo
Kegiatan ini juga diisi dengan penandatanganan perjanjian kerja sama antara Kemendagri dan BP Tapera.
Maruarar memuji Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian yang aktif mendukung Program 3 Juta Rumah Presiden Prabowo Subianto.
Baca Juga: Nilai Tambah Properti: Pentingnya Brankas Berkualitas dalam Investasi Rumah Mewah dan Apartemen
“Karpet merah berupa BPHTB gratis dan percepatan PBG dari 45 hari menjadi hanya 10 hari adalah langkah pro rakyat yang luar biasa,” ungkapnya.
Program 3 Juta Rumah juga telah memberikan intervensi positif pendanaan melalui subsidi KPR FLPP, dan Kemendagri mengawal langsung kebijakan tersebut agar sampai ke masyarakat.
3. Ekspansi Pembangunan Rumah Subsidi di Papua dan Daerah Lain
Maruarar menyebutkan, dalam waktu dekat, ia bersama Mendagri akan memimpin rapat di Wamena, Papua Pegunungan, untuk membahas pembangunan 2.000 rumah subsidi bagi masyarakat dan kepala suku di wilayah tersebut.
“Rumah subsidi harus hadir di Papua, Kaltara, NTT, Aceh, sebagai wujud keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” tegasnya.
Baca Juga: Kunjungi Apartemen Meikarta, Menteri PKP Minta Lippo Group Selesaikan Pembayaran Konsumen Meikarta

Dukungan Mendagri Tito Karnavian
Mendagri Tito Karnavian mengaku senang dengan adanya dukungan Kementerian PKP. Ia bahkan meminta seluruh Pimpinan Eselon I mendata ASN yang belum memiliki rumah agar bisa memanfaatkan program KPR FLPP.
Baca Juga: 5 Manfaat ERP dan AI untuk Bisnis: Percepat Digitalisasi dan Permudah Operasional
“Banyak ASN belum punya rumah. Program ini sangat membantu, dan Presiden menegaskan bahwa Kementerian PKP sudah bekerja on the track,” katanya.
***
Untuk berita santai yang tak kalah seru, mampir juga ke: PropertiPlus.com