PropertiTerkini.com, (JAKARTA) — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA) terus menyelesaikan pembangunan bendungan di sejumlah wilayah Indonesia untuk meningkatkan ketahanan air dan pangan secara nasional.
Pembangunan bendungan yang masif dibarengi dengan langkah modernisasi irigasi melalui pengembangan dan pengelolaan irigasi premium atau irigasi yang mendapatkan jaminan suplai air dari bendungan untuk menunjang produktivitas sentra-sentra pertanian.
Baca Juga: 5 Syarat Rumah Layak Huni dan Sehat Pasca Pandemi, Menurut Kementerian PUPR
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan bendungan akan meningkatkan kapasitas tampungan air sehingga kontinuitas suplai air ke sawah terjaga. Pembangunan bendungan diikuti oleh pembangunan jaringan irigasinya.
Dengan demikian bendungan yang dibangun dengan biaya besar dapat memberikan manfaat yang nyata di mana air akan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani.
Pemerintah melalui Kementerian PUPR berkomitmen menyelesaikan pembangunan 61 bendungan pada periode 2014 – 2024. Tercatat hingga 2021 telah selesai 29 bendungan dan sisanya 32 bendungan dalam masa konstruksi (on going).
Baca Juga: Sambut Lebaran 2022 Pelebaran Jalan Tol Cikampek Terus Digeber
Dari 61 bendungan tersebut, sebanyak 52 bendungan dengan total kapasitas tampung 3.734,09 juta m3 memiliki potensi pemanfaatan untuk layanan irigasi tersebar di 71 Daerah Irigasi (DI) yang terdiri dari 16 DI bersumber dari bendungan selesai dan 55 DI dari bendungan on going.
Dengan selesainya pembangunan 52 bendungan berpotensi untuk layanan irigasi tersebut, diharapkan akan meningkatkan luas lahan irigasi yang mendapatkan jaminan air dari bendungan. Total target pemanfaatan bendungan untuk irigasi berdasarkan data desain bendungan seluas 385.646 hektar.
Pada 2014, lahan irigasi yang mendapat suplai air bersumber dari bendungan baru 10,66 persen atau seluas 761,542 hektar dari total luas irigasi potensi sebesar 7,145 juta hektar (sesuai Peraturan Menteri PUPR No 14/PRT/M/2015).
Baca Juga: Menteri Basuki Resmikan Rusun Yayasan Bhakti Bapak Emak di Jombang
Nantinya setelah 52 bendungan selesai pada 2024 diharapkan meningkat menjadi 17,43 persen atau seluas 1,245 juta hektar.
Diharapkan dengan adanya pembangunan bendungan yang diikuti dengan irigasi premium dapat meningkatkan produktivitas sektor pertanian di Indonesia.
Petani yang biasa mengandalkan suplai air dari tadah hujan dapat terpenuhi melalui air irigasi yang berkelanjutan, sehingga intensitas tanam dari semula 137 persen menuju 254 persen dengan skala panen dari sekali setahun menjadi 2-3 kali dalam setahun.